Senin, 24 September 2018

Fitrah Seksualitas #Day3

Resume pertanyaan dan jawaban diskusi Presentasi Ketiga

MATERI :

MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK USIA 7-14 TAHUN
Manusia Lahir Fitrah, Yaitu Membawa Potensi Baik

Manusia lahir dengan fitrah, yaitu suci dan berpotensi baik. Manusia lahir bukanlah sebagai kertas putih, Tuhan telah membekali dengan potensi potensi baik, ibarat gawai yang telah dilengkapi dengan aplikasi aplikasi canggih. Selain itu, Tuhan juga telah menjadikan otak manusia dilengkapi dengan bagian yang tidak dimiliki oleh mahluk manapun yaitu Pre-Frontal Cortex (PFC). PFC memiliki fungsi luhur akal budi, kemampuan berbahasa, merencanakan, memecahkan masalah, pengambilan keputusan dan fungsi kontrol. Inilah lagi lagi bukti bahwa manusia diciptakan Tuhan sebagai sebaik baik penciptaan. Maka tugas orangtua untuk menjaga potensi baik anak anak agar tetap baik atau mengupayakan agar menjadi lebih baik ini, sesungguhnya telah dimudahkan oleh Tuhan, tetapi malah banyak orangtua yang justru abai atau bahkan merusaknya.
Dari berbagai rujukan paling tidak ada 7 fitrah atau potensi dasar manusia. Salah satunya adalah fitrah seksualitas.

Fitrah Seksualitas
Manusia dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kelainan fungsi alat reproduksi yang bersifat biologis yang disebut interaksi atau Ambigua Genitalia adalah kelainan yang bisa di koreksi secara medis. Pada anak perempuan akan mewujud dalam bentuk fungsi memproduksi sel telur, mengandung, menyusui, dan merawat. Pada anak laki-laki mewujud dalam peran membuahi, melindungi dan menafkahi. Fitrah seksualitas tumbuh sempurna bersama melalui interaksi baik dengan ayah ibunya maupun dengan sekitarnya sejak dalam kandungan hingga usia baligh.
"Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu, yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan dari dirinya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali."
(An-Nissa [4]:1)

Menumbuhkan fitrah seksualitas anak usia 7 - 14 tahun
Melihat ulasan diatas kita dapat memahami bahwa kita terlahir sudah dengan fitrahnya. Fitrah yang seharusnya tetap terjaga sejak lahir hingga nanti dewasa. Sebagai orangtua, kita pun harus bisa menjaga fitrah pada anak agar tetap tumbuh subur sejak ia lahir sampai dewasa nanti.

Sumber : Buku Enlightening Parenting
Penulis : Okina Fitriani


Tanya Jawab

1. Dhian farah
Bismillah,
Dimateri dipaparkan tentang pentingnya "menyuplai" sisi maskulinitas dan feminitas pada anak,
Minta tolong dijelaskan lagi (sekalian contohnya) tentang proporsi 75% dan 25% nya dong..
Mamaciih
#presentasiketiga

Bismillah kami coba jawab ya
#presentasi ketiga
Maskulinitas merupakan sebuah payung yang dapat merangkum apa saja yang termasuk dan disebut maskulin dan atau juga tolak ukur yang menyangkut nilai dan norma yang maskulin. Maskulin yang saya maksud adalah oposisi dari feminine
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maskulin diartikan sebagai bersifat jantan atau jenis laki-laki sementara feminin diartikan sebagai bersifat kewanitaan, mengenai atau menyerupai wanita
Misalnya, orangtua  cenderung memberikan baju warna pink bagi anak perempuan sementara anak laki-laki diberikan baju warna biru.
Hal ini karena pink memiliki makna feminin yang lebih cocok dilekatkan pada perempuan dan warna biru memiliki makna maskulin sehingga ia dilekatkan pada laki-laki.
Berbagai peran, pekerjaan, aktivitas, sifat bahkan benda juga seringkali dihubungkan dengan femininitas dan maskulinitas.
Motor besar, panjat tebing, logis, kuat, kepala keluarga adalah hal-hal yang maskulin.
Sementara alat kosmetik, mudah menangis, sekretaris, merawat, lemah lembut disebut sebagai hal-hal yang feminine
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)”
Manajemen maskulinitas dan feminitas.
Pada laki-laki tetap saja ada unsur feminitas, begitupun pada perempuan ada unsur maskulinitas, tapi tidak dominan. Unsur tsb dibutuhkan bukan dihilangkan. Yang penting adalah bagaimana memanage-nya.
Laki-laki membutuhkan cinta, kasih sayang, kepedulian, feeling, firasat.
Perempuan harus berani berkata tidak, berani menolak, berani tampil beda, daya analisis. Jika tidak di manage dengam baik akan menimbulkan bahaya.

2. Yeni

Minta statement dan tanggapan mengenai pemberitaan ttg pernikahan di bawah umur anak d bawah umur (anak sd minta nikah dengan anak sma),apakah hal ini wajar atau tidak?

Dan faktor apa menurut anda bisa bisa berakibat si anak memiliki hasrat ingin menikah muda?

Apa yang harus d lakukan sebagai orang tua milenial menghadapi anak yang memiliki pikiran dan hasrat menikah?

#presentasiketiga

Jawaban:
#presentasi ketiga
Jawaban pertanyaan mba Yeni
UU Perkawinan sebenarnya tidak mengenal adanya perkawinan anak atau pernikahan dewasa. UU Perkawinan hanya memberi batasan minimal usia ideal bagi warga negara untuk menikah, yaitu setelah berumur 21 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Hanya saja, UU Perkawinan membolehkan laki-laki berumur di bawah 19 tahun dan perempuan di bawah 16 tahun untuk menikah, selagi mendapat dispensasi dari pengadilan, dalam hal ini Pengadilan Agama
Di sini, orang tua dan keluarga dituntut lebih banyak berperan mendorong putra-putrinya menikah setelah menginjak usia ideal. Seandainya terpaksa harus menikah di bawah umur, maka selain izin orang tua, juga  harus mendapat dispensasi pengadilan.
Soal penikahan dibawah umur saya kurang setuju kenapa ? Karena dari segi mental dan fisik anak dibawah umur belum siap. Kehidupan pernikahan bukanlah main-main selain untuk ibadah juga kita ke depannya sudah harus bisa mandiri
Kemudian dari segi mental anak di bawah umur harus dibimbing oleh orang tua dan wajib menerima pendidikan sedangkan dari segi fisik sepengetahuannya sebagai wanita kalau tid2ak salah rahim wanita dibawah umur belum siap untuk mengandung jadi tidak baik untuk kesehatan.

Faktor"nya mungkin pergaulan yang terlalu dekat antara lawan jenis
Orang tua yang memfasilitasi Anak"nya gadget yang super canggih yang memudahkan Anak"nya mengakses tontonan"yang belum saatnya
Peran orang tua yang kurang mengajarkan ilmu Agama bagaiman adab bergaul antar lawan jenis.

Sebagai Orang Tua Milenial lebih banyak mendekatkan Anak"nya kepada Ilmu Agama
Karna secara tidak langsung saat Anak"lebih memahami ilmu agama otomatis akan meredam hasrat
Apalagi dalam islam diajarkan untuk Berpuasa karna dengan puasa akan menahan hawa nafsu

3. Neneng Mida

Yg dilingkari biru itu pemisalan utk anak 7-10tahun ya? Apa tidak terlalu cepat untuk menjelaskan mengenai sperma? Apa anak umur SD sudah bisa mencerna hal tsb dengan baik? ☺
#presentasiketiga

Pertanyaan no 6 dari mba nurjannah ya

6. Nurjannah
Assalamualaikum...

Umur brp baru bisa dijelaskan ttg konsekuensi sperma? N bagaimana menjelaskan nya??
#presentasiketiga

Jawaban:
Jawaban untuk pertanyaan no3 sama 6 y teman "
#,Presentasi ketiga
Sebaiknya disampaikan kpd anak di usia prabaliq menjelang 10 biasanya. Atau disampaikan bersamaan dg materi pelajaran di sekolah ketika pembahasan tsb. Karena konsekwensi dari keluarnya sperma  ketika anak sudah mimpi basah adalah mandi besar. Kalau mandi besarnya tidak bisa / belum betul, apakah sholatnya nanti diterima?

Ini harus disampaikan oleh orang tua

Tambahan jawaban pertanyaan 6
Mau menambahkan sedikit, dari jawaban di atas ya mba eunji, belum pengalaman sama anak laki-laki tapi punya ponakan laki-laki2, jadi si ayah yang menjelaskan ke anak laki-laki, yang intinya adalah ketika si anak nanti sudah merasakan mimpi basah itu mereka sudah mengerti bahwa itu adalah masa baligh mereka beseeta konsekuensinya, kenapa sebaiknya si ayah? Karena kan katanya ada sensasi rasanya atau ga ada, sang ayahlah yg berpengalaman. Cmiiw, silahkan yg mau sharing pengalaman dwngan anak laki2 nya

Tambahan dari mba ria
Ini tugas ayah yang menjelaskan tentang sperma, karena apa ? Karena ayah yg mengalami mimpi basah secara real.

Klo menurut ibu elly risman, ayah harus buat cairan semacam mani (dari tepung, yg agak kental & encer) untuk menjelaskan perbedaan mani & madzi (Cairan yg keluar sebelum sperma). Karena konsekwensi dr keduanya berbeda. Madzi najis, mani tidak najis.


4. Indah dwijayanthi
Pertanyaannya:
Bagaimana cara seorg ayah dalam memberikan supply maskulin dan bagaimana cara seorg ibu dalam memberikan suply feminitas..
#presentasiketiga

Jawaban pertanyaan 4

Coba jawab pertanyaan ke4 dari mba Indah
#presentasi ketiga
Cara seorang Ayah memberikan supply maskulin adalah sejak kecil sang Ayah slalu melibatkan Anak laki"nya dalam kegiatan sehari",Misal dari segi Agama seorang Ayah slalu mengajak Anak laki"nya sholat subuh berjamaah karna sholat berjama'af itu wajib bagi laki".
Kalo dari segi fisik Ayah sering mengajak Anak laki"untuk bermain permainan yang menantang Fisik misal main bola,bersepeda bersama,atau bisa diajak membantu mencuci motor atau mobil ya

Kalo untuk Ibu memberikan supply feminitas pada Anak perempuannya,bisa dengan mendadani Anak"perempuannya dengan pakean yang anggun dan warna"cantiek seperti warna pink
Sering diajak membantu kegiatan memasak atau bersih"rumah
Bantu menjaga adik"nya

5. Ishfi
Assalamualaykum mbae. Izin bertanya

Bagaimana jika anak sdh terlanjur terpapar video porno. Adekku pas 5 sd pernah diliatin yutub gituan sama temennya😭. Adekku langsung nangis krn takut dosa. Arka takut masuk neraka. Ngaku sama ibuku. Nah temennya ini gimana ya mba? Dia yg menyebarkan virus2 gituan. Aku kesian jg sama temennya si arka ini

#presentasiketiga

Jawaban:
Coba jawab pertanyaan mba Isfie

#Presentasi ketiga Diapresiasi anak sudah mau jujur bercerita kepada ibu. Perlu di beri pijakan lagi tentang adab dalam pergaulan. Mana kawan yang membawa manfaat dan yang harus dijauhi.

Untuk teman tsb kemungkinan besar sudah kecanduan pornografi, perlu terapi ke psikolog dengan pendampingan orang tua. Yang nyata² lalai dalam mendidik anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar