Wahai Engkau yang di sana..
aku di sini dalam resahku yang lagi-lagi datang berkunjung.. aku lelah dan harus kuakhiri..
kuingin mengeluarkan resahku di sini,, bercerita denganmu di sana
ingatkah kau subuh di minggu yang cerah tahun itu,,
kau ketuk perlahan pintu hatiku yang terkunci rapat..
kau bisikan janji-janjimu dengan sebaik mungkin,,
membuatku yang begitu naif dan bodoh percaya padamu..
ku pikir saat itu,.. kau adalah jodohku, di saat kau katakan akan menikahiku tahun depan..
tahukah kau??, bahwa tidak ada rasa cinta di hatiku, tidak ada rasa sayang sedikitpun... datar-datar saja hatiku saat itu
walau harus kuakui,, sebuah puisi cinta tercipta terinsfirasi olehmu
mendengar niatmu, aku tersentuh
ku dalami hatimu,, kuresapi niatmu.. ku coba... ku berusaha menerimamu setulusku..
menerima dirimu dengan segala kesempurnaanmu sebagai manusia,, karena ku sadar aku pun tak sempurna.. dan aku berhasil... ku mencintaimu,. penuh
tapii..
pagi ini kulihat tangan dan kakiku yang sudah berubah.. kasar dan terlalu keras..
Wahai Engkau,, tahukah kau mengapa jadi begitu?? ku coba berlari dari rasa sakit ini.. rasa yang telah kau goreskan begitu dalam.. begitu perih dan menyayat.
Wahai Engkau....
kini,, ku merasa sudah cukup.. cukup semua nya.. cukup rasa perih ini... cukup penantian ini
cukup dan cukup sudah..
kau datang kepadaku begitu saja, tanpa pernah kuminta..
kau datang meminta hatiku dengan lembutnya, tapi kau campakkan kembali ketika hatiku sudah kau genggam..
Wahau Engkau,,,
kau bilang padaku,, kta tak sederajat??.. apa itu derajat? bukankah setiap hamba itu sejajar, dan hanya amal saja yang membedakannya??... atau ini hanya alasan yang kau buat untuk pergi..
lalu mengapa kau bilang itu kini,, mengapa kau mendekat kalau akhirnya kau menyerah??
aah.. lagi-lagi ini alasanmu bukan?
aku sadar sepenuh raga,,,
aku tak secantik para model di majalah.
aku juga tak secerdas yang mungkin pernah kau bayangkan..
aku sadar sepenuh raga
aku hanya wanita biasa.. benar-benar biasa tanpa kelebihan yang berarti.
aku adalah aku,, hanya mampu melakukan yang ku bisa.
Wahai Engkau..
Cintaku dalam genggamanmu... dan lalu kau pun pergi..
ku tak pernah mengerti kenapa???
kau bilang,,, pada akhirnya sang waktu kan menjawab semua itu...
kapan?? haruskah ku menunggu hingga rambutku memutih???
aah... lagi-lagi aku berprasangka,, ini hanya alasanmu saja..
apapun itu... aku lelah..
lelah karena begitu sakit dan terpuruk..
kini kubiarkan kau pergi sesukamu..
aku relaa... pergilah kemana kau suka,,
Tuhan tahu isi hatiku,,, semoga berkahNya selalu bersamamu..
semoga kau tidak akan pernah menyesal...
-- Maaf untuk semua yang menyakitkan
-- Maaf untuk lisan yang tak terjaga
-- Maaf untuk semua hal kesalahan yang mungkin tak kusadari..
Selamat jalan,, semoga kau bertemu tulang rusukmu yang kau cari..
T_T....
BalasHapus