Rabu, 04 Agustus 2010

Bahasa Negeriku..

Malam tadi, aku seperti rutinitas biasanya,. bertemu dua anak ganteng yang kadang menyebalkan tapi lebih sering ngangenin tuk membagikan sedikit bahasa yang telah kupelajari.. (berat rasanya dibilang mengajar, karena aku pun masih harusss belajar)..

Alhamdulillah hari ini mereka cukup baik menerima pelajaran hari ini mengenai penggunaan wenn..

tapiii ditengah-tengah aku sedikit terkejut dengan beberapa pertanyaan, rukun itu apa?.. ini apa sih? itu apa sih?.. mencoba menerangkan dengan mimik dan gerak,. dengan contoh kalimat-kalimat sederhana yang menggambarkan kata-kata tersebut.. dan mereka menyatakan dalam bahasa lain.. ooh alone (untuk kata sendiri), harmonies, agreed.. dan beberapa kata-kata lain yang saya tidak ingat semuanya.. tapi satu kesimpulannya.. mereka lebih mahir menggunakan bahasa inggris dari pada bahasa ibu pertiwi.. Bahasa Indonesia

hmm.. wooow.. dan ini tidak terjadi hanya kepada mereka.. dahulu pun ada murid saya yang lain mengalami kesulitan mencerna bahasa Indonesia..

bukan takjub atau bangga yang saya rasakan,, tapi ada sedikit rasa miris.. akan seperti apakah negeriku ke depannya, ketika bahasa persatuannya mualai tersingkirkan dengan bahasa asing???

tidak ada yang salah memang ketika adik-adik kecil kita sangat mahir berbahasa asing,, tapi apakah bahasa di mana orang tua mereka lahir dan dibesarkan sudah cukup mereka kuasai?.. adakah kebanggan ketika mereka dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar??

aku berani bertaruh,, ibu-ibu sekarang akan sangat bangga ketika anak-anak mereka sudah sangat cas cis cus dengan bahasa inggris, mandarin atau mungkin bahasa Francis tapi tidak cukup bangga ketika anak-anak mereka paham benar berbahasa Indonesia yang baik. Toh bisa berbicara sudah cukup baik buat mereka.

Jadi ingat ucapan dari dosen Lingustik saya, alm. Pak Parera dan pakar pendidikan pak Arif Rahman (sayangnya saya lupa tepatnya dan bagimana beliau mengucapkan ini) yang mengatakan bahwa sebaiknya anak kurang dari 10 tahun tidak diajari bahasa lain selain bahasa Indonesia.. agar mereka bisa memahamai dan mencintai bahasa Indonesia lebih dahulu..

tapi penomena pendidikan yang terjadi sekarang,. orang tua berlomba-lomba mengajarkan bahasa asing sedini mungkin, dengan alasan penerimaan otak anak sedang dalam masa terbaiknya.. atau disebut masa emas.. weeew

dalam sebuah diskusi kecil antara aku dan kawan-kawanku, dimana salah satu dari mereka sedang menempuh program master di negera tetangga.. dia sedikit bercerita dan mengeluhkan bahasa di sana. dia sering kena tegur hingga pengurangan nilai, karena sering kali dia tidak berbicara dalam bahasa melayu. yang jadi persoalan untuk dia, dia kesulitan berbahasa melayu karena dalam keseharian di sana banyak yang menggunakan bahasa inggris bukan bahasa melayu. selain itu banyak kosa kata yang tidak ada padanannya dalam bahasa melayunya.. hmmm... so?? maklumlah negara itu bekas jajahan inggris.

mungkinkah suatu saat nanti,, sepuluh atau dua puluh tahun lagi, bahasa Indonesia akan tenggelam di negerinya sendiri?? dalam perkembangannya saja, untuk kesehariannya, remaja sekarang lebih senang bercakap-cakap dalam bahasa asing..

Sungguh aku bangga dengan kecerdasan anak-anak sekarang.. tapi.. aah ini hanya uneg-uneg dan pertanyaan di dasar hati saja,. masihkah ada kebanggaan kita berbahasa Indonesia?..
masihkah kita bangga menjadi warga dari Negara yang selalu saja ribut dan rusuh dengan berbagai macam dinamika dan problemanya?.. hmm.. hanya keluhan saja

semoga Allah selalu mengukuhkan cinta kami kepada negeri ini, kepada bumi pertiwi.. negeriku Indonesia..

---
berbicara bahasa Indonesia,, kalau tulisan ini di edit pakar bahasa,, pasti banyak sekali yang harus diedit.. hohoho

keterangan gambar: diambil dari http://www.elvinmiradi.com/benarkah-blog-berbahasa-indonesia-susah-cari-dollar/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar