Jumat, 01 Oktober 2010

berguling di Segara Wedi.. Bromo

17 & 18 September 2010

mengejar anglot ke bromo,, walau masih bersarung.. hohoho

Selepas petualanganku dan kawan-kawan di Argopuro. Perjalanan pun aku lanjutkan ke Bromo,, keputusan yang tiba-tiba, karena Ayu dan M2M begitu menginginkan menghabiskan liburan yang tersisa di sana..

Berpisah dengan Yayan, Panjul, Abu yang kembali ke habitatnya masing-masing,, siska dan Anggi yang menyiapkan pendakian ke Semeru… (luarrr biasa gadis-gadis ini),, bersama Ayu, Mukhlas dan Muhid, kami melanjutkan naik Elf (yang sudah cukup penuh) dari terminal Probolinggo untuk langsung melanjutkan ke Bromo.. hanya dengan membayar 20rb/orang..

Sepanjang perjalanan yang berliku ini, jalan terus diguyur hujan yang membuat udara semakin dingin dan berkabut.. cukup ketar-ketir juga, akankah kami bisa menyaksikan keindahan Bromo. Perjalanan sekitar 2 jam itu pun berhenti di depan penginapan yang tidak jauh dari pintu gerbang masuk kawasan Bromo.. Alhamdulillah hujan semakin reda dan langitpun semakin cerah..

Mengikuti arahan dan mempercayakan semua urusan kepada M2M, yang begitu kompak ^-^ dan begitu keluar kepemimpinannya, hingga ayu dan aku hanya cukup tahu beres.. weew

Walau sempat berencana mendirikan tenda di Pananjakan, tapi akhirnya karena tubuh kami sudah cukup lelah, kami pun memutuskan menyewa kamar. Dan didapatlah sebuah penginapan yang sangat sederhana, namun kami rasa sangat cukup untuk beristirahat semalam dan meletakkan tas-tas besar kami.. hanya dengan 100rb, kami dapatkan sebuah kamar dan ruang tamu (yang juga ada tempat tidurnya) walau kami diwanti-wanti untuk mengakui 250rb, apabila kami ditanya.. upzz.. untung tidak ada yang bertanya, sehingga kami tidak perlu berbohong.

Mempercayakan urusan makan selama 2 hari dengan Bpk dan Ibu Lusman (pemilik penginapan), dan menyantapnya dengan mengelilingi tungku di dapurnya untuk mencari kehangatan sesaat..

Ketika semua urusan selesai, termasuk urusan perut.. sore hari itu juga kami berjalan kaki menuju Bromo.. hanya dengan jalan sekitar setengah jam, kami pun tiba.. Ayu yang begitu antusiasnya menaiki kuda gagah yang bernama Jenggo, dan aku pun mengejarnya dengan si Kucir,, yang sangat petakilan dan gesit.. karena begitu antusiasnya bisa berkuda cukup cepat, hingga tak sadar kutarik kekang terlalu kencang dan berlarilah si Kucir dengan kecepatan yang cukup membuatku syok dan panic.. gilaaaa,, huaaa.. dan gedubrak.. @_@

berlariplari dengan bahagianya di sabana..hohoho

bersama si Kucir dan Muhad,,, sedikit tegang setelah terlempar..

Karena merasakan pusing dan kekagetan yang tak jua hilang,, akhirnya tak berani lagi aku berbuat gila.. huhuhu..

Hari semakin gelap,, hingga tak lama kami berada di atas… dan kembali melaju bersama Kucir dan jenggo menuju penginapan.. sementara M2M dan para joki ini mengawal kami.. hahaha.. berasa dalam sinetron laga.. 2 orang putri keong diapit 4 orang prajurit.. xixixix.. lebai

Ternyata jarak yang kami tempuh lumayan jauh, hingga siM2M pun menyewa 2 ekor kuda.. oh ya,, yang sedikit mengejutkanku, ternyata kuda-kuda jantan ini saling tertarik satu dengan yang lain.. huaaah.. kuda-kuda ini homo karena nyaris tak pernah dipertemukan dengan kuda betina.. walau hanya dengan kuda, tapi bulu kudukku ikutan merinding… kenapa para pemilik mereka tega mengabaikan kebutuhan biologis kuda-kuda ini ya.. –tuk info, tarif Kucir dan Jenggo memutari Bromo dan hingga ke penginapan 100rb/kuda.

Hari ini kami merasa puas dan menikmati setiap petualangannya.. dan sebelum bersembunyi dalam kamar menghangatkan diri, kami menyewa Jeep untuk ke Pananjakan PP,, tarifnya 300rb/zeep.

Malam beranjak sangat dingin,, terlebih di dalam kamarnya yang sangat lembab.. akhirnya kami berempat memilih tidur di ruang tamu semua dengan SB masing-masing.. dan berencana harus bisa bangun dan berangkat setengah4,,


18 September 2010

Ternyata pukul 3 sudah dibangunkan, karena banyak sekali yang menuju Pananjakan dan jika semakin siang, semakin jauhlah Jeep kami akan parkir nantinya.. dan betul saja.. panjaaaang sekali iring2an Jeepnya.. Alhamdulillah kami datang sangat pagi.

(menanti sang mentari,,, brrr dingiin)

Tak tuk tak tuk, waktu berlalu.. kabut pekat sekali.. sepertinya matahari malu untuk muncul di hadapan kami.. dan wajah-wajah cemas mulai tampak di hadapan para penggemarnya.

Dan huraaaa,, nongol lah dia… seperti artis yang tampil di panggung,, para penonton pun bertepuk tangan menyambutnya..


Indahnyaaa


Setelah kami merasa puas,, perjalanan dilanjutkan menuju Bromo. Namun karena semalam tadi kami sudah merasa puas berkeliling.. akhirnya di sini kami hanya sebentar menuntaskan rasa kenarsisan.

umat Hindu yang tengah menuju Pure tuk beribadah


Menyusuri jalan Pananjakan-Bromo,, membuatku mengingat petualangan tahun lalu, ketika ku terpisah dengan rombongan sirkus,. Jalan yang hari ini kulalui dengan Jeep,, jalan beraspal rusak berlika-liku dan sabana luas berpasir, jalan yang hampir kulalui seorang diri dengan carrier di punggung, andai tak ada seorang Tengger yang dengan baik hatinya mengantarku hingga Segoro Wedi.. tak terbayang beratnya..

Kembali ke penginapan,, tuntaslah perjalanan yang menyenangkan ini.. saatnya kembali ke kehidupan nyata.. menuju Surabaya untuk kembali ke Jakarta..

3 komentar:

  1. Kapan ya gw bisa kesana? keinginan sih sebenernya gede banget tuk pergi kesana. Tp waktu dan keuangan masih belum mendukung juga. heeuuu... jadi sedih rasanya.

    BalasHapus
  2. butuh guide.. aku anter... hohohoho

    BalasHapus
  3. Bromo Tanjung Pondok Tani
    Dalam rangka Memperkenalkan " Kawasan Tengger-Bromo" dari segala aspek, kami buka pondok tani tanjung-tosari unt umum, “tanpa tarif” (khusus untuk rombongan)
    @.kamar los + 2 km mandi luar, dapur, teras serba guna, kapst: 8 s/d 16 orang, cukup memasukkan dana "sukarela" ke kotak dana perawatan pondok pertanian.
    # untuk informasi hub per sms/tlp: 081249244733 - 085608326673 ( Elie – Sulis ) 081553258296 (Dudick). 0343-571144 (pondok pertanian).
    # Informasi di Facebook dengan nama : Bromo Tanjung Pondok Pertanian

    BalasHapus