Sabtu, 06 Oktober 2018

Fitrah Seksualitas #Day10

Presentasi kelompok terakhir


MATERI 


Tanya Jawab 

 Bund… mo tanya doooonkkk…

Kenalan dolo deh sebut saja saya mak ijah 

Dimateri dijelaskan ttg “Penanaman Adab Terhadap Anak”

Nah… klo kasusnya seperti saya yg blm mempunyai privasi kamar ortu yg klo tidur pun keroyokan ber-5 sekasur tp kadang ayahnya yg ngalah sih pindah ke kasur depan scr sempit ye sekasur ber-5  itu bagaimana yak? Apakah disitu ada penyimpangan atau keterlambatan dalam menanamkan adab tersebut tadi?

#mohon pencerahannya ya bunda2 keceeehhh… 


Bismillah..

Apabila anak itu belum tamyiz tidak mengapa tidur dengan orang tuanya.

Jk anaknya sudah tamyiz tp bellum baligh pun tidak mengapa tidur dengan orang tuanya tp harus diusahakan terpisah tidurnya.

Jk anak sudah baligh dan sudah tamyiz makan harus berpisah tidur dgn orang tua dikarena didalamnya terdapat hal yg bisa membangkitkan syahwatnya dan dia akan melihat berbagai kejelekan. Allohu ‘alam

Untuk kondisi anak tidak bisa pisah kamar dgn ortunya,. Bisa disiasati dgn pisah tempat tidur.

Jd misal skrg ada ranjang besar untuk tidur bersama, mulailah dari membeli kasur kecil untuk anak.,jd anak masih 1ruang bersama kita. Awal Tidur masih bareng2 tp saat anak terlelap pindahkan dia ke kasurnya.. dan sounding perlahan saat dia mau tidur jk adik saatnya tidur terpisah dgn ayah ibu karena adik semakin besar., agar pertumbuhan adik bisa maksimal.

Atau untuk kasus mak ijah bisa yg mengalah ortunya.,anak2 sudah terlelap pindah ke kasur lain dalam 1 kamar atau beda kamar lebih baik jk memungkinkan.

Jk ga bisa beda kamar.,untuk ranjang orangtua bisa di skat dgn kain gordyn/sejenis kain pembatas yg digantungkan dan bisa di tarik jk sedang tidak digunakan. Krn adab yg utama dalam hubungan suami istri memang baiknua tertutup dari anak2 walaupun dgn skat kain/lemari.

Apakah disana ada penyimpangan atau keterlambatan dalam penanaman adab?

insyaAlloh klo penyimpangan adab tidak.,tp mungkin ada keterlambatan. Anak2 sewajarnya mulai diajarkan untuk berpisah kamar mulai umur 3th,. Diharapkan 5th sudah bisa tidur sendiri tanpa ditemani orangtua.

(Sumber : Buku anakku ! Sudah tepatkah pendidikannya? Mushtofa al ‘adawi)

  mba Yeni

Assalamualaikum mba dian

Mau tanyak:

Bagaimana solusi nya menurut anda,,jika kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk pisah kamar (rumah hanya sepetak) sedangkan anak sudah 7 tahun sehingga adab tersebut bs berjalan dengan semestinya?
Tengkyuuu


JAWAB :

 Sama dgn pertanyaan no.1
Menambahkan saja..

Anak perempuan lebih diprioritaskan dalam memiliki kamar sendiri jk sudah baligh dan tamyiz, karena daerah aurat perempuan lebih banyak dan perempuan lebih sensitif dan pemalu.

Sedangkan anak laki2 bisa tidur dimana saja (contohnya: ruang keluarga/ ruang tamu)

(Sumber : Pernik-pernik Rumah Tangga Islami, ust.Cahyadi)

 link ini bs jd refrensi ttg tips and tricks tuk pisah kamar anak

Mungkin bisa ditambahkan link ini untuk kiat2 pisah kamar.

https://free.facebook.com/notes/yuk-jadi-orangtua-shalih/bagaimana-cara-memisahkan-tempat-tidur-anak/10150138599300700/?_rdc=1&_rdr

 Idealnya dimulai latihan dr 3y. Atau saat mulai sapih. Karena pisah kamar gak ujug2 langsung bisa. Apalg klo sebelumnya udah betah sekamar sama ortu.

Memang agak beda budaya Asia dan barat. Di barat mereka sdh membiasakan pisah kamar dr bayik

‬ Assalamualaikum Mba Dian n team

Saya totoro mau numpang nanya sbb:

Bagaimana menyikapi anak yg tidak diajarkan adab dalam keluarga, karena di dalam keluarga tsb membebaskan segalanya (dengan kata lain tugas ortu hanya membesarkan anak tp tidak memiliki ilmu)
 Bila itu tetangga kita maka penuhi hak hak tetangga seperti

1. Tidak mengganggu

2. Menjaga dari org yg ingin berbuat jahat

3.Bergaul dengan baik kepadanya

4. membalas kekasarannya dgn lemah lembut
Sumber: Tarbiyatul Aulad h. 230
 Point 3 dan 4 tetap bersikap baik dan mungkin mereka belum tahu ilmu mendidik anak, perlahan dan sedikit sedikit sebagai org terdekat misalnya sering berbagi kebaikan sehingga mereka berempati dan perlahan lahan mau diajak kpd kebaikan

Dan doakan orangtuanya mbk. Karena kekuatan doa luar biasa, seperti mengayuh sepeda, pelan tapi pasti sampai tujuan.

Tambahan dari pengalaman mbk Yessy

Ini aku ngalamin banget 

Salah satu cara mensiasatinya ketika anak tsb main ke rumah, kita ajarin anaknya, kyk mau masuk rumah salam dulu, mau buka kulkas ijin dulu, mau ambil mainan bilang dulu dan beresin lagi setelahnya.

Trus kalo lagi main ke rumah temennya, kita pesenin dulu ke anak kita hal2 tsb di atas tadi, kalo temennya ngajak main di dalem kamar ortunya, anak kita gak boleh ikut masuk.

Kalo anak terpaksa main di kamar anak temennya krn mainan atau buku disana semua, pintu harus selalu terbuka dan sering2 ditengokin.

#Fitrah_seksualitas

#game_level11

Kamis, 04 Oktober 2018

Fitrah Seksualitas #Day9

Resume Presentasi Kelompok 6 (Mommies Six Asyiikkk)

Tema: Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak 

Apa itu Fitrah Seksualitas? 
Pendidikan Seksualitas 
Fitrah Based Education 
Peran Ayah 
Peran Ibu 
Kesalahan yang biasa terjadi 
Solusi dari kesalahan 

Apa itu Fitrah Seksualitas? 

Mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya. Yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.

Prinsip Fitrah Seksualitas

Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun)
Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anaklelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.
Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada
tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.

Pendidikan Seksualitas 

Menurut Ustadz Bendri Jaysurrahman, Islam membuat patokan bahwa pendidikan seksualitas terkait dengan terpenuhinya tiga hal :
a. Seksualitas yang benar, tentu patokannya adalah Syari’ah, yaitu bagaimana perilaku orang lakilaki secara AlQur’an dan Sunnah. Bagaimana mengajarkan anak sesuai dengan kaidah Syari’ah yang tidak boleh kita meniru cara-cara Barat yang diharamkan. Contohnya, cara Barat apabila seorang ayah ingin mengajarkan tentang laki-laki, khususnya tentang organ kemaluan, maka si bapak mengajak anak laki-lakinya untuk mandi bersama. Telanjang bersama, lalu ditunjukkan kemaluan, ini namanya ini, fungsinya ini, dan seterusnya. Yang demikian itu sangat bertentangan dengan ajaran dan adab Islam, di mana seorang anak laki-laki yang mumayyis (sudah bisa membedakan antara kanan dan kiri), maka ia sudah punya adab terhadap orangtuanya. Bahkan seorang anak untuk masuk ke kamar orangtuanya saja harus mengetuk pintu terlebih dahulu. Tidak sembarangan. Itulah salah satu patokan pendidikan dalam Islam.
b. Seksualitas yang sehat, yaitu berkaitan dengan faktor kesehatan. Bagaimana disunahkan laki-laki untuk ber-khitan, terkait dengan fungsi kesehatannya. Dan itulah salah satu yang diajarkan dalam Islam.
c. Seksualitas yang lurus, artinya sesuai dengan fitrahnya. Jangan sampai ada anak laki-laki badannya gempal, berotot, tetapi gayanya seperti orang perempuan (maho, homo). Dompetnya-pun berwarna pink. Dst.

Fitrah adalah sejenis software yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada seorang anak. Berbeda dengan pemahaman orang Barat yang menyatakan bahwa anak itu ibarat kertas putih, tinggal orangtuanya yang mengisinya. Sedangkan dalam Islam, seorang bayi sudah mempunyai programsoftware, sudah ada fitrahnya, pertama ia (bayi) itu Islam. Lihat Al-Qur’an Surat Al A’raaf ayat 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi“. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunjawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari: 2278). 

Di dalam Al-qur’an kisah percakapan ayah dengan anaknya ada 14 kali dibandingkan dengan ibu yang hanya 2kali. Para ayah harus berdialog dan memiliki keakraban serta komunikasi yang baik dengan anak-anak. Bahkan penting sekali seorang ayah berdialog kepada anak melalui nasehat pada tulisan. Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, “Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” (Tuhfah al Maudud hal. 123)

Fitrah Based Education 

Menurut buku Fitrah Based Education karangan Ust. Harry Santoso tentang fitrah seksualitas, pada usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada fase menyusui, di usia 3 – 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun. Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya perempuan" atau "saya lelaki". Bila anak masih belum atau tidak jelas menyatakan identitas gender di usia ini (umumnya karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik) maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai. Ketika usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat. Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, berkomunikasi secara terbuka, bermain dan bercengkrama akrab dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya.

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak-anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya Rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan. Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.

Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 - 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan. Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis. Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan. Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anakanak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya.

Fitrah Peran Ayah 
Penanggung jawab pendidikan
Man of visson and mission
Sang ego dan individualitas
Pembangun sistem berpikir
Supplier maskulinitas
Penegak profesionalisme
Konsultan pendidikan
The person of "tega" Fitrah

Peran Ibu
Pelaksana harian pendidikan
Person of love and sincerity
Sang harmoni dan sinergi
Pemilik moralitas dan nurani
Supplier feminitas
Pembangun hati dan rasa
Berbasis pengorbanan
Sang “pembasuh luka”

Kesalahan yang biasa terjadi

1. Orangtua yang acuh terhadap sisi maskulini dan sisi feminim anak.


  • Orang tua yang tidak mengingatkan anak laki-lakinya yang berpenampilan menyerupai perempuan, atau anak perempuan yang menyerupai laki- laki 
  • Kurang memperhatikan dengan siapa anaknya bergaul 
  • Tidak memberikan pengertian kepada anak tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh terlihat oleh orang lain.
2.  Fatherless dan motherless, ketiadaan peran masing- masing orang tua atau bahkan keduanya 
  • Orang tua ada, tapi seperti tidak ada. Misal, ketika anak bermain, orang tua menemani tapi sambil bermain gadget.
  • Anak laki- laki yang kekurangan sosok ayah dalam kesehariannya, akan kekurangan sisi maskulinnya atau bahkan terjadi penyimpangan, begitu pula sebaliknya. 
  • Lupa mengajak mereka bermain. Lupa kalau mereka sungguh masih anak-anak. Dan bila sudah remaja, mereka lupa mengajak anak-anak bicara soal ketertarikan pada lawan jenis, sudah mendapat tanda2 baligh atau belum. 
3. Orang tua tidak memberikan pengertian dan pendampingan pada anak yang akan dan sedang memasuki masa pubertas 

4. Memanjakan anak/menuruti kemauannya secara utuh hingga membuat anak tumbuh tidak mandiri, tidak menjadi lelaki/perempuan sejati. Misal: Anak lelaki tidak belajar menjadi sosok yg dapat diandalkan atau bertanggung jawab. Anak perempuan menjadi malas untuk menghidangkan sesuatu (memasak) atau belajar memasak. 

5. Tertukarnya peran orang tua. Sebagai contoh, ibu lebih tegas daripada ayah, dapat membuat kewibawaan ayah turun. 

Solusi 

Untuk dapat mencegah atau memperbaiki kesalahan dalam menumbuhkan fitrah seksualitas, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan, diantaranya: 
  1. Kuatkan pondasi keimanan anak sejak dini 
  2. Mendidik anak mulai dari aspek aqidah, akhlaq, social kemanusiaan dan jasmani 
  3. Ajarkan anak untuk memabaca dan memahami Al-Quran 
  4. Menjadi figur ayah sebagai sosok lelaki sejati dan menjadi panutan bagi anak dan ibu menjadi figure yang penyayang dan lemah lembut 
  5. Mendidik anak sesuai gendernya, seperti untuk anak laki-laki, latihlah ia untuk menjadi imam solat berjamaah, latih sikap kepemimpinan, latih untuk menjadi seorang yang bijak, dan latih keterampilan fisik. Untuk anak perempuan, perintahkan ia menutup aurat, bersama ibu, latihlah ia untuk senang mengerjakan pekerjaan rumah. 
  6. Menerapkan Gadget Hours. Membuat kesepakatan bersama pasangan untuk meletakkan ponsel saat sedang bersama keluarga 
  7. Mengedepankan quality time 
  8. Bangun komunikasi produktif antar keluarga hingga anak tidak segan menceritakan apapun 

PERTANYAAN DAN JAWABAN 

1. Berbeda dengan pemahaman orang Barat yang menyatakan bahwa anak itu ibarat kertas putih, tinggal orangtuanya yang mengisinya. Sedangkan dalam Islam, seorang bayi sudah mempunyai program software, sudah ada fitrahnya, pertama ia (bayi) itu Islam. Boleh minta dijabarkan letak perbedaan & tindakan pada kedua pendapat tsb? 

Jawaban 

Pandangan John Locke (Empirisme) Menurut beliau bahwa anak lahir ke dunia ini seperti kertas kosong (putih) atau meja berlapis lilin (tabula rasa) yang belum ada tulisan di atasnya. Kertas atau meja tersebut bisa ditulisi sekehendak hati yang menulisnya, dan lingkungan itulah yang menulisi kertas kosong putih tersebut. Menrut teori ini, kepribadian berdasar kepada lingkungan, yaitu lingkungan tidak berjiwa yang meliputi benda(benda mati, seperti tanah,air, batu, dan sebagainya, dan lingkungan berjiwa yang meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan.Paham ini sejalan dengan paham Helvatus seorang filsuv yunani, yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan dengan jiwa dan watak yang hampir sama,yaitu bersih dan suci. Pendidikan dan likunganlah yang akan membuat atau membentuk anak tersebut sesuai yang diinginkan. Selain itu teori ini sependapat dengan ungkapan Claode Adrien Helvatius yang mengatakan lingkungan dan pendidikan dapat membentuk manusia kearah mana saja yang dikehendaki pendidik. 

Teori ini sejalan dengan teori behavioristik, dalam behavioristik ada tiga teori, yaitu stimulus dan respons conditioning, dan reinforcement. kelompok teori ini berangkat dari asumsi, bahwa anak tidak memiliki pembawaan potensi apaapa pada kelahirannya. 

Sedangkan sudah jelas Allah berfirman dalam Surah (Ar-Rūm):30 - Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, 

Dan dalam hadish shahih أو ٌ ن صرانه أو ٌ هودانه ف أب واه ال فطرة ع لى ٌ ول د مول ود ك ل ) س لم و ع ل ٌه هللا ص لى ال ن بً ق ال ٌ مج سانه 
“Setiap anak dilahirkan dlm keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. al-Bukhari&Muslim) 

http://www.academia.edu/12184008/Fitrah_Manusia_dalam_Pandangan_Islam_dan_Barat 


2. Bagaimana cara mendidik anak dengan status single parent agar tidak terjadi penyimpangan pada anak ? 

Jawaban: 

Sungguh tangguh para ibu atau para ayah yang sedang berjuang sendiri dalam membersamai anak. Kalau dr bbrp kajian FBE bersama Ust. Harry Santosa bahwa tak bisa seorang ibu berperan menjadi seorang ayah sekaligus atau sebaliknya dalam hal menumbuhkan fitrah seksualitas. Menguatkannya jika dalam kondisi demikian, maka : 
  • Bergabunglah dengan komunitas pendidikan. Misal komunitas home education. Agar anak tak kehilangan figur ayah/ibu. 
  •  Jika anak sudah usia 7 ke atas, sesekali boleh dititipkan 1 atau 2 malam pada keluarga sholih yang kita sudah sepaham ttg pendidikan anak. Usia 10 tahun bisa di magangkan di keluarga sholih. Keluarga sholih , yg punya pemahaman yg sama dengan kita ttg penumbuhan fitrah seksualitas. 
  • Cari sosok pengganti (bisa paman, bibi, atau kakek, nenek).
  • Yang terpenting anak tidak kehilangan contoh/teladan sbg ayah/ibu. 
3. Alhamdulillah dalam rumah, saya sama pasangan gak ada masalah yg berarti, kita kompak kecuali perihal kentut yg masih semena2 buangnya. Tapi saya dicoba dengan sosialisasi di luar, yg beberapa kali Alhamdulillah diangkat jadi ketua tapi tertekan akhirnya melepaskan diri, Sekarang lagi makin seperti org yang gak jujur, gak bisa punya pendirian, karena dipaksa keadaan. Bagaimana nasib anak-anak yang lihat emaknya begini? Kalau tiap saya ikut komunitas terus selalu mundur karena masalah? Apa akan ada efek negatif mereka memandang emaknya? Efek samping apa yg terburuk yg bisa terjadi sama mereka?

Jawaban: 
Bismillaah, Saya coba memahami pertanyaan dari mak eun. Boleh dikoreksi bila kurang tepat yaa mak eun.. Di sini maksudnya, mak eun merasa kesulitan dan kerap bertemu masalah ketika beraktivitas publik. (Aktivitas publik disini bukan hanya bagi ibu yang bekerja tetapi juga saat ibu menceburkan diri dalam kegiatan sosial atau lainnya). Masalah ini mau tidak mau terbawa ke dalam perasaan serta aktivitas domestik, yang suka atau tidak suka akan disaksikan oleh anak dan suami. Saat membaca ini, terlintas materi ibu professional saat kita masih duduk di kelas matrikulasi. Ketika itu disampaikan bahwa ketika kita berperan dalam aktivitas publik, namun ternyata kita tidak mampu memanage-nya dengan baik hingga terbawa ke ranah domestik, maka bisa dipastikan ada sesuatu yang salah. Langkah terbaik adalah dengan keluar dari ranah publik dan fokus dahulu dalam domestik. Sampai bisa dipastikan dalam diri ini bahwa apapun yang terjadi di luar tidak berpengaruh apapun pada rasa dan polah kita. Bukan berarti tidak boleh ambil bagian dalam beraktivitas sosial. Boleh, dan itu bagus. Hanya saja, ketika badai menerpa, siapkah kita untuk menghadapinya dan tidak lari? Adapun bergaul dalam masyarakat, itu sangat dianjurkan.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik : ا ما هللا ، كن ٌ ب و ، م ها ال سن ال س ٌ وأ النا ال س ب ل 
“Bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun berada, dan perbuatan buruk itu hendaknya diikuti dengan perbuatan baik yang bisa menghapus dosanya, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlaq yang baik” (HR. At Tirmidzi 1906, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami, 97). 

Namun ketika kita menemukan kemunkaran yang mana kita tidak dapat merubah dengan tangan dan lisan. Maka kita cukup doakan, jangan sampai kita ikut terseret ke dalamnya. Bila sudah ada tanda-tanda seperti itu, maka keluarlah dan carilah aktivitas yang lebih baik. 

Sebagaimana firman Allah Ta’ala: ر عل ى و ا ون وا ب و ال عل ى ا ون وا و وال م ا د وا وال 
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al Maidah: 2). 

Dan ingatlah bahwasanya kita dianjurkan pula untuk bersabar terhadap gangguan manusia. Sebab di bumi manapun kita bepijak, hal semacam ini pasti ada dan tak terelakkan. 

Diantaranya juga sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: ط ال ذي م ال مؤ ط ال ذي م ٌ ر أذاهم ع لى و ٌصب ر النا ٌ ال أذاه م ع لى ٌصب ر و النا ٌ ال

 “Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik dari pada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka” (HR. At Tirmidzi 2507, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad 388, Ahmad 5/365, syaikh Musthafa Al ‘Adawi mengatakan hadits ini shahih dalam Mafatihul Fiqh 44) 

Jadi, meski kelak harus keluar dari ranah publik, tetap jadikan akhlak sebagai hiasan muamalah terbaik.. Wallahu'alam 

Referensi: https://muslim.or.id/19472-mana-yang-lebih-utama-uzlah-atau-bergaul-denganmasyarakat.html 

4. Aku mau tanya soal kepengasuhan orang tua,, secara teori aku tahu lelaki adalah kepsek, penentu kebijakan dan teladan di dalam rumah. Tapi karena kecenderungan karakter yg tertukar, akhirnya terjadi pola keteladanan yg tertukar (bingung jelasinnya). Misalnya saya lebih tegas dibandingkan ayahnya, saya lebih full power dibandingkan ayahnya. Istilahnya saya berada di posisi tega dan sering banget ayahnya minta bantuan krn anaknya malah gak ngedenger dibandingkan ibunya yg bicara. Ada dampak kah kedepannya? Soal pertemanan juga, karena anakku main sama perempuan melulu (temen seusianya sebagian perempuan dan lebih minim konflik daripada laki2). Adakah dampaknya dan apabila dia dipaksakan berteman dengan laki2 yg tidak membuat dia nyaman adakah dampaknya?

 Jawaban: 

KSetega-teganya ibu pasti lebih tega ayah. Itu mgkn menurut ambu aja,.tp blm tau kan menurut anak tegaan siapa...hehe Sebenarnya anak lebih dengerin ibu bukan berarti peran ayah tergantikan oleh ibu dan bukan berarti jg jadi peran yg tertukar bukan putri yg tertukar. 

Kenapa anak lebih mendengarkan ibu? 
1. Ayah lebih cendrung mempunyai kepribadian kaku 
2. Sejak kecil ibunyalah yg lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak 
3. Ibu lebih peka dan tahu bagaimana perasaan anak 
4. Karena bekerja ayah jarang ada di rumah. 
5. Ibu cenderung menjadi pelindung saat ayah marah 

Sumber: https://www.idntimes.com/life/family/amp/stella/kenapa-ibu-lebih-dekat-dengananak-dibanding-ayah anak. 

Untuk pertemanan dengan perempuan sepertinya tdk berpengaruh banyak apalagi masih kecil, karena dulu pun aku temannya anak laki semua…hehe Yang lebih berperan penting memang ayah dan ibunya, jadi di rumah harus sudah diperkuat fitrah seksualitasnya. Jadi gangguan-gangguan dari luar insyaAllah hempas. Jangan lupa juga selalu berdoa sama Allah untuk minta perlindungan dan menjadikan anak2 yg sholeh/sholehah, karena kekuatan doa orgtua tiada bandingnya. 

5. a. Contoh kedekatan atau kelekatan anak perempuan dengan ibunya seperti apa ya?
 b. Apa yang salah ketika seorang Ibu dinilai lebih jahat dari ayahnya? Walaupun si ibu menangis karena ayahnya. Untuk memperbaikinya bagaimana? 

Jawaban: 
a. Sebelum masuk ke contoh kelekatan, ada baiknya kita samakan bersama pemahaman tentang kelekatan itu sendiri. Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney & Dearing, 2002 dalam Eliasa, 2011). Kelekatan bukanlah ikatan yang terjadi secara alamiah. Ada serangkaian proses yang harus dilalui untuk membentuk kelekatan tersebut. Menurut Jacobson dan Hoffman (1997) dalam Papalia, Olds & Feldman (2009), bila anak mendapatkan dasar aman dan dapat mempercayai respon orang tua, mereka akan merasa cukup percaya diri untuk melibatkan diri dari dunia mereka secara aktif. Anak dengan kelekatan tidak aman cenderung akan menunjukan emosi negative (rasa takut, distress, dan marah), sementara anak dengan kelekatan aman terlihat lebih ceria (Koshanska, 2002 dalam Papalia, Olds & Feldman, 2009). Jadi semenjak dalam buaian, rangkaian proses itu dimulai. Dan anak perempuan yang tumbuh lekat dengan ibu dan ayahnya di masa yang tepat akan menjadi anak perempuan dengan fitrah seksualitas yang utuh. Seperti bermain dengan mainan anak perempuan, memakai pakaian dan faham akan batasan aurat hingga mengerti dan memiliki referensi sendiri tentang pasangan hidupnya kelak. 

b. Ibu dinilai salah oleh anak padahal ibu menangis karena ayah.. Mungkin karena seorang ibu tidak dapat menyembunyikan perasaannya sebaik ayah. Lakilaki bagaimanapun masalah yang menerpa adalah penyimpan rahasia terbaik, ia tidak akan mudah membeberkan masalah hanya dengan gesture atau ucapan. Sementara ibu, sekuat apapun ia, masalah itu akan membentuk dirinya. Bagaimana ia bersikap itu akan secara reflek ditampakkan dan berimbas pada anak. Sementara anak yang tidak tahu menahu apa yang terjadi di baliknya, hanya melihat apa yang tampak. Ibu yang selalu saja marah-marah setiap kali bermasalah dengan ayah hingga terbentuk stigma bahwa ibu lah yang sepenuhnya salah. Bagi anak yang masih kecil, hal ini akan menjadi pengalaman buruk bahkan bisa menjadi trauma. Kelekatan yang sudah dibangun bisa saja hancur dan tiba2 dalam pikiran mereka tertanam keburukan2 ibu. Efek ini bila tidak diperbaiki akan terus berakar hingga anak dewasa. Sebaiknya ibu setelah introspeksi dan bicara dari hati ke hati dengan ayah, transparan bila memang dirasa ada yang tidak nyaman dalam hubungan keduanya. Wallahu'alam 


6. Cara mengajarkan anak laki2 dan perempuan sesuai ajaran AlQuran dan Sunnah? Bagaimana cara mengatasi anak2 yang sedang mencari jati diri yang terkadang / sering bertentangan dengan ortu maupun AlQuran dan Sunnah? 

Jawaban: 

Tahapan mendidik anak menurut Islam Al-Quran dan As-sunnah telah memberikan panduan yang jelas dalam mendidik anak, ada keberkahan bagi setiap muslim apabila mengikuti petunjuk Rasullulah. Lewat Al-quran dan hadist, Rasullulah telah memberikan panduan bagaimana cara mendidik anak dalam islam, sesuai dengan posisi dan tanggung jawab masing masing. Terdapat hak antara orang-tua terhadap anak maupun anak terhadap orang tuanya. Dalam mendidik anak secara Islam, orang tua perlu memahami posisi anak dalam keluarga yakni; Anak sebagai amanah bagi kedua orang tuanya Anak sebagai investasi akhirat Anak sebagai penghibur dan perhiasan bagi orang tuanya Anak sebagai ujian bagi kedua orang tuanya Untuk menghasilkan anak yang Allah ridha akan dirinya sehingga orang tua pun memperoleh keberkahan dari hadirnya sang anak ditengah keluarga, cara mendidik anak menurut Islam perlu merujuk pada pesan pesan Rasullulah dimulai dengan; 
1. Mengisi Anak dengan Iman Mengenalkan dan mendidik anak tentang Tauhid lebih didahulukan dari pada mengenalkannya pada Alquran dan As-sunnah. Mengisi iman lebih dahulu adalah pondasi awal sebagaimana Rasullulah mengisi Iman kedalam dada dada para sahabat yang tidak lain adalah generasi terbaik dari semua generasi yang ada. Apabila Iman telah diisi maka setiap dibacakan Al-quran dan As-sunnah maka akan semakin tebal Imannya. 
Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailahaillaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas)
2. Mendidik Anak Tentang Sholat Dalam kitab Imam al Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan dan mendidik anak tentang salat. Dimulai dengan : Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat. Pada usia 7 tahun mulai biasakan ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan salat. Tata cara berwudhu secara penuh mulai diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat di terapkan pada usia ini. Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib. amalan lainnya serta menerapkannya Saat anak sudah mendekati usia baligh, maka orang tua perlu mengenalkannya pada shaum (menahan hawa nafsu / puasa lahir dan batin) serta mewajibkan salat. Selain dari itu juga ditekankan untuk mencari ilmu agama, menghafal Al-Qur’an yang apabila tidak mampu maka perintahkan padanya untuk mencatat. Cara mengatasi sikap perilaku anak yang sedang mencari jati diri yang kadang bertentangan dengan orang tua maupun Al-Quran dan Sunnah yaitu dengan menjadi teman yang baik dan nyaman baginya, dengarkan semua ceritanya dengan sepenuh hati kemudian berikan jawaban2 ataupun saran berdasarkan pengalaman ortu sebagai orang yang lebih dulu mengalami hal-hal yang dialaminya, ceritakan pengalaman2 yang mirip2 dengan kondisinya dan kisah orang-orang lain yang sukses dengan passion nya. Boleh juga dengan mengajak mereka menyelami dirinya sendiri, mengenal kelebihan kekurangannya, serta potensi bakat yang ada di dirinya, konsultasi dengan ahlinya/bidang konseling, dan diarahkan kepada aktivitas2 positif yang juga mereka sukai, orang tua mendukung, dan Allah ridhoi. 

7. Ada cerita, anak perempuan yang ditinggal meninggal ibu kandungnya pdhl saat itu ia sangat butuh peran ibu. Bapak berinisiatif untuk menikah lagi agar bisa mencarikan Sosok ibu untuk anak perempuan tunggalnya. Namun anak tersebut gak mau menerima, msh ada perasaan sayang ke Almarhumah bundanya dan gak mau digantikan dengan yang lain. Bagaimana peran kosong ibu ini dpt digantikan? Mengingat keluarga nya (bulek/budhe nya jauh). 

Jawab:

Kalau kami ambil kesimpulan, memang anak tsb belum menerima adanya kehadiran seorang wanita baru pengganti kedudukan ibunya. Dampaknya ke berbagai hal, pembelajaran tdk fokus, banyak main keluar, mencari perhatian lebih dari sosok lelaki lain yg mungkin dianggapnya ia bukan mengalami kekokosongan sosok ibu, namun jadinya kehilangan sosok ayah juga dalam hidupnya. Mungkin bisa disikapi dng: 
1. Ayah tetap sendiri sementara waktu hingga anak siap menerima sosok wanita baru pengganti kedudukan ibunya (bila kondisi ayah blm menikah lagi) 
2. Bila ayah sdh menikah lagi, bicara dari hati ke hati antara ayah dan anak perempuannya, sampaikan permohonan maaf atas sikap yg diambilnya karena dengan beberapa alasan, percayakan dan yakinkan dirinya bahwa menikah lagi bukan berarti melupakan ibunya. Ajak anak berkunjung ke makam ibunya, ajak anak untuk mendoakan ibunya setiap kali selesai sholat fardhu berjamaah. Terakhir, sampaikan terima kasih kepada anaknya yang mau memahami kondisi saat ini dan menerima kehidupan baru mereka Yang sudah hilang tidak dapat tergantikan dengan apapun. Begitupun raga yang telah mati tidak dapat bangkit lagi. Ruh yang telah pergi selamanya tidak akan kembali. Rasa sayang kita, apakah juga harus pergi? Tidak perlu. Rasa sayang itu tetap harus disana. Yang kita harus tanamkan adalah keyakinan bahwasanya Allah Dzat yang Maha Menciptakan sekaligus Mematikan tentu memiliki maksud dibalik setiap perkara yang ada.

Renungkanlah … Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, هللا ا ذ ه م ق و ما أ ه ر ً ف م ا ب ه س ط و م ال ر ا فل ال س ط فل “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib) 
Maka tanamkan kepadanya bahwa yang dapat di lakukan sebagai anak shalih adalah mendoakan. Hanya doa yang dapat sampai pada orang tua yang telah tiada. Maka sampaikan rasa sayang dengan cara yang demikian. Tidak perlu meratap dan bangunlah dari kenyataan. Masa sekarang ini dihadapi dan jangan lari. Terima dan hadapi dengan bijak. 

Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/27-inilah-hikmah-di-balik-cobaan-yang-belum-engkau-tahu 

8. Dalam bab pendidikan seksualitas disebutkan bahwa seksualitas yg benar patokannya adalah Syar'iah. Bagaimana cara orangtua mengenalkan organ vital baik anak laki2 dan perempuan secara syar'iah. Agar tidak bertentangan dengan budaya barat. Sebagaimana kita ketahui pendidikan seks ala Barat yang lebih menekankan pada pengenalan organorgan vital berikut fungsi-fungsinya secara vulgar. 

Jawab:
Pendidikan ala Barat ini dalam implikasinya menimbulkan rasa ingin tahu yang terus meningkat dalam diri anak-anak. Rasa ingin tahu yang tidak pernah puas dibarengi dorongan naluri akibat pertumbuhan hormon yang meningkat seiring pertambahan usia, membuat anak-anak kita terjerumus pada pergaulan bebas. Sementara Islam mengajarkan pendidikan seks dengan cara yang lebih santun dengan menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri dan mengenalkan perbedaan gender pada anak sejak dini. Dalam hal ini, pendidikan seks pada anak menjadi tanggung jawab orangtua, yang harus memberikan arahan, pengetahuan dan pemahaman secara menyeluruh sesuai syariat. Dengan demikian orangtua dituntut untuk memiliki kepekaan, keterampilan dan pemahaman agar mampu memberi informasi dalam porsi tertentu, sehingga tidak membuat anak semakin bingung dan penasaran. 

Sumber Pendidikan Seks Untuk Anak : Kapan Harus Dimulai? - theAsianParent https://id.theasianparent.com › p... Dalam islam, kita mengenal batasan aurat. 

Berbicara aurat anak kecil berarti berbicara tentang tugas orang tua kepada anaknya. Kapan anak itu harus ditutupi auratnya dan bagaimana batas aurat yang wajib ditutupi sesuai jenjang usianya. Ada beberapa dalil yang dijadikan pendekatan oleh para ulama untuk menyimpulkan tentang batasan aurat anak kecil. 

Pertama, firman Allah Ta’ala, و ل أ طف ذٌ ال م ال ه روا ل سا ع و را عل ى ٌ الن “Atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita..” (QS. an-Nur: 31) Ayat ini menunjukkan bahwa anak kecil – yang belum tamyiz – belum mengerti aurat wanita. Kemudian disebutkan dalam hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, د ك م م روا و ة أ ال ص ب نا ه م و ب أ بو ه م سن ٌ س ب ٌ ها وا ر ب نا و ه م عل أ ف ى ب ٌ ن ه م و ف رق وا سن ٌ ع ر ج م ا ال 
“Perintahkan anak kalian untuk shalat ketika mereka sudah berusia 7 tahun. Dan pukul mereka (paksa) untuk shalat, ketika mereka berusia 10 tahun, serta pisahkan mereka -antara anak laki dan perempuanketika tidur.” (HR. Abu Daud 495 dan dishahihkan al-Albani).
 Ada 2 usia dalam hadis di atas, usia tujuh tahun yang mulai diperintah menjalankan shalat. Dan usia 10 tahun yang sudah harus dipaksa untuk shalat dan tidurnya dipisahkan dengan saudaranya yang lawan jenis. Berdasarkan hadis di atas, ulama hambali memberikan rincian,
[1] Anak yang usianya di bawah 7 tahun, tidak ada aurat. Dalam arti, orang tua atau orang lain boleh melihat auratnya, termasuk kemaluannya.
[2] Usia 7 sampai 10 tahun. Jika laki-laki batas auratnya adalah aurat besar, kemaluan depan dan belakang. Jika anak perempuan auratnya antara pusar sampai lutut.
[3] Di atas 10 tahun, auratnya sama dengan orang dewasa. Jadi, pengenalan organ vital yang disebut sebagai aurat menggunakan bahasa yang lebih santun sebab islam mengedepankan rasa malu.

Read more https://konsultasisyariah.com/28364-batas-aurat-anak-kecil.html

Rabu, 03 Oktober 2018

Fitrah Seksualitas #Day8

Fitrah Seksualitas Orang tua VS Anak, Manakah yang harus Lebih dulu dijaga?

halaman:

1⃣ Cover.

2⃣
Pengertian
Fitrah seksualitas : bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki-laki sejati atau perempuan sejati.

#Pada tahap selanjutnya, pengenalan yang benar terhadap fitrah ini akan menuju pada fitrah keluarga. Setelah fitrah keluarga terbangun, maka manusia yang mengenal fitrah gender/seksualitasnya dengan benar akan mampu mendefinisikan diri mereka pada peran keayahbundaan dengan tepat. (Harry Santosa, FBE).#

# Fitrah seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan anak sejak lahir sampai usia 15 tahun dengan figur ayah dan ibu secara utuh dan seimbang.#


3⃣
Perbandingan Fitrah peran Ayah dan Fitrah Peran ibu
...
Ayah
● konseptor visi dan misi
● pembangun sistem berfikir
● penegak profesionalisme
● The person of "tega"
● lambang maskulinitas
● sosok pemimpin
● sang pelindung
...
Ibu
● pelaksana visi dan misi
● ratu lemah lembut
● sang pembasuh luka
● lambang feminitas
● pembangun hati dan rasa
● berbasis pengorbanan
● pemilik moralitas dan nurani


4⃣
Mungkinkah Fitrah seksualitas orang tua bisa keluar dari jalurnya??
Apa sebabnya???
1. gaya hidup yg salah & Lingkungan yg kurang baik.
# Lingkungan yg salah bisa berupa teman2 suami atau istri yg memiliki kebiasaan buruk yg berhubungan dgn penyimpangan perilaku#

2. Trauma dengan org tua saat kecil.
# seorang ayah atau ibu yg memiliki trauma dgn org tuanya saat kecil bisa memiliki sifat buruk yg sama dgn org tuanya. Dan mengulangi kesalahan yg sama dgn pasangannya#

3. Pengasuhan yg tak seimbang
#Seorang ibu yg sangat dominan dalam rumah, sedangkan di lain pihak ayah yg sangat cuek dan hanya sibuk bekerja atau sebaliknya#


Karena Penyimpangan seksualitas bukanlah bawaan genetis
#Sehingga orang tua sangat mungkin utk menumbuhkan, menjaga dan membentengi anak2nya thd penyimpangan seksual#


5⃣
Untuk menghindari penyimpangan,kita harus sering berkomunikasi, ada beberapa cara komunikasi yg sesuai petunjuk Al Qur'an:
1. Qaulan Balighan (perkataan yang merasuk dan membekas dalam jiwa),
2. Qaulan Kariman (perkataan yang bermanfaat dan menjadikan pihak
lain tetap dalam kemuliaan),
3. Qaulan Maisura (perkataan yang baik, lembut, dan melegakan),
4. Qaulan Ma’rufan (perkataan yang baik dan tidak menyakitkan)
5. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut, meyakinkan, dan rasional)
6. Qaulan Sadiidan (perkataan yang benar, jujur dan tepat sasaran)

Dengan komunikasi dan pembiasaan di keluarga, kita berharap agar anak bisa BMM ( Berfikir, memilih, Mengambil keputusan) dengan baik.

Sehingga diharapkan anak menjadi ayah atau ibu yg sesuai dgn perannya.


6⃣
kapankah bisa dikatakan bahwa fitrah seksualitas ortu menyimpang atau keluar dari jalurnya??
- tanpa sadar memberi contoh gaya hidup salah
#contohnya biasa bepergian dengan yg bukan Mahrom atau berpakaian tidak menutup aurat#

- memperlakukan pasangan dengan buruk
#memperlakukan pasangan dengan buruk bisa mengakibatkan trauma psikis pada anak2 jangka panjang, dalam hal ini kasus2 LGBT, kekerasan seksual dan penyimpangan lain bisa diakibatkan karena hal ini.#

#saat orang tua tidak bisa menjadi contoh teladan yg baik bagi anaknya. serta tidak bisa menjalankan peran sesuai gendernya masing2, sadarlah bahwa proses menuju masalah telah dimulai#

7⃣
Kapan kah ortu memulai mengembalikan Fitrahnya yang sudah terlanjur keluar jalur?

#saat org tua mulai menyadari ada yg salah dengan situasi dan kondisi dalam keluarganya, saat itulah ia harus segera mencari pertolongan, terus belajar dan memperbaiki fitrahnya.#

#dan Pastikan kita selalu menjasi Sumber Jawaban Pertama dan Utama setiap kali anak bertanya tentang SEx. di tengah derasnya tantangan jaman.#
8⃣
Mengapa Fitrah seksualitas orang tua dulu yang harus dikembalikan/dipulihkan?

1. Karena sosok orang tua lah yg menjadi Role model pertama dan utama dalam kehidupan anak.
2. Juga menjadi Sosok yg akan mendidik dan membangkitkan fitrah seksualitas anak dari lahir sampai pra Aqil baliq.

Rasulullah Sholawlahu 'alaihi Wassalam Bersabda:
 Tidaklah seorang bayi lahir kecuali dalam keadaan fitrah.  Maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani  atau  Majusi. (H.R. Imam Bukhari)

Bagaimana jika Fitrah seksualitas ortu terlanjur keluar dari jalurnya???

"siapakah" yang dapat membantu mengembalikannya???
1. Pertolongan Allah.
#Setelah niat yang kuat dari dalam diri, kuatkan ibadah dan tetap Istiqomah, karena Hijrah itu mudah, tapi Istiqomahlah yg berat#

2. Diri sendiri
#Tetaplah optimis, karena Allah telah menginstall parenting pada tiap fitrah ayahbunda. Maka setiap malam sebelum tidur bermohonlah kepada Allah agar Ia mendidik anak-anak kita, serta mengkoreksi segala kesalahan dan kelemahan kita, sehingga kelak kita pantas untuk menjadi contoh yang baik untuk anak2 kita.#

3. Pasangan
#kita butuh atau harus menjadi pasangan yg siap mendukung dan membersamai proses kembalinya kesadaran akan fitrahnya masing2#

4. Lingkungan yg mendukung,
# dalam hal ini bisa lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial yg baik akan mendukung proses kembalinya fungsi fitrah org tua.

5. Orang2 yang dianggap ahli dan berkompeten dibidangnya,
#misalnya ahli parenting, psikolog. Bisa juga dengan mengikuti kelas parenting ataupun komunitas tertentu, demi perbaikan diri

Jumat, 28 September 2018

Fitrah Seksualitas #Day 7

TANYA JAWAB
🍉 Sulis
Assalamu'alaikum. Tema yang menarik menggali rusaknya fitrah seksual pada anak. Anak sangat dekat dengan media elektronik spt hp dan tv. Sedangkan di media ini banyak sekali unsur2 pornografi, dari bersentuhan lawan jenis, membuka aurat, kissing bahkan. Seberapa besar pengaruh tontonan negatif berbau pornografi merusak otak anak dan mempengaruhi tingkah laku anak kedepannya ?
Bagaimana pengaruhnya jika ada anak yang secara tidak sengaja melihat orang tuanya melakukan hubungan intim ? Bisa jadi karena masih tidur sekamar. Apakah usia anak saat tidak sengaja melihat kejadian itu berpengaruh terhadap besar kecilnya efek negatif pada anak tersebut ?
Terima kasih.
Maaf pertanyaannya double .... temanya menarik.
JAWABAN
1⃣
Dampak (BAHAYA) Pornografi pada anak
🔆 Ibarat smartphone, manusia juga punya sebuah operating system. Operating system buatan Allah SWT yang sangat canggih bernama otak.
🔆 Menurut Jordan Grafman, PhD, peneliti Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison, Di otak bagian depan, terdapat bagian otak yang hanya ada di manusia, dan membedakan dengan binatang, bernama Pre Frontal Cortex, kita singkat PFC.
🔆 PFC ini sangat penting, karena berfungsi seperti pemimpinnya manusia. PFC bertanggungjawab untuk konsentrasi, memahami nilai benar salah, mengendalikan diri, menunda kepuasan, berpikir kritis, dan merencanakan masa depan. PFC lah yang bertanggungjawab membentuk kepribadian dan perilaku sosial.
🔆 Bisa dibayangkan jika fungsi PFC rusak pada otak seorang manusia, maka manusia itu akan ter-dehumanisasi, dan bisa berperilaku seperti binatang, bahkan lebih buruk.
🔆 Nah, PFC itu bisa dirusak oleh benturan dan zat kimia. Zat kimia ini bisa berasal dari NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Tapi sumber paling berbahaya adalah zat kimia yang dipicu karena melihat pornografi.
💣 Jadi pornografi merusak otak terutama di bagian PFC, sehingga disebut Narkolema : Narkoba Lewat Mata.
💣 Saat seseorang melihat konten porno, konten tersebut merangsang aktifnya senyawa kimia otak bernama dopamin. Dopamin memberi efek senang sekaligus ketagihan.
💣 Jika sudah ketagihan, dopamin yang diaktifkan akan terus meningkat jumlahnya. Bagian otak yang mengaktifkan dopamin (sistem limbik) akan terus distimulasi sehingga ukurannya semakin membesar. Jumlah dopamin yang membanjir akan dialirkan ke otak bagian depan, terutama ke bagian PFC. Saat dopamin membanjiri PFC, PFC menjadi tidak bekerja. Jika PFC terlalu sering tidak bekerja, ia akan menciut. Sistem limbik yang membesar dan PFC yang menciut, lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan PFC.
💣 Kerusakan otak yang terjadi akibat pornografi, menurut Dr. Donald Hilton Jr, Ahli Neurosurgical dari University of Texas, jika di scan menggunakan alat bernama MRI, akan memberikan hasil yang sama dengan kerusakan otak orang yang kecelakaan dan terbentur kepalanya di atas alis kanan mata.
💣 Dr. Donald Hilton juga mengatakan bahwa jika narkoba merusak otak di 3 bagian, maka pornografi merusak otak di LIMA bagian jika seorang pecandu pornografi melakukan hubungan seks dengan anak-anak.
sumber:
Ini sumbernya:

https://windafrestikawati.wordpress.com/2015/09/18/melindungi-anak-dari-pornografi/

2⃣Memang terkadang sangat konyol saat anak melihat orangtua berhubungan intim maka usahakan untuk tidur terpisah kamar dengan anak pada saat anak sudah mulai bisa berpura-pura tidur.
Jika anak belum mau pisah kamar, maka orangtua lah yang harus mengalah untuk pindah kamar saat berhubungan intim.
Jika berpisah kamar juga tidak memungkinkan karena kondisi tempat tinggal yang terbatas misalnya kos atau kontrakan yang tidak memiliki kamar lain.
Maka sebaiknya orangtua mencari waktu yang tepat saat anak-anak sedang benar-benar tertidur dan usahakan menutup badan dengan selimut.
Karena, jika anak melihat orangtua berhubungan intim secara tidak sengaja, akan mengakibatkan efek buruk bagi psikologis anak, diantaranya:
Anak marah kepada orang tua karena belum paham tentang konsep berhubungan intim antara suami dengan istri
Anak menjadi penasaran, ingin tahu dan ingin mencoba, ini yang berbahaya!
Anak merasa jijik karena melihat sesuatu yang bertentangan dengan nilai yang diajarkan kepadanya
Jika anak melihat orangtua berhubungan intim pada usia diatas 3 tahun, maka besar kemungkinan dia akan teringat kejadian itu sepanjang hidupnya
Anak menjadi kehilangan konsentrasi karena ingatan tentang berhubungan intim tersebut mengacaukan pikirannya.
Lalu bagaimana jika anak sudah terlanjur melihatnya?
Beberapa tindakan berikut ini bisa dilakukan oleh para orangtua untuk memberikan pendidikan yang baik pada anaknya tentang hubungan suami & istri, yaitu:
Jika anak melihat orangtua berhubungan intim, yang terpenting bagi ayah dan ibunya adalah jangan panik.
Jelaskan pada anak bahwa ayah dan ibu perlu waktu untuk berdua saja, nanti ibu dan ayah akan menyusul lagi ke kamar.
Katakan pada anak: “Sayang, maaf ya kalau ayah dan ibu tadi membuatmu takut, ibu tidak apa-apa kok”
Ajarkan anak untuk bisa menghormati privasi orang lain dengan cara mengetuk pintu sebelum masuk kamar
Orang tua harus lebih berhati-hati dan jangan lupa menguci pintu.
Jika anak bertanya tentang apa yang sedang dilakukan, maka sebaiknya dijawab bahwa karena ayah sayang sama ibu, makanya ayah peluk ibu.
Jika anak sudah cukup puas dengan jawabannya maka cukupkan penjelasan.
Jika anak masih bertanya lagi “Kenapa tidak pakai baju? ”
Maka jelaskan bahwa ayah sayang sama ibu, ayah dan ibu tidak pakai baju karena agar ibu dekat sama ayah, dan itu hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa, oleh ayah dan ibu yang sudah menikah.
Meskipun pada usianya belum tahu konsep menikah. Tapi setidaknya dia akan terus mengingat bahwa berhubungan intim yang dilihatnya itu hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah, insya Allah dia akan paham pada waktunya.
Jangan memberikan jawaban bohong pada anak
Misalnya ayah lagi main kuda-kudaan, atau ayah dan ibu lagi kegerahan makanya buka baju, mungkin itu akan menjadi solusi sementara untuk orang tua, tapi tidak untuk solusi jangka panjang, karena anak akan terus mengingat kejadian ini.
Itulah beberapa tindakan sebagai bentuk parenting pada anak jika dihadapkan pada kondisi anak melihat orangtua berhubungan intim.
sumber:
Ini sumbernya:

www.jatik.com/amp/parenting-anak-melihat-orangtua-berhubungan/

🍉Yeni
1. Menurut anda kartu larva itu layak ga untuk d tonton sm anak2..(krna suka kentut sembarangan)🤭🤭🤭
Tp aq suka nontonnya🙈🙈
2. Sebagai masyarakat sosial apa yg harus d lakukan kita untuk anak yg haus perhatian dan kasih sayang (karena anak sudah tak memiliki orang tua dan hanya memiliki nenek yg sdh tua)..
3. Terjadinya pola asuh double antara nenek/kakek dan si ibu ,,apa yg harus d lakukan sebagai orang tua bila terjadi ketidaksesuaian prinsip walaupun kita sudah komunikasi trus ke nenek/kakek?
JAWABAN
1. Menurut kami pribadi sih selama menonton nya didampingi dan diberikan arahan mana perilaku baik dan yang buruk. Ngga apa-apa juga ya..walau sebenarnya kartun larva adalah kartun dewasa.
2. Ini kejadian di sekolah kakak. Peran komunitas menjadi sangat penting disini. Sehingga anak tidak merasa sendiri. kalaupun bisa, mengenal keluarga terdekatnya om/tante/sepupu untuk turut memerhatikan..
karena se-intensnya peran masyarakat sosial, tetap.. mereka punya batas ke anak.
Pengalaman2 di keluarga sih, kalau semisal ada anak yang orang tuanya meninggal duluan, adaa aja om/tantenya yang ambil alih pengasuhan..
3. Pola asuh double sering banget terjadi ya. Walau cuma nginep ato main sebentar aja dirumah nenek. Mungkin disinilah peran komunikasi produktif perlu kita terapkan lagi.
Bahasa yg santun dan pengertian ke anak dan nenek/kakeknya insha allah bisa selama konsisten kita lakukan sehingga anak tidak memandang bahwa nenek baik, mama jahat.
Baiknya sebelum kerumah nenek tekankan kebiasaan yg bisa orangtua lakukan biasanya, sehingga anak sudah tidak terpengaruh pengasuhan nenek yg salah.

🍉 Frisdayani
Terkait Inner child yang berpengaruh dalam pola asuh anak. Kedua orang tua sadar akan ada inner child yg negatif keduanya sedang berproses untuk berdamai, tapi pola asuh yg salah sudah terlanjur terlakukan.
Pertanyaannya: apa yg sebaiknya dilakukan bagi orang tua yg sedang berproses berdamai dengan diri tetap bisa menumbuhkan fitrah seksual anak sesuai jalurnya??
JAWABAN
Tetap optimis, karena Allah telah menginstall parenting pada tiap fitrah ayahbunda.“
Bahkan pada tiap ayahbunda parenting yang diinstall pun berbeda-beda. Begitulah hebatnya ilmu Allah.
Selain belajar tentang fitrah anak, mari belajar fitrah ayahbunda. Karena yang paling ahli mendidik anak bukanlah saya, tapi ayahbunda mereka.
Fitrah ayah dan fitrah bunda adalah karakter-karakter yang Allah lekatkan pada mereka, yang mempengaruhi perilaku dan pola asuh mereka terhadap anak-anak mereka.
Fitrah ayahbunda itu minimal ada tiga :
Pertama, fitrah sebagai manusia biasa yang punya kebutuhan, kelebihan, kelemahan, kegembiraan, keletihan, emosi dan sebagainya. Jadi, dalam pendidikan anak perlu disadari bahwa : ayahbunda juga manusia, bukan robot parenting
Kedua, fitrah sebagai laki-laki dan perempuan, yang wujud dalam maskulinitas dan femininitas. Sehingga, dalam pengasuhan dan pendidikannya ayah dan bunda harus berbasis pada karakternya sebagai laki-laki dan perempuan.
Ketiga, fitrah sebagai orangtua bagi anak-anaknya, yang memiliki hak, kewenangan dan kewajiban atas anak-anak. Mereka bukan hanya pengasuh dan pelayan, tapi juga pemimpin dan pengelola.
Jangan sampai teori parenting yang kita pelajari melumpuhkan naluri, intuisi dan firasat parenting kita.
“Minta fatwalah pada hatimu, karena kebajikan adalah apa-apa yang menenteramkan hati” (dari HR: Ahmad 4/227-228)
Mereka-mereka yang terbiasa dengan amalan nafilah (sunnah), maka Allah akan menjadi mata, telinga, tangan dan kaki, yang dengannya di melihat, mendengar, bekerja dan berjalan (dari Hadits Qudsi)
Belakangan kita agak mengabaikan dan kurang mempertajam firasat. Padahal Rasulullah SAW bersabda :
“Hati-hatilah dengan firasat mu’min. Sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah”
Parenting yang baik adalah parenting yang mampu meningkatkan kepercayaan diri para Ayahbunda untuk mendidik anak-anaknya sendiri berdasarkan fitrah pendidikan.
Parenting yang buruk adalah parenting yang membuat Ayahunda tergantung kepada para mentor parenting dalam mendidik anak-anaknya.
Jika ditanyakan kepada saya “apa modal yang terbaik dalam parenting?”, maka saya akan mengatakan modal terbaik dalam parenting adalah cinta dan ketulusan.
Sebagai Ayahbunda dengan segala kelemahannya, maka kita pasti akan melakukan sejumlah kesalahan dalam mendidik anak-anak kita. Namun, cinta dan ketulusan akan mengkoreksi segala kelemahan dan kesalahan tersebut.
Sungguh, andai kita hanya mengandalkan kemampuan kita saja dalam mendidik anak-anak kita, tentulah anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang kacau dan durhaka.
Namun, Allah tak pernah tidur mengintervensi dan memperbaiki segala kelemahan dan kesalahan kita dalam mendidik anak-anak kita.
Maka setiap malam sebelum tidur bermohonlah kepada Allah agar Ia mendidik anak-anak kita, serta mengkoreksi segala kesalahan dan kelemahan kita.
Bashirah dalam hal apapun lahir dari totalitas, dedikasi dan kepedulian yang tinggi terhadap segala hal yang akan kita tangani.
Allah telah berjanji bahwa orang-orang yang total dan dedikatif dalam menangani segala hal, maka Allah akan menunjukkan banyak jalan baginya. Dan mereka mereka yang telah menjual dirinya kepada Allah, diantaranya melalui pendidikan bagi anak-anaknya, maka Allah akan menjadi penyantun baginya.
Sahabat, Tentang cara mempertajam bashirah saya sudah menyampaikannya di atas

Salah satu indikatornya adalah : jika hati kita tenteram untuk melaksanakan sesuatu terhadap anak-anak kita, walaupun itu bertentangan dengan sejumlah teori parenting, maka sesungguhnya  ketentraman hati itu adalah pertanda dari bashirah Islamiyah.

🍉Ishfi
Assalamualaykum mau tnya
🚒🚒🚒🚒🚒
wiuww wire ya
Perkenalkan nama saya stephanie,
mau tanyaa
1. dijelaskan bahwa innerchild orang tua sangat bisa mempengaruhi pola didik ke anaknya. Bagaimana jika ketika kecil seseorang diperlakukan keras oleh orangtuanya. dan ketika memilik anak, si orangtua malah balas dendam dengan memanjakan anak. istilahnya "dendam" agar anaknya tidak mengalami hal yg sama seperti dirinya. Apakah itu pengaruh dari innerchild juga? bagaimana mengatasinya
2. sebuutkan adegan film spongebob  yang mengarah ke LGBT?
-neng ipil-
JAWABAN
1. Mungkin bukan dendam ya..tp lebih ke substitusi agar diri merasa lebih baik. Apakah hal itu iya juga pengaruh dr inner child?iya. Proses tuk terus memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan berdamai dengan diri harus terus dilakukan.
2. Saat spongebob main ke rumah Patrick lalu peluk2an.
Saat mereka memelihara kerang lalu Spongebob dan Patrick berperan sebagai orang tuanya.

Byk deh..harus didampingi bener klo nonton Spongebob

Kamis, 27 September 2018

Fitrah Seksualitas #Day6

MENGUPAS FITRAH SEKSUALITAS DARI SISI KULTUR
Present by Kelompok 10

Arti  Fitrah  seksualitas


  • Menurut  KBBI :

Fitrah dapat di artikan  sebagai sifat asal,  kesucian, bakat dan pembawaan.
Sedangkan  seksualitas adalah 1.ciri, sifat, peranan seks dan  dorongan  seks.


  • Menurut  Ust Harry Santosa

Fitrah  seksualitas    adalah  bagaimana  seseorang  berpikir,   merasa  dan bersikap  sesuai  dengan  "fitrahnya" sebagai  lelaki sejati atau perempuan  sejati.



Pentingkah untuk dibangkitkan fitrah seksualitas pd anak? Mengapa?

Sangat penting, karna pada era sekarang kejahatan seksual sudah memprihatinkan. 

Tujuan diperkenalkan hal tsb adalah untuk :
🌈Supaya anak mengetahui identitas dirinya apakah ia laki laki atw perempuan.
🌈Supaya anak dpt menjalankan perannya dikemudian hari
🌈Dapat mengajarkan anak bagaimana caranya melindungi diri dari kejahatan seksual yg marak skrng ini.

Dan sangat penting bagi anak untuk mengetahui dan menumbuhkan kan fitrah seksualnya sedini mungkin oleh orang tua walaupun sebagian masyarakat sekitar masih menganggapnya adalah hal yg tabu, hal yg tdk pantas untuk di informasi kan. Oleh karena itu orang tua juga perlu bekerja sama dgn lembaga pendidikan tempat anak anak kita bersekolah agar informasi tersebut dapat diterima tak hanya oleh anak tapi juga oleh orang lain. Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 "bahwa Allah menciptakan manusia itu secara berpasangan pasangan, laki-laki dan perempuan".


Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan gender

Menurut Caplan (1987) gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain dari struktur biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses sosial dan kultural. Jadi gender sangat berkaitan erat dengan kultur.

Perbedaan gender tidak akan menjadi masalah jika tidak menimbulkan ketidakadilan (Ridwan, 2006:25)

1. Ketidakadilan Gender
Budaya patriarki banyak dianut oleh bangsa-bangsa timur.
Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial (Charles E, Bressler 2007)
Ketidakadilan gender merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh budaya patriarki.
Wujud ketidakadilan gender :
♦Marginalisasi (meminggirkan perempuan)
♦Subordinasi atau penomorduaan
♦Stereotipe atau citra baku
♦Kekerasan
♦Beban ganda

2. Pergaulan dan perilaku seks bebas
Sebagian besar tafsiran agama barat menempatkan perempuan pada titik yang diapresiasi namun dibungkam dalam ruang yang sempit, hanya pada sektor domestik (Khemal Andrias : 2016)
Pergaulan dan seks bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, istilah bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada.

😱 Sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya ataupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsunya (hasil survei KPAI dan Kemenkes Oktober 2013 yang dilansir di kompasiana.com)
😱 http://daerah.sindonews.com, bahwa tercatat hingga Juni 2016 setidaknya ada 47 siswi SMA dan SMP yang hamil dan putus sekolah akibat seks bebas yang mereka lakukan.
Dari seks bebas juga bisa mengakibatkan tertularnya penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.

Faktor penyebab seks bebas :
⛔Kekuatan iman yang memudar
⛔Kurangnya perhatian orang tua
⛔Rasa ingin tahu yang tidak terkendali terhadap seks
⛔Tontonan tidak mendidik (internet, televisi dan gadget lain)
⛔Rendahnya pengetahuan tentang seks bebas
⛔Salah pergaulan

3. Penyimpangan seksual
LGBT juga merupakan salah satu efek dari masuknya budaya barat di era globalisasi ini. Akan tetapi menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan  Sarwono, Guru Besar Psikologi UI, keberadaan LGBT sejatinya sudah lama melekat di simbol-simbol budaya Nusantara, diantaranya : 

Reog Ponorogo
Hubungan warok sebagai pemimpin reog dan gemblak (laki-laki berparas tampan yang menaiki kuda lumping) yang biasanya berperan sebagai selir pribadi.

Budaya di suku Bugis, Sulawesi Selatan
 Masyarakatnya membagi jenis kelamin dalam 5 klasifikasi. Laki-laki (oroane), perempuan (makunrai), laki-laki yang seperti perempuan (calabai), perempuan yang seperti laki-laki (calalai) dan yang tertinggi adalah bukan laki-laki juga bukan perempuan (bissu).


SOLUSI

1. Kesetaraan gender (emansipasi wanita).
Manusia (laki-laki dan perempuan) diciptakan Allah sesuai kodratnya berdasakan kelebihan & kekurangannya. Secara fisik, kodrat manusia tidaklah sekuat laki-laki, namun bukan berarti wanita memiliki perbedaan hak & kedudukan dengan laki-laki, walaupun tidak dalam segala hal. Dalam  QS. An-Nahl : 97 menyatakan bahwa Allah memandang kedudukan laki-laki dan wanita sama, baik dalam hak maupun kewajiban sebagai seorang muslim. Namun tetap ada batasan dalam kesetaraan gender seperti yang dijelaskan QS. An-Nisa : 34 bahwa laki-laki berkewajiban sebagai pemimpin dan wanita perlu taat terhadap laki-laki yang menjadi pemimpin & pelindungnya.

2. Usaha menangkal seks bebas :
1. Menghindari lingkungan buruk
2. Membatasi waktu keluar rumah
3. Mengisi waktu luang
4. Jangan salah pergaulan
5. Memperdalam iman
6. Tidak mencoba-coba
7. Peranan orang tua

3.  Kejahatan dan penyimpangan seksual
Pada tahun 2015, KPAI menyatakan kekerasan pada anak selalu meningkat setiap tahunnya dan secara garis besar kelompok pelakunya yaitu orang tua, tenaga pendidik beserta orang2 disekitar lingkungan sekolah, dan orang yang tidak dikenal (Siska, 2016). Menurut peneliti pendidikan, Derajat (1971) dan Komariah (2011), model pendidikan yang direkomendasikan dalam mencegah kejahatan & penyimpangan seksual, yaitu  :
💫Penyelamatan hubungan ibu-bapak, sehingga menjadi contoh permodelan anak dalam pergaulan & kehidupan anak
💫Pendidikan agama islam mulai usia dini. Menanamkan keyakinan kepada Tuhan & bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajarannya, maka rasa keyakinan itu yang kan mengawasi segala tindakan, perkataan bahkan perasaan sang anak.
💫Pendidikan moral. Moral bukanlah suatu pelajaran atau ilmu pengetahuan yang dapat dicapai dengan mempelajarinya tanpa ada pembiasaan hidup bermoral, karena moral tumbuh dari tindakan kepada pengertian dan perlunya peranan orang tua, guru & lingkungan sekitar anak tersebut.
Mencegah kejahatan dan penyimpangan seksual sejak dini menurut Islam (keterangan jelas ada di jurnal ta’dib, namun juga telah dibahas Oleh kelompok 1) :
❗Memperkenalkan jenis laki-laki dan wanita serta batas aurat.
❗Memisahkan tempat tidur anak.
❗Mengajarkan adab meminta zin.
❗Menanamkan jiwa maskulin dan feminim pada anak
 ❗Mendidik agar senantiasa menjaga pandangan mata
❗Mendidik agar tidak melakukan khalwat & ikhtilat
❗Mengajarkan akan nilai pernikahan


#presentasikeenam
1⃣
Assalamu'alaikum.
Titip pertanyaan ya.
Menarik sekali fitrah seksualitas dikaitkan dengan kultur. Bagaimana mengenai pernikahan anak di bawah umur biasanya rentang usia belasan tahun? Meski sehatinya belum melakukan hubungan suami istri.
Dalam islam diperbolehkan. Contoh pernikahan aisya dengan rosululloh. Contoh nyata anak ustdaz arifin ilham menikah dini. Secara ekonomi sudah mempunyai maisyah/pendapatan sendiri.
Terima kasih.
Sulis.

💋💋💋

Pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah yang mempunyai tujuan utama memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara pernikahan dini merupakan ikatan pernikahan yang salah satu atau kedua belah pihak berusia dibawah 18 tahun.

Hujum Islam memiliki beberapa prinsip yakni perlindungan pada agama, harta, jiwa, keturunan dan akal. Menikah muda menurut Islam sendiri tidak melarang adanya pernikahan dini asalkan sudah baligh dan sudah sanggup memberikan nafkah jasmani dan rohani.

Istilah pernikahan dini merupakan istilah kontemporer yang dikaitkan dengan waktu tertentu. Pada era awal abad ke-20 dan sebelumnya, pernikahan wanita usia 13 dan 14 tahun menjadi hal yg biasa. Namun pada masyarakat sekarang ini, wanita menikah dibawah usia 20 dianggap sebagai pernikahan dini.

Menurut pendapat Imam Muhammad Syrazi dan Asadulla Dastani Benisi, budaya pernikahan dini dibenarkan dalam islam dan sudah menjadi norma muslim sejak mulai awal islam.
Ibnu Syubromah menyikapi pernikahan yang dilakukan oleh Rasul dengan Aisyah bahwa ini adalah ketentuan khusus untuk Nabi SAW. Akan tetapi menurut pakar mayoritas hukum islam memperbolehkan pernikahan usia dini dan menjadi lumrah dikalangan para sahabat dan sebagian ulama melumrahkan juga yang merupakan hasil interpretasi Surat al Thalaq ayat 4.

Di Indonesia, fenomena pernikahan diusia anak-anak menjadi kultur sebagian masyarakat Indonesia yang masih memposisikan anak perempuan sebagai warga kelas ke-2. Para orang tua ingin mempercepat perkawinan dengan berbagai alasan ekonomi, sosial, anggapan tidak penting pendidikan bagi anak perempuan dan stigma negatif terhadap status perawan tua.

Batasan menikah diatur dalam pasal 7 ayat 1 UU nomer 1 tahun 1974 adalah 19 thn untuk laki-laki dan 15 tahun untuk perempuan. Akan tetapi menurut berita dr CNN Indonesia bahwa pemerintah melalui kementrian PPPA dan kemenag berencana menaikkan batas usia nikah dan merevisi UU no.1 tahun 1974 tentang perkawinan.

Walaupun dari sisi agama, kultur maupun hukum sebenernya membolehkan dan seperti yang kita ketahui bahwa hukum dasar pernikahan adalah sunnah, namun bisa berubah wajib pelaku jika pernikahan tdk dapat menahan iffah dan akhlak ,dan menjadi haram ketika bertujuan untuk menyakiti ataupun krna harta dan membahayakan.

Referensi :
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/pernikahan-dini-dalam-islam

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180416180732-20-291207/pemerintah-bakal-naikkan-batas-usia-nikah-di-uu-perkawinan












Fitrah Seksualitas #Day 5

TANYA JAWAB


🤖 Pertanyaan 1⃣dan2⃣
Mba Dini K,
Kalau terlanjur adik kaka mandi bareng gmn? Sama2 laki2..
 Iyaa jd anak aq 6th adek'a 2th.. AA'a suka pengen mandi bareng sama adek'a tp ttp aq yg mandiin adek'a sih..
Kdang suka mau mandi bareng gt..
Mba Frisda , Penjelasan apa yang dapat diberikan ke anak2 ketika kita mulai melarang mereka mandi bersama, baik dengan sekandung maupun sepupu. Karena yg pling berat tantangannya di sepupu
Mereka suka aneh klw hal2 yg umum berbezee dengan kita,
🍒 JAWABAN
Menurut Dr.Fran Walfish seorang psikoterapis hubungan dan keluarga, secara umum usia paling baik untuk berhenti memandikan anak berbarengan dengan kakak atau adik dengan gender berbeda adalah usia empat tahun.
Dr.Boyke menerangkan pula pada usia 5 tahun anak harus sudah dilarang untuk mandi bersama.
Hal ini disebabkan karena pada usia ini organ reproduksi anak sudah mulai berkembang, sehingga anak mulai merasakan respons seksual.
Anak pada usia ini juga sudah mulai tahu dan paham bagian tubuhnya dan orang lain.
Pada saat mandi bersama (apalagi dalam kondisi tidak berpakaian sama sekali) anak akan mudah mengenali bagian-bagian tubuh milik saudara/temannya, bahkan tidak jarang terkadang menunjuk atau menyentuhnya.
Selain itu tidak mandi bersama juga salah satu upaya untuk menjaga adab (dari fitnah) karena polosnya anak-anak seringkali menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya, termasuk aktifitas mandi bersama ini. Dikhawatirkan anak akan menceritakan aurat saudaranya kepada oranglain.
Beberapa alternatif penjelasan yang bisa diberikan pada anak-anak misalnya, :
🍭 Karena kakak sudah besar, harus mandi sendiri-sendiri, malu kan nanti auratnya kelihatan sama...
 Menjelaskan konsep malu dan aurat boleh dilihat dalam kondisi darurat saja, insyaallah pelan-pelan anak akan memahami..
🍭 Jika anak tetap ingin mandi bersama maka harus memakai pakaian dalam supaya tidak terlihat aurat kubronya.

Wallahua'lambishawab

🤖Pertanyaan 3⃣
Mba iis arifah,
berapa batasan usia anak perempuan masih boleh dimandikan ayahnya?
Dan bagaimana menjelaskan ke anak agar mereka mau tdk mandi sama ayahnya.. 😁👍🏻
🍒 JAWABAN
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, pernah menjabat sebagai ketua Al Lajnah Ad Daimah, ditanya, “Aku pernah masuk kamar mandi bersama anak perempuanku yang berusia beliau 5 dan 7 tahun. Aku melakukannya dalam rangka untuk membantu mereka membersihkan rambut mereka. Apakah berdosa jika aku melihat aurat mereka?”
Jawaban beliau rahimahullah, “Seperti itu tidaklah mengapa. Selama anak tersebut di bawah tujuh tahun, maka tidak ada aurat yang terlarang dilihat baginya, baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan. Tidak mengapa memandikan atau membantu mereka ketika mandi. Semuanya tidaklah mengapa. Adapun jika anak tersebut sudah di atas tujuh tahun, maka jangan lakukan. Tutuplah aurat mereka dan jangan aurat mereka disentuh kecuali bila ada hajat. Kalau ada hajat, maka tidak mengapa jika ibu atau pembantunya memandikan mereka ketika anak tersebut belum bisa mandiri untuk mandi.
Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/1833-ayah-melihat-aurat-puterinya.html

🤖  Pertanyaan 4⃣
Mba Aina,
Apa yg menjadi penyebab anak fase 0-7 tahun memainkan alat genitalnya?
Apakah itu normal? Apakah karena rangsangan2 pergaulan, tontonan atau apa? Atau memang alamiah saja, wajarnya begitu...
🍒 JAWABAN
Apakah normal anak memainkan alat genitalnya?
Berdasar literatur yang kami baca hal tersebut normal dan wajar dilakukan oleh anak usia 3-7 tahun.
Menurut teori psikoanalisis pada usia 3 atau 4 tahun sampai usia 5tahunan, anak sedang berada pada fase phalic.
Fase phalic merupakan sebuah fase dimana anak merasa kepuasan dan kenikmatan berada pada area organ genitalnya. Normalnya akan berhenti pada usia 5-6tahun.
Meski hal ini wajar dan normal terjadi, terkadang ada orang tua yang "shock" lalu dengan mudahnya memarahi anak, namun bukan berarti pula orang tua  membiarkan begitu saja.
Orang tua tetap harus mengawasi dan memberi pengertian pada anak.
Berikan pengertian pada anak secara perlahan bahwa tidak boleh memegang alat kelamin terus menerus atau menggesekkan pada benda lain karena khawatir akan terinfeksi kuman kotor dan bisa juga jadi sakit.
Beberapa cara pengalihan atau komunikasi yang bisa orangtua lakukan diantaranya ;
🍭Ajak si kecil bermain dengan tujuan mengalihkan keasikannya ini
🍭Tanya dengan santai kenapa dia suka memegang alat kelaminnya, syukur-syukur sudah bisa komunikasi jadi kita bisa tahu jawabannya,
🍭Sering berikan pelukan, karena kemesraan dengan orang tua bisa membuat anak nyaman, sehingga dia gak perlu mengeksplorasi hal yang tidak penting tadi.
🍭Hendaknya diberitahu utk tdk memainkan alat kelamin atau menggesekkan alat kelamin ke benda lain krn nanti akan sakit dan kemungkinan tangan yang tidak bersih saat pegang-pegang kelamin.
🍭Orang tua tidak merespon secara berlebihan agar anak bisa terbuka bercerita apa yang menyebabkan ia menyentuh2 kelaminnya itu.
🍭 Hindari marah spontan saat melihat perilaku anak menyentuh kelamin.
Mba Eka : hati2 dgn respon ya jgn terlalu berlebihan ketika anak melakukan megang2 itu. karena ketika kita responnya lebay bisa2 malah jd boomerang.
izin curhat ya mod, kalau Zu ya ini pengalaman aku, ngga semua anak begini.. malah suka ‘sengaja’ gtu buat ngetes respon kita. misaaal nih, dia nyanyi lagu syantik (ini kejadian paling baru aku kecolongan) terus aku kaget, terus ngga ngomong baik2 main tegur2 sambil kesel, berulang2 dia nyanyi lagu ituuu depan akuuu hiksss

🤖 Pertanyaan 5⃣
Mba Yeni,
Mengingat maraknya pemerkosaan yang dilakukan orang terdekat seperti ayah kandung .kakak. paman dsb..
Menurut anda kedekatan dan batasan  yang seperti apa  mengajarkan anak perempuan  ke ayah dan sodara laki2nya?agar  dapat menghindari kasus pemerkosaan yg d lakukan oleh orang terdekat..
🍒 JAWABAN
Menurut kelompok kami,
Untuk mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual ataupun pemerkosaan diantara anggota keluarga, hal-hal yang bisa dilakukan ialah,
🍍Menguatkan pondasi agama dari anggota keluarga sejak dini,
🍍 Memisahkan kamar anak perempuan dan laki-laki,
🍍Membiasakan anak perempuan (terutama menginjak usia remaja) untuk menjaga aurat meski didalam rumah *memakai pakaian yang sopan,
🍍 Tidak mandi bersama / dimandikan meski oleh ayah sendiri
🍍 Mengajarkan anak bagaimana cara melindungi diri (upaya-upaya preventif dalam kondisi darurat)
🍍 "Mengamankan" anak dari lingkungan yg kurang kondusif. Misalnya tidak membiarkan anak perempuan hanya tinggal berdua saja dengan ayah sedangkan sang ibu bekerja jauh dari rumah (ex.TKW,)
🍍Membangun lingkungan  yang tidak rawan konflik, karrna memiliki pengaruh yang tidak baik bagi anak-anak.
🍍Bangun komunikasi yang baik dengan anak. Ajari si kecil untuk mengingat dan menceritakan kembali setiap kejadian yang dialaminya pada hari tersebut.
Ini juga Ada tips memberdayakan anak dari dalam dirinya
Diantaranya :👇🏻
1. Tumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak tidak mudah ditekan orang lain, memiliki daya tolak atau tidak mudah dirayu.
2. Ajarkan pendidikan seksualitas sejak dini. Perkenalkan anggota tubuh anak, dan tunjukkan bagian mana saja yang harus dilindungi dan tidak boleh disentuh, kecuali oleh mama, papa, atau dokter dengan didampingi mama-papa.
3. Bagian tubuh mana sajakah yang dianggap privat dan harus dilindungi itu? Paha, mulut, alat kelamin, dada, dan pantat/
dubur.
4. Jangan memaksa anak untuk memeluk atau mencium orang lain (sekalipun itu saudara dekat), apalagi jika anak tidak mau melakukannya. Bersalaman saja cukup (itu pun kalau dia tidak menolak, ya). Hal ini penting untuk menumbuhkan penghargaan dirinya atas tubuhnya sendiri dan menajamkan instingnya pada orang-orang sekitarnya.
Mba Eka : yg paling bawah setujuuu banget (Bangun komunikasi yang baik dengan anak), skrg gini, kenapa kita perlu sih sering2 ngobrol sama anak2 terus membangun kebiasaan cerita apa aja aktifitas, perasaan & review harian.. tujuannya ya untuk bisa mengingat menceritakan kembali dll
sekaraaang, kalau kita masih ada respon2 ngagetin, rawannya di anak bisa mikir : ah ngapain gw cerita, ntar juga paling diomelin/diresein dll
kenapa anak bohong? karena respon2 ngagetin tadi..
atauuu karena larangan2 otoriter yg ngga jelas kenapa dilarang nya dll
jadi yuk mari yuk perbaiki pola komunikasi, kurangin (kalau bisa hilangin) komunikasi yg ngga memberdayakan..
biasakan : punya tujuan, mau ngomong apa sama anak, lalu atur strategi : ntar mau ngomong dgn tujuannya begini, cara nya gimana..
yaelah ribet mau ngomong pake strategi..
itulah kenapa Allah kasih kita otak utk mikir kan, buat dipake mikir strategi berkomunikasi biar efektif, efisien, ngga perlu merepet nada tinggi dll
*ini ngomong sama cermin ya ekalucu

Selasa, 25 September 2018

Fitrah Seksualitas #Day 4

REVIEW  PRESENTASI KEL 8

Materi :

Mengupas kembali seks dengan gender dan bagaimana menjaga anak dari penyimpangan fitrah seksualitas



  •  Pengertian Seks dan Gender

Seks dapat diartikan sebagai Jenis Kelamin Biologis Gender diartikan sebagai jenis kelamin sosial


  • Penyimpangan Seksual 

Segala bentuk aktivitas seksual yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan sesksual dengan cara yang tidak sewajarnya (dari berbagai sumber)


  •  Jenis Penyimpangan Seksual

1. Perzinaan
2. Perkosaan
3. Pelacuran
4. Homoseksual Lesbianisme
5. Pedofilia
6. Transvetisme (Waria)
7. Seks dubur (sodomi)
8. Onani/Mastrubasi
9. Pamer Alat Vital Pengintip (Voyeurisme)
10. Hubungan intim sedarah (Insestus)
11. Seks dengan kekerasan (sadisme)
12. Fetikhisme (pecinta bagian tubuh atau benda mati) Pecinta Mayat (Nekrofilia)
13. Seks segitiga (Troilisme)
14. Seks dengan hewan (Bestialitas)



  •  Penyebab Penyimpangan Seksual 


Faktor Internal
• Kelainan Fisik sejak lahir
• Kelainan Pengaruh Obat
• Problem Emosional

Faktor Eksternal
• Lingkungan Keluarga (informasi tentang pendidikan seks tidak didapatkan langsung dari keluarga karena dianggap tabu, sehingga anak mencari diam diam)
• Lingkungan Sosial (pergaulan yang bebas dan tontonan yang tidak mendidik)
• Lingkungan Sekolah (kurangnya kurikulum sekolah yang mensosiaisaikan tentang moral dan pendidikan seks, sekolah umumnya menitik beratkan pada pendidikan intelektual/IPTEK)

🌺 Akibat
• Kehamilan di luar nikah (yang apabila dibedah juga rentetannya akan panjang)
• Aborsi
• Perasaan bersalah
• Emosi tidak stabil
• Meresahkan masyarakat
• Penyakit menular seksual

🌺 Cara Mencegah Penyimpangan Seksual Pendidikan seks yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan memberikan materimateri terkait dengan seks, diantaranya:
• Memberikan pelajaran tentang perbedaan jenis kelamin (bentuk tubuh dan fungsinya).
• Memberikan pemahaman tentang cara bersikap dan bergaul dengan lawan jenis atau sejenis (yang dibolehkan atau tidak).
• Memberikan pemahaman tentang bentuk-bentuk penyimpangan seksual.
• Mampu membedakan mana penyimpangan, pelecehan, atau kekerasan seksual, dan mana yang bukan.
• Mencegah agar anak tidak menjadi korban, atau bahkan pelaku penyimpangan, pelecehan, dan atau kekerasan seksual.
• Menumbuhkan sikap berani untuk memberitahukan kepada orangtua/guru apabila terjadi atau menjadi korban penyimpangan, pelecehan, dan atau kekerasan seksual.

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, yaitu orang yang khusu’ dalam sholatnya, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna, orang yang menunaikan zakat dan yang MENJAGA KEMALUANNYA. (Q.S Al Mu’minum 1-5)“


SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan 1⃣ (Mba Alif Uzaini)

Bagaimana contoh penyimpangan seksual yang disebabkan oleh kelainan fisik sejak lahir dan bagaimana cara mengatasinya?
Makasih yaaa

Jawaban :
Ciri2nya tidak bisa dilihat dari fisik luar secara umum (gay pun bisa bergaya maskulin)

Lebih karena disebabkan oleh kelainan fisik di dalam jasmani :
- Ketidaknormalan hormon.
- kelainan syaraf di otak

Ada banyak hal yang menyebabkan seseorangmemiliki perilaku seksual yang menyimpang atau parafilia.

Sebagian ahli berpendapat bahwa kelainan perilaku seksual disebabkan oleh trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual. Ada pula yang mengatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan saraf di otak.

Atas dasar itu, perilaku menyimpang seksual biasanya ditangani dengan konseling dan terapi untuk mengubah perilakunya. Obat juga bisa digunakan untuk membantu proses itu. Sebab, tak menutup kemungkinan jika seseorang memiliki lebih dari satu perilaku seksual yang menyimpang.

Perilaku menyimpang ini perlu mendapat penanganan dengan segera, sebelum pelakunya menyakiti diri sendiri atau menimbulkan masalah hukum.

Sebab, di berbagai negara, beberapa jenis perilaku menyimpang seksual dianggap tindakan kriminal dan dapat dijatuhi hukuman pidana.

Seperti dijelaskan juga oleh Susan Noelen Hoeksema dalam bukunya Abnormal Psychology, lebih dari 90 persen penderita paraphilia adalah pria. Hal ini tampaknya berkaitan dengan penyebab paraphilia yang meliputi pelampiasan dorongan agresif atau permusuhan, yang lebih mungkin terjadi pada pria daripada wanita.

Penelitian-penelitian yang mencoba menemukan adanya ketidaknormalan testoteron ataupun hormon-hormon lainnya sebagai penyebab paraphilia, menunjukkan hasil tidak konsisten. Artinya, kecil kemungkinan paraphilia disebabkan ketidaknormalan hormon seks pria atau hormon lainnya.

Di sisi lain, penyalahgunaan obat dan alkohol ditemukan sangat umum terjadi pada penderita paraphilia. Obat-obatan tertentu tampaknya memungkinkan penderita paraphilia melepaskan fantasi tanpa hambatan dari kesadaran.

Paraphilia menurut perspektif teori perilaku merupakan hasil pengondisian klasik. Contohnya, berkembangnya bestialiti mungkin terjadi sebagai berikut: Seorang remaja laki-laki melakukan masturbasi dan memperhatikan gambar kuda di dinding. Dengan demikian mungkin berkembang keinginan untuk melakukan hubungan seks dengan kuda, dan menjadi sangat bergairah dengan fantasi demikian.

Hal ini terjadi berulang-ulang dan bila fantasi tersebut berasosiasi secara kuat dengan dorongan seksualnya, mungkin ia mulai bertindak di luar fantasi dan mengembangkan bestilialiti.


Sumber

https://megapolitan.kompas.com/read/2009/07/22/09571320/kelainan.seksual.apa.penyebabnya

https://lifestyle.kompas.com/read/2016/09/19/211500823/mengenal.10.jenis.penyimpangan.seksual


Tambahin jawaban yg ini yaaa.. salah satu kelainan fisik sejak lahir ada yg namanya ambigua genitalia,

solusi nya bisa terapi hormon, operasi & terapi utk psikologi anak yg terkena penyakit ini..

selengkapnya bisa dibaca di sini :
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ambiguous-genitalia/symptoms-causes/syc-20369273

btw soal LGBT : kita semua tau bahwa LGBT itu jelas penyimpangan seksual hanya saja, sama WHO, udah dianggap bukan penyimpangan, tapi katanya itu identitas..

disini bahaya nya sih.. bukan aku bilang : LGBT itu boleh2 aja yaaa *takut ada yg salah paham hahaha

ini artikel kompas bisa jadi referensi, ada keputusan di WHO & kemenkes..

https://nasional.kompas.com/read/2008/11/11/13081144/Homoseksual.Bukan.Penyimpangan.Seksual.
i beberapa negara ilegal, mengenai legalitas LGBT di setiap wilayah berbeda, selengkap nya disini :

https://en.m.wikipedia.org/wiki/LGBT_rights_by_country_or_territory


Pertanyaan 2⃣ (Mba Ria)
Di point no 8 penyimpangan seksual itu apa maksudnya yah? Apakah sama dengan yg suka pamerin kemaluannya (ekshibisionis) ?
Terimakasih
💎Ria

Jawaban :
Beda..

1. Ekshibisionisme: mempertunjukkan alat kelamin kepada orang yang tidak dikenal untuk mendapatkan kenikmatan seksual.

Veyourisme: kenikmatan seksual dengan mengintip orang lain yang sedang mengganti atau menanggalkan pakaiannya, telanjang, atau sedang beraktivitas seksual
Pertanyaan 3⃣
Jelaskan tentang fedofilia transvetisme (waria)
Aq tahunya fedofil itu tukang perkosa anak2..bener apa gak yaa?

Jawaban :
Pedophilia adalah orang dewasa yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.

Transvetisme adalah seseorang yang secara anatomis laki-laki, tetapi secara psikologis merasa dan menganggap dirinya seorang perempuan. Ia akan berperilaku dan berpakaian seperti perempuan untuk mendapatkan kegairahan seksual. Seorang transvestit memakai pakaian wanita (cross-dressing) sebagai pernyataan identifikasi dirinya wanita (fiminine identification). Bangkitnya rangsangan seksual dan orgasme menandakan kemenangan atas identifikasi feminim itu. Dalam masyarakat kita dikenal dengan istilah banci atau waria.


Pertanyaan ke 4⃣:

Assalamu'alaikum mb dhona mau titip pertanyaan :
Bagaimana cara menangani pelaku kajahatan anak yang masih di bawah umur ? Misal seorang bocah 10 th mencabuli teman sekelasnya. Pernah denger berita ini.

jawaban :
Untuk menangani pelaku kejahatan seksual di bawah umur, kita perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu

Berdasarkan beberapa riset, penyimpangan seksual oleh anak di bawah umur bisa dari hal2 berikut :
1. kerusakan lingkungan tempat anak-anak tersebut tinggal. Bisa jadi, anak-anak yang menjadi pelaku pada contoh kasus di Jatinegara & Salatiga pernah menjadi korban, atau setidaknya pernah melihat orang dewasa melakukan tindakan pornografi untuk memenuhi kebutuhan seks dengan melihat gambar porno, cabul, atau membaca cerita-cerita porno.

Jika sudah seperti ini, hal ini bukan lagi soal mengajari anak-anak tentang bagian tubuh mana yang tidak/boleh disentuh atau dilihat orang lain, tetapi harus lebih dari itu. Sebab, jika dipaksa, apalah arti mengatakan tidak.

2. Kedua orang tua bekerja, sehingga tidak ada pantauan utk gadget dan media sosial yang membuat manusia terasing, tontonan TV yang menjadikan bullying, umpatan dan kata-kata kotor sebagai candaan, pornografi, apatisme sosial, egoisme, rendahnya mutu pendidikan, serta tidak berjalannya kebijakan pemerintah turut menyumbang perilaku menyimpang tersebut.


Mereka adalah anak-anak yang mengalami BLAST (Bored-Bosan, Lonely-Kesepian, Angry-Marah, Afraid-Takut, Stress-Stres, Tired-Lelah). Mereka dipaksa mampu baca tulis hitung sejak usia sangat kecil, perhatian orangtua hanya pada pelajaran semata, beban pelajaran sangat berat, belum lagi jika mengalami kekerasan di sekolah. Mereka kesepian, tidak tahu harus curhat pada siapa, wajar jika anak merasa stress. Akhirnya mereka mencari kegiatan yang membuatnya senang dan kebanyakan mereka menghabiskan waktunya dengan handphonenya. Handphone telah menjadi orangtua pengganti bagi mereka.

Saran untuk menyikapi kasus tsb :
1. Bagi pelaku Program Studi/ praktisi
Diharapkan sekiranya ada mahasiswa/ Praktisi/ akademisi/ tenaga medis yang tertarik untuk memberikan konseling
secara intensif terhadap kasus yang
serupa.

2. Bagi Masyarakat Luas
Diharapkan mampu memberikan sedikit
informasi kepada masyarakat luas
dan secara khusus kepada keluarga-keluarga supaya lebih memperhatikan anak dalam berperilaku dan bergaul.
Contohnya bagaimana perilaku bergaul dan apa saja yang dilakukan anak ketika di
sekolah, di rumah ataupun selama berada diluar ketika bermain dengan teman-temannya. Apa saja yang mereka lakukan dan dengan siapa saja mereka bermain. Sehingga tidak akan ada lagi kasus yang serupa.
Apabila ada kasus yang serupa, diharapkan orang tua mampu memberikan pengertian dan penjelasan terhadap anak-anaknya tentang benar atau tidaknya hal tersebut.

3. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah mampu memantau lebih dalam perkembangan serta perilaku
subjek ketika berada di sekolah. Sehingga dapat meminimalisir kejadian atau kasus
yang serupa atau perilaku asusila yang lainnya

4. Bagi siswa
Diharapkan kasus yang menimpa subjek dapat dijadikan sebuah pelajaran dan juga
contoh perilaku yang tidak baik dan
tidak pantas ditiru sehingga siswa-
siswa dapat belajar dan lebih berhati- hati dalam bersikap dan juga berperilaku.

5. Bagi Orang Tua
Diharapkan orang tua dapat lebih mengawasi perkembangan anak. Dengan siapa dia bermain, apa yang dia lakukan, tayangan apa yang sering di lihat. Serta bagaimana perilakunya ketika berada
di sekolah. Dan juga diharapkan orang tua lebih memperhatikan apa yang akan orang tua lakukan dan katakan karena anak bisa saja mencontoh semua perilaku dan kata- kata yang orang tua ucapkan dan lakukan.

6. Adanya sanksi yang tegas
Jika memang perbuatan yang dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan itu berupa perbuatan cabul yang diawali dengan rayuan terlebih dahulu maka perbuatan tersebut melanggar Pasal 76E UU 35/2014 yang menyatakan:

“Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.”

Hukuman atas perbuatan tersebut diatur dalam Pasal 82 UU 35/2014 sebagai berikut:

(1)  Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2)  Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Orang Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dari rumusan pasal di atas terlihat bahwa tidak ada keharusan bahwa tindakan pidana tersebut harus dilaporkan oleh korbannya. Dengan demikian, delik pencabulan terhadap anak merupakan delik biasa, bukan delik aduan. Oleh karena itu, orang lain boleh melaporkan kejadian ini.

Perlu diketahui pula bahwa dalam pasal tersebut tidak diatur mengenai siapa yang melakukan tindakan pidana tersebut, apakah orang yang sudah dewasa atau anak-anak. Oleh karena itu, anak-anak pun dapat dipidana berdasarkan pasal ini.

Sumber :
Davidson, G.C; J.M Neale; A.M Kring.Penerjemah Neormalasari Fajar. 2006. Psikologi Abnormal Edisi 9. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Junaedi, Didi. 2010. 17+ Seks Menyimpang tinjauan dan solusi berdasarkan al- Qur’an dan psikologi. Penerbit Sejuk PT. Wahana Semesta Intermedia


http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt5125d3aaf3911/pasal-untuk-menjerat-anak-yang-lakukan-pencabulan

Pertanyaan 5⃣ ( Mba Frisdayani)

Kalau begini bisa dibilang penyimpangan juga kah mba? Anak perempuan yg tumbuh besar menjadi wanita dan ibu yang temperamen dan otoriter

Temperamen ini lebih kepada perilaku manusia ya.

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

 Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.

Jadi ini bukan termasuk penyimpangan seksual, tapi bentukan perilaku

Pertanyaan 6⃣ (Mba Dini Nuraeni)
Cara mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan seksual sejak usia muda ada ngga ya??

Coba menjawab yg ini ya

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan seksual di usia muda, kita harus waspada dan coba mengamati dari beberapa faktor

Faktor internal:
Pernahkah si anak mengalami Krisis identitas ? Dan mengalami hal-hal di luar kebiasaannya seperti membentuk kelompok/geng, berpakaian dengan mode yang tidak sesuai,

Atau Kontrol diri yang lemah dengan adanya perubahan perilaku & temperamen .. menjadi mudah marah atau justru menjadi lebih pendiam

Faktor eksternal:
1. Amati Keluarga & Teman sebayanya, ada yang kurang baik atau tidam

2. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik, misal banyak terjadi pengrusakan atau adanya peredaran pornografi

Jika ada kemungkinan2 di atas.. kita Harus lebih waspada dan peka utk mendeteksi adanya penyimpangan seksual pada remaja

- pada dasarnya pengasuhan bukan sekadar membuat anak nyaman, imunisasi lengkap, dan memberikan asupan bernutrisi. Lebih dati itu, pengasuhan menurutnya adalah apa yang dilakukan orang tua untuk anaknya, sejak sang anak bangun tidur sampai anak tidur lagi.( menurut dokter spesialis kejiwaan ), ketika sang anak berperilaku berbeda dengan identitas gendernya, maka harus dipastikan terlebih dahulu bagaimana orientasi seksualnya. Karena orientasi seksual ini sulit diketahui kecuali dari pengakuan jujur dari yang bersangkutan.

Pertanyaan 7⃣ (Mba Diah)
Apakah perlu kita jelaskan detail tentang bahayanya pergaulan antara anak laki"dan perempuan yang terlalu dekat,sama anak usia sebelas taun?
Was"si kaka suka ikut"an diajak temennya main sama Anak laki" 🙈

Untuk usia 11 tahun, kami ada referensi dari Ust. Harry Santosa (Buku FBE) mengenai apa yang harus dilakukan dan dijelaskan kepada anak mengenai seksualitas:

Usia 11 – 14 tahun

Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/menukar kedekatan (Lintas gender)

Dalam tahap ini membutuhkan kehadiran orang tua untuk membersamai anak. Oleh karena itu penting untuk kita memahami betul bahwa di setiap tahap usia, kita selalu dibutuhkan dalam tugas yang berbeda untuk gender anak yang berbeda

Sebagai orang tua, kita juga perlu memperhatikan media yang ada di sekitar anak seperti TV, gadget, internet, dll. Pastikan bahwa kita tahu apa yang dlihat anak, kita dampingi anak ketika melihatnya dan berikan sudut pandang dan nilai yang tepat atas apa yang anak lihat.                                                                                                                         

*PENUTUP *   

Seorang ibu berusia sekitar 26 tahun, berbusana muslimah sangat rapih, sudah memiliki seorang putra usia 5 tahun, dengan sedih  mengatakan bahwa dia tidak pernah bisa menjadikan suaminya sebagai sosok pria yang dicintainya.

Padahal menurutnya tiada yang kurang dari suaminya, dia tampan, gagah, bertanggungjawab, mencintai dirinya (istrinya), sangat sayang pada anaknya. Juga tidak ada lelaki lain di luar sana yang dicintai ibu itu, na'udzubillah.

Ibu muda itu, sambil mencoba nampak tegar, mengatakan bahwa dia sudah berusaha keras mencintai suaminya dan sering berdoa meminta agar Allah menjadikan hatinya condong kepada suaminya, namun belum bisa. Di awal pernikahan memang ada rasa tertarik atau suka, namun perasaan itu tidak pernah bertambah, ya begitu begitu saja.

Tadinya dia fikir ketika menikah maka rasa sukanya akan bertambah dan menjadi cinta, layaknya pasangan yang lain. Karena pernikahan seharusnya begitu bukan? Diawali rasa tenang, kemudian sayang lalu rasa cinta. Nyatanya tidak. Dia bahkan merasa tidak nyaman berada di dekat suaminya.

Ibu muda itu amat gundah, bahkan dia bercerita beberapa kali nyaris melakukan hubungan sejenis dengan perempuan lain atau lesbi, alhamdulillah belum pernah kejadian. Tetapi jika begini terus, cepat atau lambat hal ini bisa saja terjadi katanya.

Usut punya usut, ternyata ketika berusia 12 tahun, ayahanda dari ibu ini melakukan poligami, namun dengan cara yang tidak baik. Jarang pulang ke rumah dan sangat kasar. Dia mengaku sering ditampar dan dipukul ayahnya. Padahal di usia segitu, dia sedang membutuhkan kedekatan dengan seorang ayah.

Inilah rupanya penyebabnya. Dalam kajian pendidikan berbasis fitrah, ditemukan bahwa anak perempuan yang tidak dekat dengan ayah atau tidak memiliki sosok ayah pada usia 11-14 tahun akan menyebabkan berbagai penyimpangan fitrah seksualitas.

Gejala penyimpangan fitrah seksualitas yang paling umum adalah selalu haus akan sosok kasih sayang ayah atau cinta ayah. Mereka akan selalu mencari lelaki yang dapat memuaskan dirinya akan sosok ayah.

Mereka bisa menjadi petualang cinta, (maaf) dari ranjang ke ranjang menukar tubuhnya dengan segenggam "rasa cinta ayah" yang hilang atau tidak pernah hadir dalam hidupnya. Ini fitrah seksualitas dan cinta yang menyimpang karena tidak terpenuhi pada tahapan masa pendidikan fitrahnya.

Kehausan akan rasa cinta itu bagai fatamorgana yang tidak pernah terpuaskan. Konon sebuah riset mengungkapkan bahwa anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya di usia 11-14 tahun, ternyata 6 kali berpeluang menyerahkan tubuhnya pada lelaki yang dianggap dapat menjadi pengganti sosok ayahnya.

Jika sudah menghantam masuk ke alam bawah sadar seperti ini maka harus ditangani serius agar sembuh.

Akibat yang kedua, jika anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada usia 11-14 tahun, maka fitrah seksualitasnya akan menyimpang dalam bentuk membenci sosok ayah atau sosok lelaki, dia bahkan tidak mampu mencintai suaminya sendiri bahkan cenderung menjadi lesbian. Sosok ayah sama sekali tidak indah di hatinya.

Lalu bagaimana dengan anak lelaki? Hampir serupa. Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya atau tidak memiliki sosok ibu, terutama pada usia 11-14 tahun, akan mudah melecehkan perempuan, suka berpacaran atau playboy.

Bahkan dalam kasus tertentu apabila anak lelaki membenci ibunya dengan amat sangat maka dia bisa menjadi gay.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya, biasanya kelak menjadi suami yang kasar terhadap istri karena tidak pernah memahami perempuan dari cara pandang perempuan terhadap perempuan. Ini diperoleh secara alamiah apabila dia dekat dengan ibunya atau sosok yang bisa menjadi sosok ibu baginya.

Maka para orangtua terutama ayah kembalilah ke rumah, kewajiban utama adalah mendidik anak bukan mencari nafkah. Ketika anak anak beranjak remaja umumnya para ayah mulai menanjak karirnya, mulai menempati posisi penting dengan segala kesibukkannya.

Pada fase ini beberapa ayah mulai kaya dan nampak mulai ingin menikah lagi atau menjadi genit kembali dsbnya sehingga mengabaikan pendidikan fitrah anak anaknya.

Biasanya memboarding schoolkan anak yang belum aqilbaligh, usia 11-14 menjadi pilihan keluarga sibuk dengan beragam alasan, padahal fitrah seksualitas belum tumbuh benar.

Ingat bahwa fitrah seksualitas harus tumbuh paripurna bersama kehadiran penuh ayahibunya melalui kelekatan yang intens sejak dalam kandungan sampai aqilbaligh.

Banyak kasus LGBT terjadi di Boarding School di seluruh dunia. Itu karena memang semua fitrah manusia ini sejatinya harus terpenuhi dan berkembang termasuk fitrah seksualitas, jika tidak maka penyimpangan fitrahlah akibatnya.

Lihatlah Siroh atau perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW,  beliau tidak pernah kehilangan sosok ayah dan sosok ibu sepanjang kehidupannya sejak dalam kandungan sampai aqilbaligh.

Maka fitrah seksualitas beliau tumbuh indah paripurna menjadi peran lelaki sejati dan peran ayah sejati dengan cinta sejati.

Salam Pendidikan Peradaban