Selasa, 01 Mei 2012

me - / di - atau diantara??

lagi - lagi posting soal hati.. ya ya ya.. membosankan, tapiii tetap saja bergumul dengan logika.

postingan sebelumnya menggambarkan pandangan pertama yang begitu menggetarkan, belumlah terlalu lama waktu berselang, kini sudah menyesali mengapa cepat sekali reaksinya terbalik. ouch!!

pada umumnya baik pria  / wanita pasti mendambakan cintanya berbalas yang akan menimbulkan kisah romantika. namuun mengapa justru kerap kali dan hampir selalu aku justru kehilangan rasa dan minat bila tanganku bersambut, terlebih lagi bila si dia mengapresiasikannya terlalu berlebihan: sms sepanjang waktu, pertanyaan - pertanyaan tentang aktivitas hari ini dsb..

secara logika aku tahu itu syah saja dan normal dilakukan, terutama masa penjajakan atau yg umum disebut PDKT.. tapi entah mengapa justru aku merasa itu bukan aku!!

aku butuh konsultasi, nasehat atau apapun yang bisa meluruskan hal yang mungkin menyimpang dari "kenormalan" ini, karena kalau terus begini berapa dasawarsa pun aku tetap akan sendiri.. aarggh.. aah apa memang kesendirian ini membuatku terlena !! wah wah waaah

tak heran mendekati akhir dasawarsa ketiga, aku baru berapa kali jatuh cinta, itu pun tak ada yang berakhir happy.

pertama kali benar-benar jatuh cinta,, dengan kawan sekelas di SMA sewaktu kelas 1. begitu saja, tiba-tiba dan tanpa satu alasan pun yang jelas mengapa bisa dia. kewalahan mengatasi jantung yang debarnya tak karuan disertai insomnia akut yang tiba - tiba datang.. 3 hari nyaris tak tidur, walau berbagai macam cara dicoba untuk membuat mata terpejam.. BAYANGKAN!!! cinta membuatku nyaris gila ingin tidur. pada akhirnya bisa terlelap setelah menggunakan bakat akting, menyamar dan menyatakannya.. aiish pengecut pisan!!
konyolnya,, walau bertahun-tahun terlewati, dia itu tetap bisa membuat jantung saya melompat-lompat ketika bertemu tak sengaja walau di dumay sekalipun.. ada pengharapan? tidak! walau dampaknya sungguh kuat berasa namun dari dulu pun tak ada pengharapan memiliki dia.

lebih dari satu dasawarsa kemudian baru mengalami yang kedua.. woow.. jauh amat ya selisihnya

kali ini pun sesungguhnya diawali dengan usaha keras dan sedikit paksaan, karena berkomitmen serius dan inget umur yang semakin beranjak.. aku pun mampu benar-benar mencintainya. walau pada akhirnya engga berjodoh, namun harus diakui kalau aku pernah punya rasa itu, dan sangat serius bahkan.

yang ketiga kali,, aku tak yakin ini sama dengan kedua hal di atas.. yang aku tahu aku sangat menyukainya, merasa nyaman dan menjadi diri sendiri.. bahkan tanpa sungkan aku berani mengatakannya... what!! dengan secuil keberanian aku mengakuinya dengan tulus namun tanpa pengharapan berlebihan tentunya, dan ketika tanganku tak bersambut, tak ada penyesalan atau kesedihan yang tertinggal.. semua biasa saja. bahkan lebih merasa lega dan lepas.

selain ketiga hal itu selebihnya hanya ketertarikan - ketertarikan biasa sebagai bumbu kehidupan. namun satu kesamaannya dari yang telah terjadi adalah aku menjadi ciut dan menjauh justru ketika tanganku bersambut.. seperti yang sedang terjadi sekarang.

ketika hidupku menjadi perhatian, ketika kegiatanku dipantau,, aku justru merasa itu semua terlalu berlebihan..
rasanya lebih menarik melihat dan memantau kehidupan dia dibandingkan menyadari diriku menjadi perhatiannya... aaah..aku "lebih suka me- daripada di- "!!!!

ada yang bilang, karena aku terlalu kelebihan hormon testosteron daripada esterogen sehingga lebih bersikap aktiv dari pada pasiv, seperti yang terlihat dari aktivitas sehari-hari, namun kupikir itu tidak tepat.

mungkin yang paling mendekati yaitu aku terlalu egois, seenaknya.. atau??

kalau begini terus,, kapan ya kapal berlabuh hahaha

memang lebih susah menundukkan diri sendiri dibandingkan orang lain.. secara teori aku tahu bahwa untuk keseimbangan me- dan di- harus berjalan bersama, ada me- maka akan ada di-.. tapi dalam prakteknya ternyata ada unsur ego didalamnya..

ya Allah,, beri aku dia yang berhasil menundukkan "ego"ku..

keep smile ^_^