Senin, 15 November 2010
7 ????... wieder verlasst mich
hari ini.. satu lagi angka 7 pavoritku menggelinding keluar dari arena.. hohoho..
7 bulan, 7 tahun, 17 tahun dan sekarang 7 berikutnya..
hmm.. waktu berasa cepat sekali seperti di dalam arena balap.. meninggalkan kita terengah-engah dalam lintasannya.
27.. angka yang begitu spesial dan akan sangat berkesan dalam kehidupanku.. dimana pernah menggantungkan cita-cita dan cinta lebih tinggi dari puncak gunung-gunung yang pernah kucapai.. pernah tersaruk-saruk menahan perih karenanya, pernah menangis pilu karena ketidakpahaman akan hidup yang semakin berasa kejam..
dan di tahun ini juga tahun yang penuh tawa,, canda dan perjuangan... bersama para sahabat berpacu menembus lebatnya hutan, tersaruk dan terjatuih namun tetap tertawa..
dan kini semuanya hanya bisa kutertawakan.. yupz.. karena aku tidak akan menyerah untuk terus mengejarnya.. akan terus mencoba mengerti makna dari tiap detiknya, dari setipa lelahnya, dari setiap tawa dan air mata yang tertumpah..
SEMANGAT..
semoga tahun berikutnya.. aku kan menjadi pribadi yang lebih baik,, lebih tegar, lebih kuat dan tidak takut bermimpi.. Alles Gute dan semoga berkah Allah bersamaku, keluargaku dan sahabat-sahabatku..
Sabtu, 06 November 2010
Padam
ternganga memandang langit
semua tampak samar
banyak rasa namun hampa kata
semua bergelayutan manja
menarik-narik dan menjerat semakin erat
membuat berasa sesak dan semakin khilaf
ada biru, jingga, kelabu hingga pekatnya hitam
rintik-rintik hujan berasa menjadi senandung rindu
memandang lautan luas
hanya biru dan biru
membuat rindu berasa sendu
terseret dalam gelombang dan kedalaman
berlayar ketepian mencari pegangan
lelah dan terhempas
aku kalah dan menyerah
lelah jiwaku pasrah
wahai awan,, tak bisakah kau singgah??
sejenak menaungi resahku?
menemaniku setelah lampuku padam
setelah kubiarkan semua kapal pergi menjauh..
tak ada lagi tanda
tak ada signal
tak ada lagi sinarku
mercusuarku padam dan tenggelam..
Selasa, 02 November 2010
Rasa itu...
rasanya beda...
dulu.. rasa itu membuat jemariku lincah menari..
tak perduli hujan, panas atau badai
entah pelangi atau hanya fatamorgana
jemariku terus saja bergerak dan bergerak dalam satu ritme
rasanya tak sama...
dulu.. rasa itu membuat bibirku terus bergerak
menyanyi, bersenandung dan terus bercerita
tak ingin berhenti mendongeng dan bermimpi
setiap untaian lagu terasa bermakna
setiap lantunan syair terasa menghujam jiwa..
rasa itu...
membuatku belajar tentang satu fase kehidupan
mengajarkan kebijaksanaan
mengenalkan jenis-jenis hujan
merasakan badai dan hempasan angin
rasa itu...
membuatku berburu indahnya jingga sang mentari
menikmati setiap langkah yang kupijak
kini.. rasa itu berbeda
membuat jemari-jemariku kaku
resah gelisah tanpa asa
bibirku mengunci
mengurungku dalam gua keragu-raguan
pengap.. namun terus berharap
teriakan-teriakan yang terkurung
memantul dan terus kembali ke arah yang sama
rasa itu... hanya sebuah rasa
yang pada akhirnya akan terkubur atau kembali ke muaranya..
---
02.11.10