Kamis, 16 November 2017
Adab menerima tamu dan bertamu #komunikasi produktif #hari10
Malam harinya sebelum tidur, kami refleksi mengenai kejadian hari ini. kenapa dia sampai marah ketika kolamnya dipakai temannya. sekalian saja kami berdiskusi mengenai adab menerima tamu, dan bertamu, tentang sopan santun menghadapi teman - teman orang tuanya. setelah itu kami tutup dengan bedtime story.
Rabu pagi, kami berkunjung ke rumah teman saya yang belum lama melahirkan, kuingatkan percakapan kami sabtu malam sebelumnya.
"Langit, masih inget sama boule Nay?"
"boule Nay?"
"Iya,, yang sering memberikan barang - barang doraemon buat Langit. Ingat?"
"Ingat."
"Kita sedang kesana sekarang, mau lihat dede bayinya boule.kita akan sampai sore di sana, menunggu jemputan abah. Ingat kan anak abaik akalu berkunjung ke rumah orang bagaimana?. salim sama boule atau om kalau ada, main yang baik sama kaka - kaka di sana, pamit pinjam apabila mau pakai sesuatu milik orang, tidak mengacak - ngacak kamar."
"he eh", ujarnya mengangguk
sepanjang perjalanan kami bercerita akan ada apa di sana, berapa lama dan apa aja yng terlintas dipikirannya. Alhamdulillah sepanjang rabu kemarin di sana kami cukup bersenang - senang tanpa ada drama.
#Hari10
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Jumat, 10 November 2017
Menjaga kebersihan #komunikasi produktif #hari9
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Kamis, 09 November 2017
Toilet Training #komunikasi produktif #hari8
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Rabu, 08 November 2017
Waktu Kita #komunikasi produktif #hari7
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Selasa, 07 November 2017
Aku bisa sepakat #komunikasi produktif #hari6
Keinginan saya untuk tidak memberikan screen time buat Langit ternyata gatot. Gagal karena abahnya sendiri yang memperkenalkannya.. hmm, sepertinya saya harus lebih banyak komprod sama abahnya 😏.
Sudah terlanjur kenal, akhirnya saya belajar mengelola dan menjadikan bahan belajarnya. Belajar kesepakatan dan mematuhi kesepakatan bersama.
Pertama - tama saya jelaskan alasan saya membatasi gadget padanya. Salah satu alasannya menjaga matanya tetap sehat. Dia menjadi saksi betapa kerepotannya saya apabila tanpa kacamata dan betapa sangat tergantung pada alat bantu tersebut. Terlihat dia mengerti. Lalu saya tanyakan bisakah kami buat kesepakatan screen time. Apabila sudah main laptop, dia tidak main hp. Kebetulan kami sudah tidak punya TV, jadi tidak masuk agendanya. Lalu soal waktu. Dia setuju
Dimulailah. Setiap screen time dia menentukan sendiri waktunya, sembari proses mengajari jam. Ternyata pas selesai dia berhenti sendiri atau kalau says ingatkan pun dia tidak marah.. aah senangnya.. semoga selalu mudah kita bicara ya nak 😘😘
#Hari6
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Senin, 06 November 2017
Aku bisa berbagi, bermain bersama #komunikasi produktif #hari5
Hari ini Langit mengunjungi rumah sahabatnya. Bermain bersama, makan bersama hingga tidur bersama. Ketika di rumah dan waktunya tidur, kami sempat berbicara mengenai aktivitasnya hari ini.
"Langit senang tadi mainnya?
" senang"
"Tadi maun apa aja?"
"mobil-mobilan, robot, banyaak"
"maianannya punya siapa?
"punya mas Azka"
"waah baik yah mas Azka?"
"Alhamdulillah anak ambu anak sholeh yang baik sama teman - temannya"😍😍😘😘
Minggu, 05 November 2017
Aku anak pemberani #komunikasi produktif #hari4
Dua hari dipenghujung weekend, Langit selalu nempel dengan abahnya. Sehingga kami nyaris tidak ada waktu berdua, Dan tentu saya bingung menulis tantangan hari ini 😁. Namun akhirnya saya berkesempatan juga main sama Langit sorenya, bersepeda sore bertiga dengan adik bayinya.
Punya watak yang cenderung nekad nyaris Tak kenal takut sering kali membuatku kurang sabar menghadapi Langit yang cenderung "takutan". Aku memutuskan mencari tahu apa saja yang ditakutinya dan mencari tahu bagaimana mengatasinya.
Kami memilih jalan yang belum jadi menjadi tempat main kami sore ini, sehingga tidak ada kendaraan lalu lalang. (Sedih rasanya hidup ditempat jauh dari Taman 😑)
Begitu sampai di tempat yang kami tuju, ternyata banyak kambing di pinggirnya, sedang asyik merumput. Langit langsung diam saja.
" Kenapa diam saja?"
"Ada kambing mbu."
"Kan dipinggirnya. Jauh lagi. Lagi asyik makan"
Masih diam saja
"Langit. Binatang itu ada yang liar ada yang dipelihara. Ada jinak ada pula yang liar. Kambing - kambing itu ada yang melihara, coba kami mendekat ke arah sana pasti ada yang sedang mengangonnya. Kambing juga makannya daun, rumput, sayur bukan manusia. Kenapa harus takut?"
Diam menyimak
"Ada binatang yang sebaiknya kita jauhi seperti harimau karena makan daging n bisa makan manusia seperti harimau pun karena takut terancam. Di Taman safari pun kemarin kita tak boleh mendekat kan"
Panjang yang saya jelaskan mengenai jenis-jenis binatang yang layak ditakutinya dan dijauhi. Dan binatang yang familiar kita temui di kehidupan sehari - hari.
Akhirnya Langit memulai memacu sepedanya walau kadang berhenti ketika Ada kambing yang bergerak jalan. Mengenyahkan rasa takut pada anak tak mudah begitu saja pergi. Perlu sering dan memberi pengalaman yang menyenangkan.
Suatu waktu kita pergi kepeternakan ya nak 😘. Maafkan ambumu yang kurang sabar menghadapimu.
#Hari4
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Sabtu, 04 November 2017
Aku bisa merapikan mainan #komunikasi produktif #hari3
Mengajarkan merapikan mainan sendiri merupakan wujud pembelajaran bentuk tanggung jawab sejak dini. Sayangnya tidak mudah dan sering memancing emosi. 😑
Mencoba lebih tenang dan berdamai, saya berbicara pada Langit diantara waktu mainnya dan ketika sikap manjanya datang (ngusel ngusel minta ditemanin)
"Langit.. lihat ngga mainan Langit dimana - Mana?
"Liat
"Bagus ga?"
"Ngga"
"Terus diapain biar bagus?"
"(R)apiin"
"Naah kaan tuh pinter. Kalau mainan bagusnya dirapikan setelah bermain. Kok masih berantakan?"
Senyum - senyum Aja.
Selanjutnya percakapan mengenai akibat mainannya yang berserakan. Tentang kejadian kepalanya yang Luka karena kepleset mainan. Tentang mainannya yang pada hilang karena terselip. Dan dampak lainnya.
Walaupun ogah-ogahan tapi dia bergerak juga merapikan mainannya walau Tak selesai. Tapi sudah cukup saya apresiasi 😍.
Sejujurnya merapikan mainan ini tidak hanya mengajarkan tanggung jawab kepadanya, melainkan juga kesabaran saya untuk tidak memarahinya.
#Hari3
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Jumat, 03 November 2017
Aku sayang adik #komunikasi produktif #hari2
Langit nangis meraung - raung sekencang-kencangnya di lantai karena hal yang terlihat sepele, Adiknya dimandikan abahnya. Hmmm...
Kubiarkan saja sampai puas. Toh usaha abahnya buat mendiamkannya Tak berhasil. 😒
Satu jam kemudian, ketika dirinya sudah asyik sama cemilannya kutanya baik- baik sebab perilakunya.
"I'mLangit tadi kenapa?, Kenapa nangis sampai kencang sekali?"
"Abah mandiin Dede"
"Kenapa memangnya abah dimandiin Dede ?"
"Ngga boleh. Dede sama mbu aja."
"Kan ibu lagi sakit nak. Dari tadi kan ambu udah bilang Ambu sakit, makanya Langit main sendiri dulu. Langit sayang ga sama Bayung?"
"Sayang"
"Kenapa marah kalau sayang. Langit ga kasihan sama Dede?"
"Langit sama Bayung sama-sama anak ambu dan abah. Ketika abah sama ambu harus menggendong Dede, kami tetap sayang banget sama Langit. Ga berkurang sayangnya. Langit tetap kesayangan."
" Dede masih haris digendong melulu, karena Dede belum bisa ngapa-ngapain sendiri. Masih harus dibantu."
Anaknya diam saja mendengar penjelasan ibunya.
Walaupun diam, tapi sedikit banyak ada perubahan. Dia mulai bersabar ketika abah atau ambunya harus bersama Adiknya.
Semoga makin dewasa dan bijak ya sayang 😘😘
#Hari2
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Kamis, 02 November 2017
Aku berani ke dokter dan minum obat #Komunikasi Produktif #hari1
Menghadapi anak usia tiga tahun benar - benar menguras emosi. Kalau udah maunya apa harus apa katanya. Akhirnya di kelas #bunsayiip ketemu juga tantangan ini, komunikasi produktiv. Pada Hari pertama ini saya memilih Langit sebagai pusat challenge saya..
Anak yang nyaris ga bisa diam selain tidur ini akhirnya tepar pada jumat lalu. Remuklah hatiku melihat bocah ini cuma tidur tidak mau apapun. Panasnya tinggi Dan intensitas pupnya tinggi. Dibawa ke IGD ternyata hanya diberi penurun panas dan batuk, diare dengan darahnya diabaikan, setelah kutanya dokter jaga baru diresepi lactoB. Akhirnya konsultasi dengan DSA langganan.
Tugaskulah meyakinkannya buat minum obatnya. Pada awalnya tidak mudah memintanya minum obat, walaupun dia sendiri yang minta ke rumah sakit. Segala cara membujuknya mental semua. Akhirnya kukatakan padanya,
"Besok kan kita mau jalan-jalan sekeluarga, lihat binatang, renang dll. Namun ikut tidaknya Kita tergantung Langit besok, andai masih lemas dan sakit kaya beginning, kita ga bisa ikut"
Masya Allah anakku pejuang tangguh 😍, dia lawan penyakitnya. Dengan susah payah dia mencoba makan dan minum obatnya. Dan keesokan harinya dia makan banyak Dan nurut sekali minum obatnya. Hingga dia pun bisa jalan dan bermain bersama sepupu-sepupunya.
Selesai jalan-jalan dan dia ngerasa sudah sehat2, kembali perlu diingatkan bahwa dia masih perlu minum obatnya.
"Langit enak ga sakit?"
"Ngga"
"Biar sembuh apa kata dr.Affaf kemarin? Minum dan makan yang banyak kan ya.. minum obatnya hingga sembuh benar"
"Iya"
Dan benar saja, dia yang selalu mengingatkan waktunya minum obatnya.
Alhamdulillah..
Sesungguhnya dengan kelembutan Dan pengalaman, anak-anak bisa mudah diberitahu tetapi kadang kita sebagai orang tua yang kurang sabar menghadapi.
#Hari1
#GameLevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Sabtu, 05 Agustus 2017
NHW#9, Bunda Sebagai Agen Perubahan
Minggu, 30 Juli 2017
NHW#8, Misi Hidup dan Produktivitas
Ketika harus menjawab apa misi hidup dan rencana berapa tahun kedepan. Saat ini saya ingin memeluk dua mimpi saya menjadi mompreneur sukses sekaligus bisa membangun "surga" anak - anak.
Melanjuti tugas NHW pekan 7, mengenai empat kuadrant kemampuan dan kesukaan, saya ingin memokuskan dakam berdagang, mompreneur wanna be, yang masih berkaitan dengan anak - anak tentunya.
Be
Lifetime purpose saya dalam kehidupan ini ingin menjadi istri, ibu, anak, saudara, teman, tetangga dan masyarakat yang baik dan bermanfaat. Hidup hanya sekali, bila tidak meninggalkan amal dan kenangan baik, apa yang bias kita ajukan kehadapan Allah SWT?
- Pergi haji sekeluarga
- Memiliki usaha pangan makanan anak yang sudah termanajerial dengan baik sehingga tidak menyita waktu penuh.
- Memiliki dan mengelola taman bacaan anak
Selama ini saya nyaris tidak punya rencana tahunan, selalu membiarkan hidup mengalir apa adanya. Mungkin inilah yang membuat hidup saya datar - datar aja. Tapi demi sebuah mimpi lebih baik, semua harus dituliskan biar menjadi lecutan semangat.
Bismillah.. sepanjang tahun depan saya harus mulai bisa merintis usaha frozenfood saya, aamiin
Sabtu, 29 Juli 2017
NHW #7, Pengenalan Diri
daaaan.. ternyata saya yang sudah cukup dewasa dari segi umur ini, menemukan bakat dan potensi kok ya kesulitan.. hikz (:tutupmuka), hingga harus mengulangi sampai tiga kali hingga merasay yakin betul.
dan inilah hasilnya :http://temubakat.com/id/index.php/main/disp/result/getresult atau https://drive.google.com/open?id=0B93xwKMNztuZMnZ1c3NjdnM3ZlE
Personal Branding
Typology
Strength Cluster
- comander : saya orang yang berani menghadapi konflik, sehingga permaslahan bisa segera diselesaikan.
- distributor : saya senang mengatur sumber daya yang ada dengan tanggung jawab dan kerja keras
- educator : saya senang memajukan dan melihat kemajuan orang lain
- journalist : saya mudah menyesuaikan diri dan bisa menjelaskan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
- quality controller : saya sangat memegang penuh aturan dengan penuh tanggung jawab, berselera tinggi dan teliti (dalam kenyataannya, teliti ini yang masih menjadi *PR*)
- visionary : saya dapat melihat jauh ke depan baik secara nalitis maupun intuisi
Selain itu, prosentasi Strength Cluster tertinggi saya terletak dibagian Technical, yang menunjukan saya begitu dominan pada otak kiri. Hal ini mengingatkan saya pada banyak hal yang telah saya lalui. Saya terlalu perfeksionis dan mudah "tegang" bila banyak hal tidak berjalan sesuai plan tau bayangan saya. Dahulu,ketika saya masih suka traveling dan mengorganisir orang yang mau ikut serta, saya harus memastikan semua hal harus berjalan sempurna. hal ini yang membuat saya perlu orang lain untuk meluruskan ketegangan - ketegangan yang saya rasakan.
Seiring waktu terutama setelah saya menjadi istri dan ibu, kekakuan saya ini sering kali menjadi sumber masalah dan ketegangan di rumah, sehingga kini saya lebih berusaha mengaktifkan otak kanan saya untuk merasakan intuisi saya sehingga "rumah" tidak selalu harus hitam putih tapi penuh warna.
Setelah kita mampu mengenali potensi kekuatan dan kelemahan diri, tugas selanjutnya yaitu membuat
Kuadran 1 : Aktivitas yang Saya SUKA dan saya BISA
Kuadran 2 : Aktivitas yang Saya SUKA tetapi saya TIDAK BISA
Kuadran 3 : Aktivitas yang Saya TIDAK SUKA tetapi saya BISA
Kuadran 4: Aktivitas yang Saya TIDAK SUKA dan Saya TIDAK BISA
- Decoupage.
- Membuat dan menyediakan kurikulum belajar anak
- Mendongeng
- Berdagang
- Membuat cemilan sederhana buat anak
- Mengorganisir kegiatan dan travel
- Menulis (harus dilatih dan diasah kembali)
- Pertukangan
- Masak .
- Berbicara di depan umum (ga pandai berkomuniasi tapi suka ngomong)
- Menjahit
- Crafting
- Berenang
- Fotografi
- Mengerjakan pekerjaan rumah.
- Menjadi akuntan
- Berlama - lama diam
Rabu, 26 Juli 2017
NHW#6, Bunda Manajer Keluarga
-------
"Bunda, Manajer Keluarga" ,dalam materi kali ini kami diajak mengikuti tahapan - tahapan menjadi manajer profesional sehingga rumah tangga bisa berjalan dengan baik. Salah satu tahapannya adalah dengan mengkondisikan waktu yang terbatas dengan sebaik - baiknya kegiatan.
Seperti yang dilansir dalam materi pekan ke enam kelas matrikulasi, menurut Covey, Merril and Merril (1994) cara yang paling baik dalam menentukan kegiatan prioritas adalah dengan membagi kegiatan menjadi empat kuadran :
I. Penting - mendesak
II. Penting - tidak mendesak
III. Tidak penting - mendesak
IV. Tidak penting - tidak mendesak
Sebagai manajer, seorang ibu diharapkan bisa memilah, memilih dan membagi bagi kegiatannya kedalam empat kuadran tersebut, sehingga kapal rumah tangga bisa berlayar dengan baik.
Setelah mencermati dan merenungkan aktivitas selama ini, ada yang sangat penting dan sangat tidak penting, yaitu ;
Tiga aktivitas paling penting
1. Melayani kebutuhan anak dan suami
2. Belajar, diantaranya mengikuti kelas matrikulasi dan membaca.
3. Mengurusi online shop.
Tiga aktivitas paling tidak penting
1. Berlama - lama dengan media sosial hanya utnuk buka timeline dan membaca yang tidak penting.
2. Berlama - lama main dan mengobrol dengan tetangga
3. Berlarut - larut dengan aplikasi perchatingan.
Melakukan tiga aktivitas tidak pentng diatas terlihat sepele, namun ternyata menghabiskan porsi waktu yang sangat besar.
Dan pada akhirnya ketika diminta membuat jadwal harian terasa sulit, terlebih buah tipe unorgonized seperti saya. Dari kegiatan harian saya yang biasanya saya kerjakan tidak terjadwal, saya mencoba menyusunnya dan insya Allah berusaha menjalankannya sebaik mungkin, walaupun pada faktanya nanti dengan bayi dan batita akan mendapat 'cemilan" diantaranya.
Rencana kegiatan harian
05.00 - 07.00, setelah sholat subuh dan mengaji, menyiapkan makan pagi dan memandikan anak.
07.00 - 09.00, menjemur bayi, mengajak anak - anak jalan pagi, bersepeda keliling komplek dan belanja kebutuhan masak.
10.00 - 12.00, mencuci dan menjemur pakaian (bila ada, biasanya sudah dihandel suami), bermain bersama si sulung, masak.
12.00 - 13.30, sholat, makan siang, membacakan buku dan menidurkan anak.
13.30 - 16.00, "me time", mengontrol olshop (posting dan mengecek dagangan, menjawab customer, upload dan bikin status), menyimak wag yang bermanfaat.
16.00 - 17.00, memandikan anak - anak
17.00 - 18.00, mengajak anak - anak bermain di luar,bertemu tetangga.
18.00 - 19.00, sholat dan mengaji
19.00 - 20.00. membacakan buku dan menidurkan anak
20.00 - 22.00, menyelesaikan urusan dapur, meyetrika dan bercengkrama dengan suami
22.00 - 24.00, membaca atau blogging, menyusun rencana esok hari.
dimulai dengan rencana, niat buat lebih baik.. semoga menjadikan kehidupan keluarga lebih baik dan menyenangkan sehingga rumah bukan sekedar bangunan tapi benar - benar menajdi surga buat penghuninya. aamiin
Sabtu, 17 Juni 2017
NHW#5
Sebagai orang tua, kita berkewajiban mampu mendidik anak sebaik - baik mungkin. Untuk sampai ke tahap tersebut kita perlu mengenali dan paham gaya belajar dan bagaimana caranya belajar.
1. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan paham jenis - jenis karakter, sifat dan emosi manusia sehingga saya lebih paham dalam menghadapinya serta pintar mengontrol emosi yang timbul.
2. Pembelajar
Ibu satu anak dan menjelang 2, yang memutuskan mengasuh sendiri anak anaknya.
3. Analisis pembelajaran
Materi yang akan dipelajari :
- jenis - jenis karakter manusia
- jenis - jenis emosi manusia
- tahapan tumbuh kembang anak
- ilmu komunikasi/berbicara
4. Strategi Pembelajaran
Saya akan membaca lebih banyak buku psikologi, buku pengembangan diri, buku pengasuhan.
Selain itu lebih rajin mengikuti kulwap parenting, hadir kajian dan mengikuti komunitas yang membangun seperti IIP.
5. Bahan Ajar
Buku, artikel, kulwap
6. Penilaian Belajar
Ada peningkatan pengendalian diri dan managemen emosi yang baik.
Demikian desain belajar yang saya buat demi mencapai managemen emosi yang baik. Sehingga pada akhirnya saya bisa menjadi istri dan ibu yang baik dan bijak.
Minggu, 11 Juni 2017
NHW#4 --- MENDIDIK DENGANKEKUATAN FITRAH
A. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
B. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
C. Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Bertahun - tahun saya pernah menjadi guru, kuliah pendidikan dan ambil magister pendidikan, jadi bidang yang akan kuasai dan fokuskan yaitu pendidikan anak.
♢ Misi Hidup : bermanfaat buat pendidikan anak - anak sekitar
♢ Bidang : meningkatkan kreativitas anak dan kecintaann membaca sejak dini
♢ Peran : Guru dan Inspirator
D. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
♥ Untuk menjalankan misi hidup tersebut, tahapan ilmu yang harus saya kuasai, yaitu
- Psikologi perkembangan
- Ilmu agama
- Ilmu Parenting
KM 0 – KM 1 : satu tahun pertama belajar ilmu agama yang lebih mendalam
KM 2 – KM 3 : tahun ketiga berhasil merengkuh orang tua di lingkungan sekitar untuk ikut serta aktiv.
G. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan