Selasa, 10 Agustus 2010

Hmmm...


Malam itu, di bawah kaki Krakatau ku nikmati malam yang gelap.. nyaris tak ada cahaya. Bintang dan rembulan bersembunyi malu di balik awan yang berisi jutaan kubik air yang siap ditumpahkan kapanpun Dia mau. Kunang- kunang hilir mudik membuat suasana tak lagi terlalu pekat.
Bersama dua orang sahabat, Panjul dan Yayan.. hmm.. tanpa sadar, berjam-jam terlewati menceritakan banyak hal.. harapan, impian hingga kisah cinta.. baru kali ini gw bisa tenang menceritakan masa yang udah lalu tanpa ada rasa sakit yang ikut serta, tanpa rasa malu atau rasa cemas angin ikut menguping pembicaraan kami.. semua berasa santai dan menenangkan.. walau rasa rindu akan hadirnya rasa itu tetap ada.
Ya Allah.. membicarakan cinta malam itu,, membuat aku benar-benar berharap bisa jatuh cinta lagi.. huaaah.. pasti warna-warni pelangi kalah indahnya.. hehehe.. Heartdan letupan-letupan debu krakatau yang bikin adrenalin naik masih kalah gelapnya ketika patah hati Broken heart tapi hal-hal ini kan yang membuat hidup kita benar-benar hidup.
Mengutip perkataan yayan waktu itu “hanya melihatnya tersenyum saja, rasanya bahagia sekali”Heart
Membicarakan cinta dengan orang yang sedang jatuh cinta memang pas dah,. Rasanya sedap seperti capucino.. (apa hubungannnya yaks…)
Hmm… tapi ya beginilah gw,, masih batu dan sulit tersentuh rasa itu..
Tema cinta yang biasanya hanya membuat gw sensi dan membuat tampang judes gw semakin tak enak dilihat, tapi kali ini membuat gw mesem-mesem dan senyum-senyum sendiri.
***
Selain masalah cinta dan mimpi,,ada satu lagi pembicaraan yang kini terdengar lucu namun membuat gw belajar banyak hal.
“ di sanalah ego seorang noenk”, ujar yayan spontan dengan semangatnya mengenang hari itu, hari di saat kami pertama kali berpetulang bersama.. pendakian Semeru- Bromo.
Mulailah dia bercerita betapa menyebalkannya gw waktu itu… waduuuh.. ternyata??.. hehehe.. jangan-jangan memang setiap harinya gw tuh nyebelin.. hehehehe..
Begini menurutnya,, (1) dia dan yang lainnya dengan sabar menunggu,, tapi yang ditunggu kok ga ngerasa yaks… lamanyaa dan ga ada rasa terimakasihnya… (2) kawan-kawanku panic sepanjang perjalanan ke Bromo, tapi aku dengan tanpa dosanya bermain-main di atas kuda.. grrr.. nyebelin banget dah pokoknya.. dan banyak yang lainnya yang dia ingat.. termasuk celotehan-celotehan spontan yang terdengar kelewatan.
Mendengar semua celotehnya yang bawel sekali dengan logat sundanya yang medoook malah membuatku tertawa.. kedamaian yang kurasa malam itu membuatku jernih berpikir dan bisa menerima segala kritikan yang datang.. hohoho.. kenapa hal yang menyebalkan saja yang diingat yaks.. hahaha.. Sad
hmmm... ???
sedangkan dari versi aku,, bukan maksud pembelaan diri loh... seperti yang pernah ku tulis di diary pendaki dodol pendakian waktu itu merupakan pendakian luar biasa yang sangat-sangat berkesan karena begitu luar biasa kekacauannya… dari ketinggalan kereta,, stamina yang kacau, hingga tersesat dan berpetualang bersama orang tengger..
stamina aku bener-bener kacauuu… setiap langkah berasa berat,, setiap tarikan napas berasa sesak.. setiap langkah hanya bisa menyebut Allah hilf mir.. ampuuun dah..
(1) perasaan malu dan rasa membebani malah semakin memperparah keadaan. Saat seperti inilah kenapa aku lebih menyukai jalan sendiri tanpa ada pengawalan dari siapapun, karena aku tak punya beban merepotkan kawan seperjalanan.. uugh.. tentu saja hal ini tidak bisa diterima siapapun,, dan aku sadar dan memaklumi kalau akhirnya membuatku tampak amat sangat menyebalkan.. tapi mungkin setelan cuek yang berlebihan, membuatku tak pernah sadar kalo banyak yang menggerutu dibelakangku.. huahahaha.. upz.. sory kawan.
(2)Tampang gw yang seperti tak berdosa, dengan asyiknya berkuda di segara wedi, Bromo pada dasarnya adalah perasaan lega luar biasa karena gw berhasil bertemu mereka lagi, setelah banyak hal yang terjadi selama gw berpisah dengan mereka. Tampang itu menunjukan rasa percaya dan tidak percaya, karena Tuhan begitu sayangnya melindungi gw hari itu.
Yaa,, kalo tampang gw sedikit nyebelin yaa maaf saja.. dah dari cetakannya.. hohoho
Bukan cerita waktu semeru yang ingin gw bahas di sini, karena sudah panjang lebar aku bercerita di sini
Sebersit tanya yang sempat hadir, ketika yayan mengeluarkan uneg-unegnya,, kenapa dia tidak berbicara saat itu jika memang kesal, baru sekarang. Sedangkan kejadiannya tepat tahun lalu..???
Jadi teringat ungkapan "Reden ist Silber - Schweigen ist Gold." Berbicara adalah perak – Diam adalah emas.
Andai yayan ngomel-ngomel langsung saat itu, disaat semuanya dikuasai lelah.. sudah bisa dipastikan yang terjadi adalah kemarahan yang semakin menjadi.. dan tidak akan ada petualangan bersama lagi, apalagi percakapan seperti malam ini.. hmm.. Thx dan saluut buat mereka..
Tapi kalau yayan diam saja hingga saat ini, mungkin gw tidak akan pernah tahu perasaan mereka saat itu.. dan gw tidak akan pernah belajar lebih dari kejadian itu.
Setidaknya gw bisa nempatin diri di posisi mereka,, sehingga mungkin dalam kisah petualangan berikutnya gw akan bertemu orang-orang yang terlihat menyebalkan.. gw akan belajar mengerti kondisi mereka.. karena yang terjadi belum tentu yang seperti kita duga..
So… gw sangat setuju dengan ungkapan Marcus Knill dalam webnya http://www.rhetorik.ch/Schweigen/Schweigen.html
“Schweigen ist Silber, Reden ist Gold aber: Das richtige Wort zu richtigen Zeit zu sagen, ist wie ein Diamant in Platin gefasst."
Diam adalah perak. Berbicara adalah emas. Mengatakan kata yang tepat di waktu yang tepat, seperti berlian di dalam platina.

Danke sehr ya Allah,, karena malam itu walau malam tidak berbintang.. tapi begitu damai dan bermakna di hati.happy!!!

4 komentar:

  1. Cerita yang seru kawan! Jadi pengen ikut curhat di kegelapan malam. ^_^

    BalasHapus
  2. ehemmm... suatu kebaikan jika di sampaikan dalam waktu yang tidak kondusif hasilnya akan negatif begitupun sebaliknya.... kenapa kali itu gw ngomong karena gw yakin lu lagi kondusif,,, dan kenapa dulu gw ga ngomong??????/ karena gw perlu cukup waktu untuk mengenal karakter seseorang, dan gw yakin lu bukan tipe orang yang memendam rasa yang ga penting makanya gw share... malam itu emang indah sehingga apapun yg kita omongin hasilnya havefun...
    soal tulisan lu.. menurut gw terlalu singkat,sempit arti.. lu hanya menceritakan sekelumit moment aja, padahal kali itu banyak moment yg asik buat di ceritakan,,, cobalah menulis lebih plural,meluas tapi tetep tidak mengubah arti... hehe.. sory ni pendapat awam gw... bravo... go head...

    BalasHapus
  3. @eka: ayuukslah.. hohoho
    @yayan: Thx bro.. kritik itu ibarat asahan, jadi akan selalu gw perbaiki tulisann gw.
    @ochay: eheeeemmm jg ah..

    BalasHapus