Kamis, 12 Agustus 2010

KRAKATAU.. Panass uii

7-8 Agustus 2010
---

Sepanjang memandang, lautan biru dalam ketenangan
ikan-ikan kecil melompat riang bagai tarian selamat datang
Birunya langit membuat lupa teriknya mentari
membuat diri tak lagi perduli
tubuh yang terbakar
hitam dan bau tak lagi jadi soal
terus saja tertawa riang dalam guyonan dan candaan

satu persatu pulau-pulau kecil terlewati
pasir putih mengundang kaki tuk menjejaki
tapi ada satu yang terus menarik hati
letupan-letupan debu panas menari-nari
mengelitik adrenalin yang semakin menguasai diri

---------------------------------


Krakataaaaaaaaaau... ich komme....

menuju krakatau

Krakatau.. gunung yang masyur di penjuru dunia karena letupannya yang luar biasa.. yang berapa ratus tahun lalu membuat pulau jawa gelap gulita,, ini yang diceritakan ibuku (yang juga diceritakan neneknya), bahkan tidak hanya d pulau Jawa, konon dunia mengalami kegelapan hingga lebihd ari dua hari, karena atmosfir tertutup debu.. Subhanallah..

Menurut yang tercatat dalam sejarah, diantara letusan-letusan yang pernah terjadi, ada dua letusan yang sangat dahsyat, yaitu pada tahun 416 M (hingga menyisahkan sebuah Kaldera dan tiga pulau besar) serta pada 27 Agustus 1883 itu hingga memakan banyak korban jiwa (36.000 jiwa), karena pada letusan di tahun 1883 ini, populasi penduduk sudah cukup padat.

Keajaiban terjadi setelah 40 tahun kemudian,, diantara ketiga pulau besar itu, di kaldera bekas letusannya, muncul kepulan asap hitam, yang semakin lama semakin jelas menunjukan dinding kawah... dan semakin lama semakin muncul kepermukaan sesuatu yang sekarang disebut Anak Krakatau,, yang uniknya selalu bertambah ketinggiannya 1cm setiap harnya..

naaaah ke sinilah kami berlayar... ke Anak Krakatau..

deburan ombak semakin jelas terdengar
kebulan itu semakin tampak
membuat hati hanya bisa berujar "Subhanallah"
dan tibalah kakiku jua ditanah hitam...
panas dan gersang kami rasa..
hampir tak ada tumbuhan yang sanggup hidup di tanah nan gersang

---

7 Agustus 2010

woooow… kata yang pertama keluar dari bibirku ketika kakiku kupijak di pulau kecil ini,. Pasir hitam bermain-main di kakikku. Berasa ada yang tergetar di dada. Satu lagi bukti kebesararan Ilahi… kepulan asap hitam membumbung tinggi di udara.. sambutan hangat dari Anak Krakatau,, seolah-olah berkata.. “Halllooo selamat datang kawan”…

Segera mencari tempat datar terbaik yang diatasnya bisa didirikan tenda.. dan sepanjang sore berbincang-bincang dengan pak Candra, yang mengantar kami,, sembari membayangkan andai ada es… panaaasnya udara berasa melelehkan tubuh kecilku.

Sore hari, ketika tak lagi terlalu terik, kami pun mulai melangkahkan kaki-kaki kami, dan ternyata hanya sekitar 15-20 menit kami sudah sampai tepat di bawahnya.. terkagum-kagum dengan pemandangan dari atas sini memandang hamparan biru lautan selat sunda, dan rasa penasaran yang luar biasa memandang Krakatau yang terus beraktivitas..

Selagi kami asyik bercakap-cakap memikirkan kemungkinan naik ke atas melihat dapur Krakatau secara langsung, yang terus saja dihalang-halangi Pak Candra, Arif sudah lebih cepat bertindak dan hampir sampai, membuat kami berteriak-teriak menyemangatinya dan Pak Candra berteriak-teriak menyuruhnya turun.. hohoho.. namun akhirnya dia turun karena dipikirnya kami semua menyuruhnya turun.. hohoho… tapi kenekadannya mendorongkami untuk melakukan yang lebih lagi,, harus sampai ke dapurnya…

Ketika menjelang kami turun, bertemulah kami dengan rombongan wisatawan Erofa yang rupanya telah berkali-kali menginjakan kakinya di sini,, dan mereka menunjukan rekaman video dan foto-foto dari atas.. gilaaa,, adrenalin kami semua berpacu dengan kencangnya, dan kamipun merencankan esok pagi-pagi sekali akan kembali ke sini dan menuju atas, sebelum pak Candra bangun… hohoho..

Hari semakin gelap.. pekaaat sekali. Bulan tak tampak, bintang pun entah di mana. Mungkin tertutup debu letupan dari Krakatau yang semakin kencang ketika malam. Mengobrol sepanjang malam tanpa bisa melihat rekan berbicara,, berasa damai juga. Seperti tanpa beban, kutumpahkan semua yang tengah menjadi keluhanku. Tentang cita, cinta, mimpi… huaaah.. gw suka banget malam ini.. terlebih suara ombak seperti menjadi orkes yang menjadi latar belakang.

Sebenarnya males banget tidur, tapi mata harus segera dipejamkan agar bisa bangun esok pagi lebih cepat.

di bawah Anak Krakatau

bule-bule yang ngomporin semangat kami

---

08 Agustus 2010

Hujan turun di pagi dinihari, membuat hati sedikit ketar-ketir khawatir tak bisa menjalankan rencana kami, membuatku tidur tak bisa melek pun tak guna.. pasrah sajalah.

Sekitar pukul 6 atau pukul 7 pagi, hujan pun berhenti.. tampak letupan debu yang hitam pekat membuat nyaliku sedikit menciut namun tetap penasaran..

Akhirnya dengan membaca basmalah,, jadilah kulangkahkan kaki-kakiku mengejar langkah-langkah Jamud, Yayan, Panjul, Abu dan Arif yang melangkah sangat cepat… berusaha sesegera mungkin, karena panasnya debu dan belerang-belerang yang tajam menusuk dada.. belumlah sampai, Jamud sudah setengah berlari turun kembali sembari muntah-muntah bak ibu yang tengah hamil muda.. hahaha.. rupanya setelah kakinya menginjak puncak, belerang membuatnya mabuk berat.

Setiba di atas, kawah menganga yang terlihat tanpa aktivitas.. tenang.. hanya berjarak berapa meter depan mata.. huiiih…

Tak lama keluarlah “wedus gembel” dari dalam kawah.. huaaaah,, dasar bocah-bocah gendeng, bukan khawatir terkena asap panasnya,, malah terus saja bergaya sekan tak ada puasanya.. tapi syukurlah asapnya mengarah kea rah yang lain, bukan tempat kami berdiri.

Turun setengah berlari namunkehilangan jejak kawan di depan, alhasil ngacooolah –seperti biasa huuhuh (>,<)- melompat-lompat ga jelas, menahan panasnya debu yang masuk ke dalam sepatu… ampuuun..

dengan latar belakang kawah Anak Krakatau
(terlihat tenang tanpa aktivitas)

dan tiba-tiba. Subhanallah..

narsis mah tetep.. hohoho

masih jelas jalurnya,, tetep aja ga kelihatan (-_-")


Yang terekam




Selesai terwujudnya cita-cita melihat dapur Kakatau langsung,, segeralah kami melanjutkan berkeliling pulau-pulau kecil.. yuhaaa.. berlayar lagi..

tapi sayangnya,, karena kumpulam kami lebih cenderung pendaki gunung,, jadi tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berbau jelajah laut.. alhasil kami tidak memperhitungkan snorkeling, dll..

soooo... kalau ada yang berminat ingin ketempat ini,, harap lebih perhatikan detilnya yaa.. sayang sekali keindahan laut dilewatkan begitu saja.. ^-^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar