Rabu, 29 September 2010

Antara Aku, Kamu dan Mereka


Terikat dengan satu rantai,, rantai cinta
Cintaku, cintamu dan cinta mereka
menerobos segala halang rintang
demi satu kenikmatan,
kenikmatan mimpi dan cita
berpacu padu dengan gegap gempita rasa
tersaruk-saruk, berlari dan terjerembab
selalu ada tawa dan canda
semua begitu nikmat dan indah

sabana luas menyambut riang
jeritan-jeritan merak jadi latar belakang
rawa mebik menjadi saksi
ada cinta antara aku, kamu dan mereka
sabana lonceng hanya terpaku membisu
membungkus wajah pucatmu dalam buaian
Edelweis bagai penari yang dengan anggun menyambut
memanjakan mata dan raga

jelatangjelatang genit tak mau kalah
mencolek-clek kaki-kaki letih kita
membuat mereka teriak garang.. jancoukan!!
dan kau meringis,,
yang justru membuatmu bertamabah manis

nikmat selada menjadi perekat
bahwa kita tak ada beda
hanya makhluk-makhluk lemah dan fana
yang menatap langit yang sama
menyambut pagi yang sama
dan terbungkus dalam gelapnya malam yang sama

wahai sahabat...
Ingatlah hari itu
sisaat kita menapaki jejak-jejak dewi Rengganis
dengan beratnya beban
dengan beratnya langlah
dalam banyak kisah, tawa dan canda

noda dan luka ini menjadi saksi
kisahku, kamu dan mereka telah terpatri
dalam hati dan sanubari..



-------
Cintaku bersemi di Argopuro.. hahahaha

Selasa, 28 September 2010

Antara Aku, Kamu dan Dia

memandangmu.. menggetarkan sukmaku yang tertidur
mencoba menjangkau dalam asaku
selangkah demi selangkah mencoba melaju.
upff.. tapi sesak..
kakiku terikat..
aargh.. jeritku pilu
dan kamu hanya memandangku kaku
heeei.. bantu aku..
sesak,, terikat kencang
semakin kencang membuatku galau
dia.. lagi-lagi dia
mengunciku dalam peluknya
dan kamu hanya memandangku..
heei.. lepaskan aku
aku mulai panik
dan kamu hanya memandangku..
tangisku mulai pecah
air mata tak terbendung lagi..
dan kamu hanya memandangku
dan dia semakin erat..
dan aku pun terbangun dalam lelah...

--------
satu mimpi di suatu subuh.. uppff

Dalam Ruang dan Waktu

Bulir-bulir hujan mengetuk –ngetuk jendela.

Membuatku kembali melihat ruang-ruang pengap di dalam jiwa.

Kemarin ku coba mengisinya dengan cahaya dan harapan baru.

Kembali memberi dia ruang dan waktu tuk lebih bergerak bebas mewarnai ruang ini..


Bulir-bulir hujan menari-nari lincah di jendela.

Membawa kesadaranku kembali dalam pengap.

Aah aku bodoh, membiarkan tanganku terbelenggu

dan tubuhku terkunci dengan rantai karat tanpa makna…


Hijau daun dari pepohonan menyegarkanku kembali.

Memberiku semangat dan harapan baru…

takkkan kubiarkan rantai bodohmu mengikatku di sini..

membuatku tertinggal matahari,

mengabaikan bintang dan rembulan yang berpacu mengantarkan sinar terindahnya untukku,,

membiarkan semua berlalu, hingga hanya jingga yang tersisa..


Akan ku beri dia waktu dan ruang di sini..

tuk meruntuhkan tirai-tirai gelap yang kau pasang..

hingga tak ada lagi hutammu yang tersisa..


----------

12.09.2010,, menuju Argopuro

Rabu, 22 September 2010

Catper.. Argopuro.. satu lagi lukisan hati..

Hari ketiga masuk kerja.. badan masih pegal-pegal dan linu-linu.. Alhamdulillah libur lebaran kali ini luar biasa..

Dimulai dari tanggal 11 September 2010, perjalanan menuju Surabaya untuk selanjutnya menuju Probolinggo. Perjalanan yang cukup panjang untuk dapat mencapai desa Baderan, Pos awal pendakian Argopuro.. (lagi-lagi keluar dari rencana semula, karena ada tugas ke luar kota, yang secara tiba-tiba juga dibatalkan.. beeeuh)

12.00,, kumpul di stasiun senen dengan perut melilit dan sakit tak karuan… hmm.. rasanya ingin membatalkan perjalanan saja,. Tapi kapan lagi punya kesempatan kumpul kembali dengan rombongan sirkus (walau tak semua bisa kumpul… hikz)..

Waaah,, ternyata ada dua bidadari gunung yang ikut serta,, gadis-gadis cantik dengan tenaga kuli,, gede-gede bener bow carriernya..

17.05,, berangkat jua dengan Kertajaya tambahan lebaran, tujuan pasar turi.. Alhamdulillah masih dapat duduk.. ditemani dengan Novel Asa di tangan, membuat perjalanan tidak terlalu menjemukan.


12 September 2010

08.30,, sampailah di st, Pasar Turi. Bertemu dengan ifa yang rela datang untuk mengambil segala macam atribut, yang rencananya untuk edu fair di Yogya.. hmm.. I like her..

10.10,, setelah puas bersih-bersih dan sarapan pagi, segera menuju term. Bungurasih, di mana sudah menunggu dua lagi kawan yang akan bergabung.. Siska dan Muchlas.

Dari term. Bungurasih, perjalanan berlanjut ke Probolinggo yang dilanjutkan ke Besuki, Situbondo untuk kembali disambung dengan angkot kecil menuju desa Baderan.

Eng ing eng,, setelah perjalanan yang panjaaang dan melelahkan, tiba jualah di pos Baderan 17.40.. gileee.. baru menuju posnya saja sudah memakan waktu lebih dari sehari sejak dari Jakarta.. woow..

Berkenalan dengan satu-satunya petugas Taman Nasional yang sedang bertugas, mas Taufan.. (lebih pantas di panggil dek sih,, masih muuda bed..)

Cowo manis ini dengan sabarnya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami, dari yang beneran penting sampai yang iseng banget… maklum aja ada bidadari2 gunung yang ayu2.. hohoho..

Macam-macam kisah diceritakannya,, dari pendaki-pendaki hilang, kisah mistis hingga keberadaan macan kumbang yang masih berkeliaran di sekitar hutan-hutan Argopuro.. weew

Kisah mistis di gunung udah biasa,, tapi keberadaan macan-macan kumbang yang masih berkeliaran.. waduuuh… ini nih yang bikin sedikit ketar-ketar,, apalagi secara kebetulan, wanita-wanitanya mengalami siklus yang sama..

Bermalam di Base Camp, dan berencana mulai tracking jam 4 pagi, yang ternyataaaa baru bisa jalan jam 6 pagi.. @_@


13 September 2010

Berangkat dari Base Camp Baderan pukul 06.08 pg, dengan membaca Basmallah sekhusu mungkin.

Tak tuk tak tuk,, memulai perjalanan menembus ladang petani… lamane rek.. belum apa-apa, energy sudah tersita banyak.. beuuh

11.20,, sampai di mata air I.. Alhamdulillah..

Di sini kami berhasil dikerjai abu yang meyakinkan bahwa ada Candi dekat mata air.. siaaal… tapi walau demikian, air yang segar itu cukup membuat kami puas.

13.30,, setelah puas makan kudapan dan istirahat sejenak,, melanjutkan perjalanan menuju Cikasur.. huaaah,, mudah-mudahan keburu ngecamp di sana.

Berjalan secepat yang kubisa,. Alhamdulllah seharian ini cukup fit.. sehingga tidak membuat yang lain menunggu..

16.00-16.40,, leyeh-leyeh menunggu rombongan,, menerima sms tanpa bisa membalasnya.. dan terheran-heran sekaligus khawatir karena tidak menyangka jarakku dengan kawan2 begitu jauh.. padahal tidak cepat juga aku berjalan.. berharap aja tidak ada apa-apa dengan mereka.. ga biasa-biasanya juga aku bisa di depan.. padahal biasanya pualing-pualing paragh..

16.40,, Akhirnya mereka muncul juga.. ternyata Argo membuat salah satu bidadari kami mabuk gunung.. dan perjalanan terpaksa dihentikan di sini, di sebuah tanah sedikit lapang,, berapa km sebelum Cikasur..

17.40,, tenda sudah berdiri.. semua makanan dikumpulkan jadi satu… tidak menyangka gadis-gadis ayu ini cakap memasak.. wuiih.. lagi-lagi cuma jadi penonton melihat kelihaian mereka mengolah labu hasil pemberian petani tadi siang.. dan hanya bisa merasa pusing sendiri melihat tenda sumpek dan berantakan dengan segala macam barang.. @_@


14 September 2010

07.00,, Melanjutkan perjalanan ke Cikasur.. berharap bisa ketemu Merak yang katanya hanya bisa dilihat bagi yang beruntung.. wew.. seberuntung apa ya gw??… dan memang tidak beruntung karena tidak melihat burung-burung cantik itu ketika akhirnya tiba di sana pukul 10.30, selain suara-suaranya yang nyaring memanggil rasa penasaranku.. bahkan sedikit kecewa, karena tempat yang konon katanya banyak peninggalan sejarah itu hanya padang sabana luas..shelter satu-satunya tempat berteduh, sudah rusak di bongkar orang.. bangunan-bangunan yang tersisa hanya tinggal seonggok saja.. kuburan-kuburan besar, atau bekas-bekas perang (yang dulu kudengar dari seorang kawan yang datang berapa tahun lalu) tidak terlihat lagi.. dan tempat landasan pesawat jaman dulu pun entah di mana.. weew.. ya beginilah,, kalo sudah banyak didatangi orang-orang bertangan jahil, yang tidak pernah menghargai sejarah.

Beruntung sekali jalan dengan gadis-gadis cantik ini,, salada air yang tumbuh liar di sungai kecil di bawah lembah Cikasur diolah menjadi pecel yang nikmat sekali.. membuat makan siang disabana luas itu menjadi luar biasa.. uhuuy..

13.00,, melanjutkan perjalanan menuju Cisentor… perjalanan mulai berasa menyebalkan, karena stamina tak lagi bagus.. jalan pun cuma bisa perlahan,, hingga baru sampai 16.30..

Mendirikan tenda dan bermalam di sini,, menyiapkan energy untuk jalan esok harinya menuju puncak Rengganis dan Argopuro..

Cel.. pecel.. jadi tema pendakian kali ini.. pecel selada air benar-benar menggugah selera kawan-kawan.. selada air yang dibawa dari Cikasur kembali diolah jadi pecel yang nikmat.. 4 jempolku buat Anggi dan Sisca yang sudah mempersiapkan semuanya…

Bercakap-cakap dengan Arif dan Toni dan sepakat untuk jalan bersama pukul 03.00.. dan menyiapkan agar-agar untuk bekal di jalan.


15 September 2010

01.30,, dibangunkan Siska yang terbangun karena lapar,, yang langsung sibuk dengan aneka masakan untuk kami pagi ini… gadis ini benar-benar menyenangkan dan rajine poll.

Walau perut berasa lapar, tapi menghindari makan.. beeuhh rasanya.. tapi ya lebih baik daripada seperti yang udah-udah.. setiap habis makan dibawa jalan.. yang ada cuma nembak-nembak doang.. alhasil cemal-cemil ga penting..

05.00,, eng ong… jamnya mulur bow… 2 jam pula, ga tanggung-tanggung.. mulailah perjalanan menuju persemayaman dewi Rengganis…

Jalan hanya dengan membawa tas kamera, dengan segala keperluan sepanjang jalan dibawa panjul.. harusnya bisa lebih cepat,, tapiii tetep.. putri kura-kura

Awalnya berasa membosankan,, lagi-lagi ketemu sabana.. tapi akhirnya mulai berasa seru, ketika melewati rawa embik dan menyaksikan babi hutan yang cukup besar melaju dengan santainya.. dan konon menurut Taufan, di sini biasanya macan kumbang berkeliaran di kala malam.. weew..

Semakin menuju puncak, perjalanan semakin terlihat indah… Tumbuhan Eidelweis yang tumbuh tinggi dan cukup lebat memanjakan mata dan jiwa.. adeeem berasa.. (sepanjang petualangan nekadku, sepertinya hanya di sini ku lihat Eidelwis yang benar-benar tinggi)

Nerobos-nerobos jalur sempit dan terus naik ke atas, ditambah keroncongan dari cacing-cacing di perut membuat tubuhku mulai berasa manja.. dan berasa khawatir melihat wajah pucat pasi Ayu, yang sakitnya semakin menyiksanya… saluuuut dengan kemauan dan daya juangnya.. hebaaat.. (bisa sedikit membayangkan sakitnya,, kalo gw mungkin lebih memilih tidur dalam selimut)

08.35,, Huaaah.. akhirnya sampai juga di punden berundak.. puncak Rengganis..

Punden berundak.. hanya batu-batu yang disusun tinggi dengan berantakannya.. hmm.. sepertinya sudah bukan murni lagi peninggalan sang Dewi..

Langit yang cerah dan cenderung panas, membuat semuanya terlihat jelas.. kemegahan dan keindahan Raung, langit yang biru jernih tanpa noda,, luar biasa menenangkan.. walau ada sedikit insiden yang membuat jengkel..

Di sini juga ada (kawah??? ) yang ada batu-batu tersusun dengan rapinya,, konon katanya bekas istana yang dibangun untuk tinggal Dewi Rengganis,,di tengahnya ada semacam 2 kuburan (terlihat dari batu nisannya),, yang katanya makam sang Dewi dan ??

Sayaaaangnya,, ada sekelompok orang-orang yang ingin tetap eksis dengan membuat nama mereka atau kelompoknya ada disana.. beeuh… mengganggu pemadangan.

Hari semakin panas,, harus kembali turun.. untuk melongok puncak Argopuro..


dari Puncak Rengganis

punden berundak

makam sang putri.. ??

panaaasss..

Di Sabana lonceng,, (pertigaan antara Puncak Rengganis dan Argopuro) dengan berat hati meninggalkan Ayu yang semakin pucat, untuk sejenak melongok puncak Argopuro..

Tertatih-tatih dengan malasnya namun tetap penasaran,, argopuro oh argopuro.. ampuun,, dan syukurnya ditemani Panjul (sosok yang paling gw repotin untuk pendakian kali ini) berbincang-bincang tentang figur Soe Hok Gie,, hmm.. dalam juga pengetahuan panjul untuk yang satu ini..

Kurang dari setengah jam, sampailah… ternyata puncaknya tidak terlalu tinggi.. daaaaaan puncaknya biasaaaa banget.. hanya ditandai (lagi-lagi) dengan batu tersusun.. @-@

Hmm.. pelajarannya,, berada di puncak atau posisi di atas, tidak selamanya indah dan menyenangkan… hehehe.. santai aja bow.

Bernarsis ria di Sabana lonceng, mendinginkan kepala yang mulai berasa panas dan membuat mual..

Sekitar kurang dari pukul 12,, segera turun kembali ke Cisentor.. dan tiba sekitar pukul 14.00

Badan dan kaki udah ga enak banget untuk diajak jalan.. uugh.. sepertinya mang harus sadar umur,, kalo udah ga semuda mereka.. (hueeks… jadi berasa tua..)

Sampai di tenda,, si abu sudah asyik dengan rebusan selada air dari cikasurnya… bener-bener kepincut dengan Pecel madiun.. hohoho.. ceeel peceeeel..

Isitirahat, nyemil dan memulihkan energy untuk perjalanan berikutnya..

Canda, tawa.. dan perasaan berat sekali mengingat perjalanan pulang.. masiiiih jauuuh.. huaaah.. kangen bau kapuk di kamarku.

Kurang dari pukul 17.00,, menuju Bremi.. setengah mengutuk diri,, dan benar-benar berharap perjalanan dilanjutkan esok pagi.. manja dan letih mulai menguasai diri.. hikz..

Lanjuuuut..

Mengumpulkan semangat sebisa mungkin dari meloromantika yang kurasa sepanjang jalan ini,, setengah berlari mengejar 2M yang langkah-langkah panjangnya membuatku sedikit pontang panting… kayu-kayu yang malang melintang panjang membuat kaki-kaki pendekku benar-benar kewalahan.. semak-semak yang pertumbuhannya melebihi tinggiku membuat berasa tenggelam dalam asa.. huuueeks..

Semakin gelap,, staminaku malah semakin pulih Alhamdulillah.. Insomnia kronisku memang membuatku justru semakin bugar di kala malam..

Sesekali bertemu pendaki-pendaki yang naik dari jalur Bremi.. mereka menganjurkan kami untuk melanjutkan perjalanan esoknya,, karena jalur semakin sulit terlihat..

Tapi keberadaan Arif yang sudah menguasai medan membuat kami tak ragu.. SEMANGAAAT.. lanjutkan..

Jalur benar-benar semakin tak terlihat dan menyempit,, belum lagi jelatang-jelatang genit membuat kami misah misuh ketika tergores.. weeew.. pantasan saja, kawan-kawan kami yang dari jatim menamakan pohon ini Jancoukan… memang rasa gatal dan panasnya benar-benar membuat senewen..

Tanjakan nista,, membuat napas kami terus memburu.. yang membuat tubuh ini siap tempur… uhuuuy… tapi sayangnya justru di kala lagi ngejos kaya gini, gadis-gadis cantik ini malah melayu.. weew.. memang insomnia membuat saat-saat bugarku tak sama dengan yang lain..

Lewat dari pukul 19.20.. tenda didirikan dekat cisinyal… dinginnya malam… brrr.. dengan sigap pria-pria itu mendirikan tenda untuk kami bermalam malam ini.. sedangkan aku mencoba segera membuat minuman panas untuk salah satu gadis ayu yang tengah didera mabuk gunung ini.. dan siska, seperti biasanya langsung sigap menyiapkan yang akan dimasak malam ini..

Rencana mau tidur cepat,, tapi insomniaku mulai lagi.. akhirnya cuma bisa ngerecokin 2M dan siska yang tengah menyiapkan makan malam… dan berasa berjam-jam menunggu nasi yang tak kunjung tanak.. untung ga sendiri,, kalo hanya nangkring sendiri.. beuuuh.. sabar.. sabar.. dan sempat merasa jengkel, karena gadis-gadis ini lebih memilih tidur daripada makan.. tapi ya aku cukup maklum dengan rasa sakitnya..


16 September 2010

Setelah menghabiskan makanan sisa semalam, dan mengudap sosis panggang bekal 2M,, sekitar pukul 08.30,, perjalanan dilanjutkan kembali.. Alhamdulillah semuanya bugar kembali.

Hujan mulai turun membuat jalur semakin seru dilewati.. semuanya bergerak cepat,, melewati kayu-kayu besar,, naik turun.. hingga prosotan ala taman kanak-kanak pun ada.. wuiih,, untung punya bamper yang cukup tebal.. ketika kaki tak sanggup lagi menyeimbangkan tubuh,, jadilah bamper jadi pertahanan.. ampuuun

Seperti biasa dan membuat kesal karena tak juga kunjung mahir.. jalur menurun membuatku senewen,,, tak sanggup mengimbangi rombongan yang lajunya cepat luar biasa.. ampuuun.. seberapapun mencoba cepat,, tetapi tetap saja.. aargggh… semakin tertinggal.. hmm.. selalu membutuhkan dua pengawal dalam setiap penurunan. Dan kali ini korbannya Panjul dan Yayan.. hohohoho.. dua heroku untuk Argopuro..

13.20,, tiba di taman hidup.. tubuh yang basah kuyup membuat gigiku terus bergemeretuk ramai bagai orkes pinggir jalan.. Brrr.. tapi pemandangannya sungguh luar biasa.. Subhanalllah indahnya.. konon katanya, dengar-dengar dari cerita para kawan yang telah terlebih dahulu ke sini termasuk dari Taufan sendiri,, jika ada suara gaduh, seperti berteriak,, akan ada kabut pekat yang menyelebungi taman ini, hingga kita tak bisa dengan jelas melihat.. kalo ada yang merasa tertantang bisa dicoba tuh.. hohoho..

Beraneka cerita mistis di taman ini juga pernah aku dengar.. tapi yang kurasa saat itu hanya dingin yang benar-benar melumpuhkan..

Karena hujan yang masih terus turun,, kami bersebelas (termasuk Arif dan Tommy) berjejal di dalam dermaga sembari menikmati beraneka minuman panas,, dari nutrisari, kopi hingga pocari sweet pun dibuat panas.. weew.. walau yang diincar bukan rasanya,, hanya kehangatan untuk tangan-tangan kami yang mulai membeku… kali ini, abu yang gesit membuat kami berasa nyaman di sini.. mantabz.. dermaga kayu yang sudah patah disana-sini menampung sebelas orang yang kedinginan dan tertawa-tawa gaduh, mengkhawatirkan kekuatannya.. tapi Alhamdulillah semua baik-baik aja.

Lebih kurang sejam kami berteduh dan beristirahat di sana.. segera kami lanjutkan kembali untuk segera bisa sampai desa Bremi.. karena benar-benar merasakn dingin yang membuatku kewalahan,, kupakai semua baju hangat yang kubawa.. yang buodohnya malah memberati tubuh dan meperlambat gerak.. dan semakin banyak baju yang ternodai lumpur-lumpur pekat.. oow oow… Andai menuruti nasihat panjul.. @_@

Disinilah ketenangan dan kesabaran gw teruji banget,, terlebih Panjul dan Yayan yang harus tertahan gara-gara gadis kura-kura macam aku.. jari-jari kaki dan tanganku tak akan cukup menghitung berapa banyak aku terjerambak, tersandung tersangkut dan nyungsruk.. huaaah.. gilllaaaa… hampir sekujur badan lebam biru-biru dan terluka di sana-sini…. Lebai bangeeet seeeh gw.

Alhamdulillah ya Allah,, rasa syukur luar biasa ketika akhirnya sampai juga di warung tempat kawan-kawanku memilih singgah.. rasanya ploong luar biasa..

Argopuro benar-benar menguras segala macam rasa dan meloramantika… perjalanan yang sarat emosi… huaaah,, ada rasa sedih ketika memikirkan akan berpisah dengan mereka.. lebai banget berasa..

Bersih-bersih dan meluruskan kaki-kakai letih kami di warung ini.. segala macam makanan dijual,, mantabzlah.. –dan sungguh menjengkelkan,, dengan badan yang sudah sangat letih, masih terganggu dengan insomnia keparat.. teteeep ga bisa tidur..


17 September 2010

Pulaaang… ada sebersit resah, karena waktu perpisahan itu datang juga… akan ada lagikah kesempatan kulihat wajah itu.. huhuhu..

Karena waktu masih cukup banyak sebelum kembali beraktivitas,, kami berpisah di term. Probolinggo.. Yayan, Panjul dan Abu kembali ke habitatnya masing-masing,, SIska dan Anggi mempersipakan diri untuk lanjut ke Semeru… gilaaaa, wanita-wanita perkasa.. uupfh… sementara itu Aku, Ayu dan 2M melanjutkan ke Bromo… yippiiii


Indahnya....

danau sebelum cikasur.. airnya segerrrrr.. ++ banyak selada airnya..

cikasur

eidelweisnya tinggi2 bed..

raung dari kejauhan


Yang tak terlupakan

daun jelatang,, rasakan sendiri pesonanya.. ampuuun

kebersamaannya

cel peceeeeeeeeeel...


Tim Argopuro.. dari tim sirkus, tim Keong dan 2M:

Tim Sirkus:.. tak lengkap,,

Petualang Nekad,, merasa kehilangan 3 sahabat satu atap..

Pandi/ Panjul,, thx banget tuk kesabarannya..

Yayan Suryana,, thx banget tuk kesabarannya, kecerewetannya.. dan mau mendengarkan uneg-unegku..

Abu / Acong Meru,, ketenanganmu akan selalu jadi pelajaran buat aku,, lain kali lebih slow ya coong,, ga kuat ngejar-ngejar langkahmu..


Tim Keong:… kalau mereka menyebut dirinya tim keong,, gw apa donk.. grrr.. terlalu merendah

Siska Anggraini

Anggi

Ayu


Kembar siaM:.. yang kekompakannya selalu mengejutkan kami,, selalu ceria dan bersemangat.

Mukhlas

Muhid


Puji syukurku karena bertemu kalian yang begitu luar biasa memberikan keceriaan, semangat, petualangan dan kebahagian.. huaaah.. cintaku bersemi di Argopuro… selalu ada kisah di setiap perjalanan,,, miss u all n luv u