Selasa, 28 September 2010

Dalam Ruang dan Waktu

Bulir-bulir hujan mengetuk –ngetuk jendela.

Membuatku kembali melihat ruang-ruang pengap di dalam jiwa.

Kemarin ku coba mengisinya dengan cahaya dan harapan baru.

Kembali memberi dia ruang dan waktu tuk lebih bergerak bebas mewarnai ruang ini..


Bulir-bulir hujan menari-nari lincah di jendela.

Membawa kesadaranku kembali dalam pengap.

Aah aku bodoh, membiarkan tanganku terbelenggu

dan tubuhku terkunci dengan rantai karat tanpa makna…


Hijau daun dari pepohonan menyegarkanku kembali.

Memberiku semangat dan harapan baru…

takkkan kubiarkan rantai bodohmu mengikatku di sini..

membuatku tertinggal matahari,

mengabaikan bintang dan rembulan yang berpacu mengantarkan sinar terindahnya untukku,,

membiarkan semua berlalu, hingga hanya jingga yang tersisa..


Akan ku beri dia waktu dan ruang di sini..

tuk meruntuhkan tirai-tirai gelap yang kau pasang..

hingga tak ada lagi hutammu yang tersisa..


----------

12.09.2010,, menuju Argopuro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar