Sabtu, 06 November 2010

Padam


ternganga memandang langit

semua tampak samar

banyak rasa namun hampa kata

semua bergelayutan manja

menarik-narik dan menjerat semakin erat

membuat berasa sesak dan semakin khilaf

ada biru, jingga, kelabu hingga pekatnya hitam

rintik-rintik hujan berasa menjadi senandung rindu


memandang lautan luas

hanya biru dan biru

membuat rindu berasa sendu

terseret dalam gelombang dan kedalaman

berlayar ketepian mencari pegangan

lelah dan terhempas


aku kalah dan menyerah

lelah jiwaku pasrah


wahai awan,, tak bisakah kau singgah??

sejenak menaungi resahku?

menemaniku setelah lampuku padam

setelah kubiarkan semua kapal pergi menjauh..


tak ada lagi tanda

tak ada signal

tak ada lagi sinarku


mercusuarku padam dan tenggelam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar