Selasa, 13 Juli 2010

KASMARAN

-->
-->
Iseng-iseng main games di atas kapal Pulau Panggang-Muara Angke, sepulang liburan dari Semak Daun akhir pekan kemarin ternyata berbonus satu buah Novel… huraaaaa… uhuuuy
anime emoticon
Nah ini nih bukunya…
Judul Buku :
Kasmaran
-sebuah memoar CINTA-
Penulis :Kafi Kurnia & Dwitri Waluyo
Penerbit :AKOER
Tahun Terbit : September 2009
Pertama baca di atas kapal, aku tidak begitu merasakan ketertarikan dengan buku ini, maklum baca sambil terantuk-antuk menahan kantuk.,, beeeuh..
Ketika sampai di rumah dan seluruh lelah sudah hilang, di kamarku yang sudah tidak lagi seperti gudang bekas perang… ku mulai membaca lembar demi lembar dan terperangah.. ups..
Anjani mulai menceritakan kisah masa lalunya kepada putri kesayangannya. Dimulai kisahnya dari sebuah cangkang kerang (h.10),, weew.. tanpa sadar ku sentuh dadaku yang tiba-tiba berasa sakit..
Lembar demi lembar berganti,, aku tak mau berhenti dan benar-benar terkejut.. ternyata novel yang diambil dari kisah nyata ini begitu menarik,, karena begitu mengena dan nunceep.
Anjani menceritakan pertemuan pertamanya dengan pujaan hatinya, dan cangkang kerang itu yang menjadi awal ikatan mereka.. (h.11-16)
woow.. jadi inget awal tahun lalu, sepulang dari pendakian ke Slamet.. kusempatkan mampir ke PAI, pantai di kawasan Tegal.. sepanjang perjalanan, cowo jelek yang baru kukenal itu membuatku kesal sekali, hingga kemarahanku hampir meledak. Untuk menghilangkan kesalku, kukumpulkan cangkang-cangkang kerang sepanjang pinggir pantai., dan cangkang-cangkang kerang itu masih tersimpan didalam kotak sepatu hingga kini…
walau kisahnya berbeda (Anjani hanya satu cangkang kerang yang diberikan Seno, sedangkan aku segambreng cangkang yang tidak menarik, yang kukumpulkan sendiri untuk menghilangkan kesal hehehe…) tapi tetap saja membuat perasaanku kembali terusik.. pfuuuh
namun demikian, walau resah sudah mulai berasa, kulanjutkan membaca buku ini.. kisah-kisah manis romantika ala remaja hanya membuatku tersenyum sendiri..haiyyaaa,.. maluu aku..
Anjani dan Seno pun berpisah ketika Seno lulus SMA, karena Seno melanjutkan ke akademi militer. (hal. 27-30)
Surat-surat Anjani diabaikan, tidak ada balasan. Tidak ada kabar berita. Lenyap begitu saja … (hal. 33-34)
“Serasa terjun dari ketinggian tanpa tahu ada yang akan menyelamatkan.” (h.33) Dulu mungkin aku akan berkata,, eeet dah.. lebai bener.. tapi kini akhirnya aku mengerti.. hikz.
Begitulah pria,. dengan mudah melupakan apa yang dulu mereka bilang cinta.. huhuhuhu sad pout
Selulusnya dari SMA, karena dia tidak mendengar kabar apapun dari Seno, Anjani pun menikah dengan seorang dokter, yang tengah praktek di wilayahnya, Permadi. Pria yang mempunyai kepribadian sangat berbeda dengan Seno. Bagaikan dua kutub yang bersebrangan..
Pernikahan pun berjalan baik-baik saja hingga delapan belas tahu. Anjani dan Permadi pun dianugerahi 3 anak. Anjani pun sibuk dengan berbagai aktivitasnya, hingga wajah cantiknya mulai berseliweran di majalah dan Koran ibu kota, karena dia pemenang lomba busana tingkat nasional. Inilah awal badai kehidupannya. Seno muncul kembali ke kehidupannya.
“ dan saat itu jantungku benar-benar berhenti memompa darah. Dalam sepersekian detik aku bisa merasakan telapak tanganku yang mendadak dingin. Dia pernah menjadi titik di ujung lorong , tapi dia tidak pernah benar-benar hilang. (h.50)
Membaca sampai sini membuat jantungku turut berpacu… lebai banget sih memang.. tapi aku tahu rasanya.. ya Allah..
Kedatanagn pria itu membangkitkan gairahnya yang sudah lama terpendam.. ternyata dia benar-benar tidak bisa berhenti mencintainya.. jatuh kembali ke dalam pelukannya.. Dewi Anjani benar-benar bermain api dan mengambil semua risiko yang menyertainya.
Aku jadi sedikit merinding baca bagian ini, ketika Anjani menyatakan bahwa dia tak pernah bisa membenci dan marah kepada Seno, bahkan dia tidak bisa menolak semua ajakannya.. Masya Allah..
Berapa bulan yang lalu aku ketemu dia, yang telah melukaiku begitu parah. Yang kupikir sudah bisa ku usir pergi dari hati. Ternyata aku salah. Aku kalah!!! Jangankan membencinya, marah kepadanya pun tak bisa. Aku bahkan tak bisa menolak ketika dia memintaku menemaninya hari itu, ketika harusnya aku bersama kawan2ku berkemah di curug Margasari.. gilaaa.. dia benar-benar membuatku bodoh luar biasa.
Anjani benar-benar melepas semuanya demi Seno,. Berpisah dengan suami dan anak-anaknya, melepas semua kehidupan sosialnya, karirnya… hanya karena cinta buta.
Menjadi wanita simpanan pun dia tak bisa menolak, karena Seno tidak menceraikan Arimbi istrinya.
Andai ini hanya cerita fiksi, mungkin aku tak begitu merasakan apa-apa membaca ini.. tapi kisah nyata.. ya Allah..
Semakin lama keburukan Soni pun terbuka. Ternyata bukan hanya Arimbi dan Anjani yang menjadi wanita-wanitanya..
Berasa sedikit sesak, kuhentikan membaca. Segera ku sholat untuk meyegarkan jiwa ini.. berdoa sepenuh hati.. apapun kedepannya yang terjadi, aku tidak ingin mengalami kejadian yang sama dengan Anjani.. semoga cintaku tidak membuatku jadi buta dan bodoh.. semoga Allah melimpahkan hidayahnya kepada lelaki itu, semoga dia tidak akan menjadi seperti Seno… Ya Allah lindungi dia,, jangan gelapkan hatinya.. tolong.. bersihkan hati ini dan jangan jadikan aku rapuh..
Ingin tidur dan berhenti membaca,, tapi penasaran. Karena banyak rasa yang diungkapkan Anjani dibuku ini bisa aku pahami.
Namun Anjani seperti halnya banyak perempuan-perempuan lain, masih saja memaafkannya.. terus memaafkannya. Tak bisa sedikitpun membecinya.
Jadi teringat rasanya ketika wanita-wanita itu mengaku sebagai kekasihnya.. bertanya ini itu tentang siapa aku,, oh mein Gott.. bahkan di tengah posisi itu aku tetap menjaga dirinya, mengatakan kalau aku ini hanya temannya, walau kaki ini berasa lepas dan tak sanggup menyanggaku… aku masih mencoba menjaga harga dirinya di mata wanita-wanita itu.. (ya Allah… dia yang bilang aku ini calonnya,, lalu siapa mereka???.. gilaaa..)
Kedudukan dan karir Seno terus melejit, dan kelakuannya pun semakin buruk. Terlalu posesiv, kasar, dan mengalami penyimpangan sexsual. Dia bahkan melibatkan Anjani di dalamnya.
Hal ini lah yang membawa Anjani ke dalam pemikiran panjang. Kebahagiaan yang dia perjuangkan hingga mengorbankan keluarganya dan sahabatnya hanyalah lebahagiaan semu.. Dan dia pun memilih pergi…
Ooh cinta.. deritanya tiada akhir.. hehehehe.. –fatkay-
Namun demikian Anjani mengatakan kepada Seno,, Jika suatu saat nanti dia terbaring sakit tak berdaya -entah karena stroke atau lainnya- dan semua perempuan mudah yang selama ini berada di sisinya menjauh, aku akan menjadi orang pertama yang akan datang merawatnya.. (h.201)
Waaah.. mirip yang aku katakan dengan dia.. hikz..
“kalo suatu saat kau lelah dengan semua permainanmu, dan semua perempuanmu pergi,. Dan akhirnya kaupun sadar.. aku masih di sini..”
Huaaaah… bodohnya rek.. cry Pictures, Images and Photos
***
Risiko dan Pilihan.. dalam hidup kita akan selalu dihadapkan dengan pilihan dan risiko yang mengikutinya.
“ Ya. Pilihan dan risiko. Karena takut akan sesuatu yang membahayakan, kita membangun benteng, menutup diri dari semua hal, termasuk yang dapat membahagiakan kita, atau sebaliknya, kita berharap mendapat sesuatu yang membahagiakan, hingga tidak peduli jika hal yang membahayakan ikut menghampiri. Keduanya memiliki risiko, tinggal mana yang kita pilih.” (h.4)
Dalam soal percintaan pun kita dihadapkan dengan pilihan dan risiko. Akankah kita mengejar sesuatu yang kita anggap “cinta” dan kita pikir akan memberi kebahagian tapi dengan risiko menghantam segala halang rintang dan bahaya,, atau kita diam dan membiarkan diri kita diam saja dalam benteng yang kita bangun, menikmati yang ada.. hmm..
Yang jelas.. berhati-hatilah dengan pilihan anda.. jangan terbawa emosi dan perasaan yang kadang menyesatkan.. selalulah cari petunjuk dari yang Maha Kuasa..
Semoga Allah selalu menjaga hati, iman dan rasa malu kami sebagai wanita..
Hati-hatilah kalau ketemu mantan pacar.. Waspadalah!!! Waspadalah!! Hohohoh
***
Kita sangat berharga dan terlalu berharga untuk direndahkan dan dilecehkan oleh siapapun.. so.. SEMANGAT..
--> --> -->

4 komentar:

  1. hohoho....
    moga makin tercerahkan ....
    (jadi penasaran ma bukunya..hehehe)

    -Si$k@

    BalasHapus
  2. yuhaa... mudah2an bisa diambil hikmahnya..

    BalasHapus
  3. segala kejadian pasti ad hikmah yg bisa d ambil. tetap semangat

    BalasHapus