Jumat, 15 April 2011

Selamat Jalan kawan

Rumah sakit,, rumah tuk si sakit atau rumah pembuat sakit??... hmm.. begitulah perasan ku bila ada di dalamnya.. tak pernah lama diriku bisa bertahan.. dari tensi turunlah, sakit kepala tiba-tiba hingga tak jarang sering nyaris pingsan.. aneeh memang, hingga ada kawan yang bilang kalau tanpa sadar aku punya paranoid akan rumah sakit.. entahlah.. tapi aku benar-benar benci berada di dalamnya, walau hanya menengok seorang kerabat atau kawan yang dirawat.. membuat tak enak hati karena terkesan hanya setor wajah dan pergi.

Rumah Sakit Agung.... Rumah sakit yang sangat familiar denganku akhir-akhir ini.. tempat kami berkumpul beberapa malam minggu belakangan,,

malam minggu... malam yang biasanya diisi dengan pergi ketempat penenang pikiran tapi justru kami habiskan di tempat beratnya pikiran..

"Ngupi di Agung" Istilah yang biasa kami pakai untuk menandakan keberadan kami,, para petualang amatiran dan tidak jelas, gazebo

yupz.. di Agung lah kami berkumpul ketika kami lepas dari rutinitas yang menyita hari hari kami.. di sini kami demi seorang kawan baik, seorang sahabat dan bagai seorang kakak untukku,
Endayani.. atau biasa kami memanggilnya dengan panggilan kesayangan Mpok.

dua tahun sudah dia di vonis LUPUS,, penyakit yang terkenal dengan julukan seribu wajah, atau penyakit auto imun..

teriris rasanya membaca sebuah catatan sorang bunda mengenai putrinya Asa yang terenggut lupus,, dan kini aku menyaksikan langsung kekejaman Lupus menyerang korbannya.. seorang sahabat baik.

sudah hampir sebulan Mpok terbaring di sana, dengan selang-selang besar menembus badannya.. setelah cukup lama absen dari RS.. Ya Allah begitu beratnya kau menguji hambuMu itu.. melihatnya saja sering ku tak mampu.. namun Allah memang tak pernah salah dalam menilai dan menguji kualitas hambaNya. Sesakit apapun dia, sangat amat jarang kami melihatnya bersedih atau mengeluh. senyum dan tawa yang selalu kami lihat, hingga membuat aku sering bertanya-tanya, terbuat dari apakah satu orang ini.. atau sebenarnya tak sesakit tampaknya??..

aah bagaimana mungkin selang-selang besar itu tak menyakitinya,, cairan-cairan mendesak paru-parunya hingga membuat tubuhnya bagai balon yang dibuat asal jadi.. senyumnya menutupi kegelisahannya dan ketidaknyamanannya,, Luar biasa Allah memberikan kesabaran pada dirinya.

melihat yang sakit saja setangguh itu,, bagaimana mungkin aku mengeluhkan rasa tidak nyamannya berada di sana??.. dan aku mencoba tuk bersahabat dengan rasanya..

kemarin malam,,13 April 2011,, ku ada disana menemaninya sebisaku. Dia sungguh terlihat manis sekali, jauuh lebih segar dari malam-malam sebelumnya. cukup banyak yang kami bicarakan,, tentang kawan-kawan kami yang luar biasa peduli padanya, tentang hati kami dan banyak hal lain yang tidak penting namun tetap kami bicarakan.

"selama gw sakit, sekarang nih yang paling enteng, ngerasain paling enak nung!" ujarnya
" Alhamdulillah" ujarku ikut senang mendengarnya, " Insya Allah sembuh"

Subuh di 14 April 2011,, "nung tidur aja dulu,, lo kan gawe,, nanti pusing lagi" ujarnya..

tanpa ba bi bu,, kuturuti sarannya, karena mataku memang sudah semakin berat.

kurang dari dua jam,, erangan pup dan rasa sakitnya membangunkan tidurku.. erangan rasa sakitnya benar-benar mengusik benakku, membuatku terus berdoa dalam keadaan terpejam.. "ya Allah,, kasihanilah dia.. angkat penyakitnya.. sembuhkan ya Allah.. sungguh kasihanilah dia.." sungguh tak tega melihat ada yang mengerang dekatku tanpa ada yang bisa kulakukan untuk meringankan sakitnya.

kurang dari setengah delapan pagi,, sudah rapi dan siap ke kantor.. namun sungguh berat rasanya meninggalkan Mpok dalam keadaan terkulai seperti itu,, pucat pasi dan banjir keringat dingin.. namun aku ingat perkataannya semalam,, kalau kondisi dia saat ini adalah kondisi terbaik dia,, jadi aku yakin baik-baik saja... ku kecup pipinya,, rasanya dingin dan basah.. bahkan sempat kuberi dia minum air yang menurutku sangat panas, tapi katanya hanya hangat.

tiba diparkiran namun rasanya seperti berpijak tidak ditanah,,, bingung tanpa ada penjelasan,, dan ternyata helmku masih dikamarnya... balik lagi ke kamar dan kembali menatap wajahnya... aah aku pasti kan kembali, niatku pagi itu.

sejam baru saja ku berada dimejaku.. baru memulai rutinitas harianku di kantor itu, dan Hp menerima sms dari bang Ochay, yang memintaku meneleponnya... hmmm, ga biasa pikirku

"nung, gw dapet kabar dari fitri kalo enday dah ga ada, lo kan yang terakhir, bener ga?" ujarnya.
bagaikan petir disiang bolong mendengarnya, "jangan becanda!! ga lucu,, baru aja dia gw lihat bae -bae aja!!" teriakku nyaris histeris yang bikin teman-temanku turut terperanjat.

lemas dan sungguh tak percaya,, berharap hanya kabar yang salah,, atau berharap sejelek-jeleknya hanya koma sesaat seperti kamis lalu. ku coba meneleponnya namun tidak ada yang mengangkat... panik mulai melanda. dan tanpa pikir lama lagi sgera kupacu Catty kemabali ke Agung.. Hujan pun tiba-tiba turun ditengah teriknya siang..."Ya Allah,, apa ini pertanda??" tanyaku resah sembari memakai jas hujanku dengan sangat gugupnya.

telepon mulai rame dengan pertanyaan-pertanyaan dari kawan-kawan yang pastinya tak kalah terkejutnya...

504,, berdiri terpaku di depan ruang yang telah kosong..

"di mana penghuninya?" tanyaku dengan perawat jaga..
" udah ga ada mba? jawabnya..
"serius mba?"
" dipastikan saja di ICU di lantai 2.."

lari selari-larinya menuruni tangga karena tak sabar dengan lift yang super lelet..

dan disanalah... Mpok terbaring pucat dengan perawat-perawat yang melepaskan setiap alat medis yang menempel di tubuhnya..

tangisan yang menyayat hati menjadi pengiring latar belakang,,

lututku hampir tak sangup menyangga berat tubuh.. dan hanya bisa bilang dengan suara di seberang sana.. "ndien,, beritanya benar"

"semalam dia baik-baik aja... katanya semalam dia enakan kok" ujarku meyakinkan diri ini

kuraba pipinya yang halus namun sangat dingin..

ya Allah,, kenapa aku begitu bodoh tak melihat tanda-tanda yang sesungguhny sangat jelas.. ya Allah jadikan semua deritanya sebagai penebus dosa-dosanya.. ampuni dan sayangi dia..

sungguh,, tak akan bisa kembali walau disesali dan ditangisi.. semua sudah suratan,, namun sungguh sejam itu sangat berarti bila aku tetap diam disana.. ya Allah
---
ENDAYANI

1973-14 April 2011

tetap selalu ceria walau dalam kondisinya yang buruk

september 2009 ku mengenalmu
singkat memang untuk sebuah perkenalan dan persahabatan
namun banyak pelajaran yang kau torehkan padaku

kemurahan hati
kesabaran
keikhlasan
kebaikan
SENYUM

19 bulan ku mengenalmu,, namun seperti 19 tahun rasanya kedekatan ku rasakan

kini kau kembali menghadapNya

ku yakin karena Allah begitu menyangi dan menjagamu

Doaku selalu bersamamu kakak


pendakian terakhirmu namun awal ku mengenalmu
---
sms terakhir yang kau kirimkan kemarin pagi
(13 April 2011, 08:42)

update pagi: syukur deh bs pegang hp lg n ktik sms n buka fb, wlpun lamaaa nulisnya.. krn loading...
info dokter: msh blm blh plg smpe 21 april, observasi kekentalan darah dan cairan2 yg akan dibuang dll guys, kondisi tiap harinya ada aja yg beda yg harus dihadapi dana ada aja perubahan.. ya membaik... yaa memburuk. tp ada 1 hal tiap harinya yg slalu sama yaitu slalu dapat doa dan dukungan tman2 yg sgt mjadikan gw lbih kuat... berkat kekuatan doa dari kalian sampai kok ke rs agung ini... tx yaaaa... dah ya jgn pd sedih (huuw gr deh gw)... gw ttp semangat tuk sembuh... luv u... enday
---

luv u 2

2 komentar:

  1. imam sang penikmat alam skeluarga trut brduka cita...smoga amal ibdahnya di trima than yg mha esa...amin amin ya rabbal alamin.......

    BalasHapus