Jumat, 01 Oktober 2010

Dari Blitar sampe Yogya,,,

berawal dari sebuah undangan seorang sahabat, anggota sirkus dari sidoarjo.. Bangkong.. Rano yang akan mengakhiri masa lajangnya.. pergilah tim Sirkus ke Blitar untuk menghadiri pernikahannya., walau ada beberapa yang berhalangan tapi Alhamdulillah sirkuser kumpul dan meriahkan walimahannya..


24 September 2010


sampai di blitar pagi hari, sedangkan akad nikah masih malam nanti.. tiba terlalu cepat hanya merepotkan sang tuan rumah.. so mending kita ngeluyur muterin Blitar lebih dahulu.. dengan segenggam kertas hasil browsingan di tangan, banyak tempat wisata yang bisa kami datangin,, tapiii begitu susahnya transportasi yang menunjang. Dari satu tempat ke tempat lain sangat berjauhan.. akhirnya beberapa tempat kami pilih untuk dapat kami jelajahi..

Blitar.. apa yang anda pikirkan ketika mendengar kota Blitar disebut??

Yupz.. Soekarno.. Sang Proklamator, Presiden pertama RI... (semenjak SD kita selalu diberi hapalan,,makam Bung Karno adalah di Blitar ^_^ hmm..) dengan 2 beca dari stasiun Blitar, berangkatlah aku, imeh, yayan, jono, dan bang Karel menuju Makam Bung Karno..

Makam ini terletak dikelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke arah utara pusat Kota Blitar.
Makam ini didominan oleh arsitektur 'Joglo'. Bergaya Jawa Timuran dan dikombinasi dengan gerbang candi Bentar. Selain bangunan utama yang berupa cungkup makam Bung Karno, kompleks makam ini juga dilengkapi dengan bangunan-bangunan pendukung yaitu; Gapura Agung, Masjid dan Bangsal serta museum, yang mengagmbarkan perjalanan Bung Karno.. yang sayangnya tidak diizinkan mengambil gambar di dalamnya huhuhu.

dari
komplek Makam Bung Karno ini kami menuju rumah Bung Karno,, yang sebenarnya ini bukan rumah bung Karno sendiri, melainkan rumah dahulu tempat bung Karno tumbuh,, dan sekarang menjadi salah milik dari sepupu jauh Bung Karno,, yang harus berjuang sendiri membiayai perawatan rumah yang cukup luas ini..

ironis sekali,, sang pemilik rumah "dipaksa" berjuang sendiri merawat rumah ini,,yang katanya merupakan peninggalan sejarah yang harus dijaga,, yang jika dijual pemiliknya akan dihujat karena tidak melindungi warisan sejarah,, padahal biaya perawatannya sendiri tidak sedikit.. so?? dimana peran pemerintah (dalam hal ini dinas sejarah dan pariwisata)?? dan keluarga besar Bung Karno?? bukankah ini menyangkut sejarah Bapak mereka.. aah kalo ngebahas ini tidak akan pernah cukup.. satu lagi wajah codet negeriku..

di dalam rumah ini, banyak benda-benda peninggalan masa lalu, di mana Bung Karno menghabiskan masa mudanya, temasuk sebuah sedan tua. sebenernya masuk rumah ini tidak ada biaya, hanya saja pengunjung dilarang mengambil foto, apabila belum foto sekali seharga 20rb.. hehehe.. hitung-hitung membantu biaya perawatannya

setelah wisata sejarah modern, dilanjutkan wisata sejarah kuno.. kami menuju Komplek Candi Penataran..


Candi Penataran

disebut komplek, karena di tempat ini tidak hanya terdapat satu candi,, tapi ada beberapa candi. namun jangan bayangkan candi-candinya sebesar prambanan atau borobudur.. candi-candi ini berukuran mungil.

namun demikian, candi ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur. tepatnya berada di desa Penataran Kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar. kira-kira 12 km dari kota Blitar, tepatnya di utara Blitar.

Bila kita masuk ke area Candi Penataran, kita akan melihat sebuah kawasan yang kaya dengan bangunan dan artefak menawan. Candi, tumpukan batu, arca dan prasasti, terhampar di area tanah seluas 12,946 meter persegi, berjajar dari barat laut ke timur, berlanjut ke sisi tenggara. Di sisi depan, kita akan langsung disambut oleh dua patung raksasa atau dwarapala.


Sekelumit Sejarah..

Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu. Candi ini mulai dibangun dari Kerajaan kediri dan dipergunakan sampai dengan Kerajaan Majapahit. Candi Penataran ini melambangkan penataan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur.

Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam Prasasti palah dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindar dari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Kompleks candi ini ditemukan Sir Thomas Stamfort Raffles (1781-1826). Letnan Gubernur jendral Kolonial Inggris yang berkuasa di Indonesia, pada tahun 1815. Saat itu, ia bersama Dr. Horsfield, pakar ilmu alam, sedang menjelajahi lereng Kelud. Hasil temuannya ini, kemudian dibukukan dalam History of Java.

di tempat ini juga aku pertama kalinya melihat pohon maja, dimana berdasarkan nama buah inilah nama Majapahit berasal.. (yang sayangnya tidak kufoto (~_~).. )

setelah puas berkelilig memutari komplek candi ini,, kami berencana melanjutkan perjalanan ke tempat wisata seperti pantai Tambakrejo atau Jolosutro,, tapi karena tiba-tiba saja hujan turun dan kendala transportasi yang sedikit sulit (amat sangat disayangkan untuk kota seperti Blitar, yang banyak tempat wisatanya),, akhirnya kami pun sepakat berhenti untuk hari ini dan akan melanjutkan esok harinya begitu pestanya usai..

25 September 2010

Setelah acara pernikahan Rano yang berjalan hingga larut malam,, setengah mengantuk namun segera bersiap-siap meninggalkan pesta yang masih terus berlanjut.. (makaaan teruss hohoho)

setelah semua rapi, pikiran mulai terpecah.. enGGak Jelasss dehw!!,, ketiga kawanku (kecuali Jono, yang harus pergi menghadiri pernikahan kakaknya) memutuskan mengunjungi Sempu, sedangkan aku tidak begitu tertarik karena belum lama mengunjungi tempat itu.. rencana memutari Blitar pun jadi buyar.. so,, ngebolang aja dah sendiri..

-----

YogYakarta

naik kereta dari Blitar ke arah Yogyakarta. setelah sempet senewen karena jadwal kereta yang super ngaret dan membuatku sampai di Yogya terlalu malam,, alhasil cuma nongkrong ga jelas di kawasan sekitar alun-alun Yogya sebelum akhirnya menempati sebuah kamar di kawasanPrawirotaman seharga 110 rb/malam.


menikmati kesendirian di sebuah kamar di Hotel Palupi



26 September 2010

mencoba menikmati waktu yang tersisa.. dengan menyewa sebuah beca yang membantuku berkeliling kawasan kota Yogya,, dari satu toko ke toko lain dan memberhentikan langkahku di Keraton Yogyakarta. Ternyata di setiap minggu ada pertunjukan Tari budaya untuk pengunjung. namun karena pertunjukan masih siang nanti, kumanfaatkan berputar di dalam lingkungan kraton menggunakan beca yang sudah terdaftar.. beca yan terdaftar mempunyai STNKTB loh,, Surat Tanda Nomor Kendaraan Tidak Bermotor... hohoh

Pembuatan Batik

Si bapak mengantarkanku ke tempat pembuatan batik dari rumah batik Pramugari..

di sini Bu partinem selaku koordinatornya menjelaskan proses pembuatan batik secara detil dan jelas.. dari penggambaran kain putih polos, proses pewarnaan hingga pengeringan..

andai aku punya punya banyak waktu, akan jadi liburan yang mengasyikan bisa kursus batik dengan serius.. hmm.. next trip..

Madaringin
.. -MAsuk DiAntaRA dua pohon berINGIN-....

Ada dua pohon besar beringin tua di tengah lapangan (tepatnya di depan Sasono Hinggil Dwi Abad),, konon apabila kita bisa melewati kedua pohon beringin ini, dengan mata tertutup tentunya, maka doa-doa kita akan dikabul..

upz.. Astaghfirullah.. tanpa sadar banyak hal-hal yang menjerumuskan pada kesyirikan. ckckc..

iseng-iseng mengikuti permainan ini..

pertama- tama kita diberi satu kain panjang, selebar dasi sekolahan, yang digunakan untuk menutup mata,, setelah kita disuruh berdoa dulu sebelumnya, dengan dundungnya berdoa beneran hehehe.. jalan selangkah demi selangkah dan terkejut, karena saya terlalu melenceng jauh ke kenan.. padahal jarak kedua pohon itu sangat luas loh. T_T

percobaan kedua, sambil ngikik malu sendiri karena meminta kok pada permainan yang ga pake nalar,, tanpa ada permintaan apapun ku melangkah lagi.. dan berhasiiiiiil... huraaa..
sang Bapak pun menyambutku dengan hangatnya dan mendoakan untuk keberhasilanku.. amiiin,, padahal gw ga minta apa-apa.. xixixix tapi mang ada kepuasan sendiri bisa ngelewatinnya..


si Bapak pun menjelaskan alasan logisnya, kenapa kita sangat melenceng dari jalan yang seharusnya, walaupun kita udah berusaha selurus mungkin. tanah yang kita pijak itu berpasir, dan karena sudah banyak orang yang menginjaknya, otomatis tanah itu tak lagi rata dan penuh gelombag-gelombang yang tak beraturan. dengan mata tertutup, kaki kita yang menjejag tanah hanya mengikuti ritme dari dataran tanahnya... siiiip dah pak


Taman Sari

Taman sari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya. Letaknya 0.5 km dari Kraton Yogyakarta.

Berdasarkan sumber tertulis di Wikipedia, Taman Sari didirikan pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya.

Masuk ke tempat ini kita dikenakan tiket Rp. 5000/pengunjung, dan ada guide lokal yang siap menenami dan menerangkan secara detil sejarah dan peranan setiap bangunan.

Setiap detil bangunan ini penih pilosofi tersendiri, membuat otak gw yang sedikit tulalit hanya bisa mengangguk-angguk mencoba mengerti penjelasannya.

Ada beberapa elemen yang mempengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.

Taman Sari mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini). Kedua gerbang ini untuk pintu masuk dan pintu keluar. filosopinya,, masuk tampak wajah , pulang tampak punggung.. ^_^

pintu keluar taman

Bentuk pintu gerbang atau 'Gapuro'nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.

Taman sari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal air serta ruangan-ruangan khusus.

Ada beberapa ruangan yang terekam kamera saya.

* di bawah ini para selir raja mandi

* dari tempat ini, Raja memilih selirnya dengan melempar bunga,, selir yang dapat menangkap bunga akan menemani raja malamnya, dan dia tidak akan ikut serta lagi dalam pemandian berikutnya. Dengan cara ini Raja mencoba berbuat adil dengan para selirnya.



* tempat raja HB I - III melakukan semedi (gambar kiri)

* tempat raja dulu menghabiskan malamnya bersama selir yang terpilih,, konon dulunya ranjang ini terbuat dari bambu bukan dari kayu, yang sudah dilapisi bagian atasnya biar empuk. di bawahnya dibuat perapian biar hangat >>


setelah cukup puas dari Taman Sari, aku memasuki Kraton Yogyakarta. pas banget sendra tarinya di mulai.

Kemudian mencoba menjelajahi bagian dalam istana ini. >>>







di dalam sana masih banyak benda-benda bersejarah yang setiap tempatnya dibangun berdasarkan kearifan istana.. tapi kalo ditampilkan semua akan memenuhu banyak halaman.. hohoho... so datang sendiri aje ye..
___
Museum Kereta Kencana

Museum yang berisi kereta-kereta kencana yang dulu digunakan para Raja serta bangsawan-bangsawan di lingkungan Kraton Yogyakarta






___
Prambanan


yang sayang dilewatkan apabila anda main ke Yogya adalah candi Prambanan. Komplek candi terbesar di Indonesia ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa indah yang sarat sejarah kebudayan masa lampau. Candi ini dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Candi yang memiliki tinggi 47 meter ini menunjukan kejayaan Hindu du Pulau Jawa.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

___

untuk info selengkapnya, sebelum kamu mau jakan-jalan jelajah Yogya, kamu bisa browsing dulu di Yogyes.com. web ini menampilakn pariwata yogya secara lengkap.

___
pulang dari Prambanan, serasa dunia berputar sangat cepat. Transyogya yang tak kunjung datang, sedangkan jadwal kereta yang sudah sangat dekat. dan baru tahu kalau bus hanya ada sampai sore.. grr.. semua berasa gila..

Pukul 7 (malam) lewat sampai juga di stasiun lempuyangan.. dan akhirnya mendapatkan 1 tiket ekonomi. segera setelah saja menyewa ojek untuk mengantarkan aku ke hotel untuk ambil tas yang kutitip dan segera kembali lagi ke stasiun... dengan satu kata ,, kebuuut pak.. hohoho

sudah cukup lama menanti kereta tujuan Jakarta, hampir saja aku tak bisa naik ke dalam.. gilaaa.. Pintu ditutup dengan alasan penumpangnya penuh.. loh kok bisa... harusnya tiket tidak dijual donk kalau penuh.. atau justru banyak penumpang gelap didalamnya.. hmm.. yang pasti aku kapook banget naik kereta ekonomi Yogya-Jakarta.. nempatin setengah pantat aja ga bisa.. grrr.. ampyuuun mamii..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar