Jumat, 21 Mei 2010

Ngeraung-Raung... Brrrr

Dari RAUNG hingga KAWAH IJEN

13-18 Mei 2010


berawal dari kerinduan ke teman-teman seperjalanan ke Semeru tahun lalu, akhirnya kami memutuskan untuk jalan bareng ke Raung.. undang sana,, undang sini,,, info sana, info sini... lewat FB, dari mulut ke mulut.. akhirnya terkumpul 21 penggiat alam dari berbagai domisili dari Jakarta, Karawang, surabaya hingga Madura... rame rek... bikin ngeper juga,, takut malu-maluin n nyusahin euy... Bismillah... setelah sempat rieweh dengan jadwal kami yang berbeda-beda, akhirnya niatan berapa bulan lalu ini kesampaian juga..

kamis, 13 Mei siang,, rombongan Jakarta kumpul di stasiun Senen.. Tausend Dank tuk Bang Arman, yang walau tak bisa gabung masih mau mengantrikan kami tiket...

Dengan kereta Gaya Baru Malam yang berangkat pukul 12.20, perjalanan pun kami mulai.. lebih berasa deg-degan dibanding biasanya.. pfuuuh


Jumat, 14 Mei 2010

Alhamdulillah, 05:20 Kereta tiba di St. Wonokromo dengan Selamat, di sana sudah ada Imam (yang juga ku kenal lewat Fb) yang menanti dari semalam.

perjalanan dilanjutkan ke terminal Bungurasih,. di sinilah kami semua berkumpul dengan teman-teman dari Surabaya maupun dari kota Bangkalan, Madura.

Setelah menuju lebih dari 2 jam, perjalanan pun kami lanjutkan menuju Bondowoso (ini pun oper bus di terminal Bayuangga, probolinggo).. dari Bondowoso, perjalanan berlanjut ke Sumber Wringin menggunakan elf dan tiba di base camp sekitar pukul 15.35.. pfuuh,, rieweh pisan transportasinya

Setelah Packing ulang, dan meninggalkan barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan,, sholat dan makan.. malam itu juga, pukul 08:05 kami melanjutkan perjalanan ke Pondok Montor dengan Truck sekitar 1jam... biaya sewa 250rb/truck, kalau bisa nawar harga ini masih bisa turun loh.. Pukul 21:00 kami pun mulai ngetrack... uhuuuuuuuy.. Bismillahirrahmanirrahim

Brr,, walau sedikit dingin dan gelap, ternyata jalan malam tidak seberat jalan ketika siang hari.. stamina dan energi cukup terkendali karena tidak terserap panas matahari.. walau energi masih cukup untuk perjalanan jauh, jalan malam memang penuh resiko.. salah satu teman kami pun cedera pada kakinya, hingga harus bermalam ketika ada tanah sedikit lapang, walau belum dua jam berjalan.. mendirikan tenda dan menikmati makan malam racikan Mbok Imeh bersama Jamud dan Bung Karel.. ngobrol dan berbagi canda mengingatkan kembali sepuluh bulan lalu, sepanjang perjalanan ke Semeru.. berempat kami kembali kumpul... benar-benar berharap bisa menjadi saudara dan sahabat sejati hingga ke depannya.

Malam sudah sangat larut, tapi kantuk tak juga datang berkunjung.. hmm.. berasa malam yang panjang.. mencoba menyingkirkan lamunan tak guna, akhirnya terpejam jualah mata ini..

Sabtu, 15 Mei 2010

Bangun pagi, namun ternyata matahari lebih dulu datang dibandingkan di Jakarta, sehingga sholat Shubuhku sudah sedikit terang.. uuugh... *-*
Memandang teman-teman,, dari sahabat lama hingga teman-teman yang baru saja kukenal, (fb membuat dunia berasa sempit dan kecil... dari bu maya jadi pak nyoto.. ^-^) mencoba mengenali mereka lebih dekat... upffh.. tiba-tiba saja hampa datang mencekikku, membuatku sulit bernafas... Tuhan.. jangan lagi.

Kehampaan benar-benar menyergapku tanpa ampun, membuatku merasa sedih tak jelas, kosong dan labil... ampuuuun... ku sungguh benci situasi seperti ini. ku coba lawan sebisaku,, kucari sisi jenaka dari tampang garangnya Bangkong, tampang seriusnya Jul, dan mencoba mengusili sobat-sobatku, bermain-main dengan games di hp ku, tapi semakin ku lawan, semakin aneh saja berasa.. ingin sekali ku teriak berengseeeeeeeeek!!!.. Astaghfirullah.

sekitar pukul 8 atau 9 pagi, kami pun melanjutkan pendakian, Alhamdulillah..

tracknya luar biasa,. semak-semak dan ilalang tinggi,atau pepohonan yang saling silang membuat energi dan stamina terkuras.. harus sering menunduk bahkan merayap.. weew..
kalau ini aku masih bisa aman wkwkwkw... dan pohon-pohon besar yang tumbang menutupi jalan benar-benar membuatku kewalahan melompatinya..

Alhamdulillah, keringat yang membanjiri kausku membuat kesadaranku pulih, sang Hampa pun terusir jauh. yuhuuu
kemarahanku pada kehampaan yang sempat mengganguku ternyata menambah energi tersendiri.. pos demi pos terlewati tanpa kesulitan yang terlalu berarti.. Pondok Sumur, Pondok Tonyok maupun Pondok Demit. Alhamdulillah ya Allah..

Hujan pun turun menyapa sang bumi, terpaksa berteduh sembari menunggu kawan-kawan dibelakang.. saatnya tadah hujan, yipii... lumayan buat nyeduh kopi..

tawa, canda, saling ledek diiringi lagu-lagu jadul di bawah playsit tak terasa menghabiskan waktu dua jam.. wew.. tubuhku kembali dingin dan rileks..
daaaaaaaaaaan langkahku menjadi berat. jiaaah, kaki dan napasku sulit diatur lagi.. kembalilah menjadi layu... wadoooh..

awalnya jalan di depan tetapi jadi tertinggal di belakang,, hujan yang tak kunjung reda, jalanan yang semakin gelap dan tak terlihat.. lapar dan dingin mengeluarkan emosi negatif kembali,, berasa lamaaa sekali tak sampai-sampai..

mengisi kekosongan dengan bernyanyi mengeluarkan senandung resah... puasss banget bisa nyanyi sekenceng itu tanpa ada yang protes karena rusak telinga xixixix..... pelan-pelan saja .. kurang dari dua jam akhirnya tiba juga ke tempat di mana kawan-kawan sudah mendirikan tenda untuk bermalam.. entah apa tempat ini yang disebut Pondok Mayit atau Pondok Angin.. yang penting tubuh lelah ini bisa rehat dulu malam ini..

upss.. hujan tak kunjung reda,, anginnya pun membuat tubuh cukup merinding dingin.. wew... tak ada alas datar... susah sekali membuat tenda tegak berdiri,, terlebih lagi tak ada pasak,, sebentar-bentar merosot tak karuan,,miring dan roboh.. mantabz sekali rek.. syukur dapat bantuan pasak dari tim Fire..

makan malam mengisi perut yang keroncongan dengan mie panas campur kentang balado garing, wuitsss.. berasa nikmat sekali, terlebih lagi ditemani minuman hangat campur-campur.. membuat sedikit tidak peduli dengan tenda yang bocor, rembes dan basah kuyup hohoho...
gileee


mata yang sudah berat membuatku tidak kesulitan tidur, walau antara sadar tidak sadar masih terus ngedaki,,, naik turun naik turun... berasa masin perosotan hahaha...
Sepanjang malam anginnya luar biasa.. MERAUNG-RAUNG, membuat suasana semakin seru merinding... n kraaak,,, bingkai tenda pun remuk.. semakin tak jelaslah bentuknya..


Minggu, 16 Mei 2010,,


Bangun pagi dengan semangat yang kuyu,, duuh.. padahal ini saatnya menatap keajaiban penciptaan Sang Khalik... Bismillah,, SEMANGAT!!! meninggalkan tenda dan jemuran basah, berharap hari ini cukup cerah.. berjalan dengan perlahan, memanaskan badan yang sudah dingin... tak tuk tak tuk.. selangkah demi selangkah... dan berapa ratus meter terlihatlah Pondok Angin... beuuuh,,, di bawah aja anginnya benar-benar menari-nari,, apalagi kalau ngecamp di sini... bisa salto jumpalitan tuh angin.. dasyat.. Subhanallah.

kurang dari dua jam,, sampailah kami di puncaknya.... Wuih.. Mantabz.. Subhanallah... kurang apalagikah Allah menunjukan KebesaranNya,, kenapa kita sebagai manusia masih aja terus ingkar akan perintahNya..

Bukankah Kami jadikan bumi sebagai hamparan? dan gunung-gunung sebagai pasak
(QS.An-Naba': 6 & 7)



Begitu sampai di puncaknya,, tibalah waktu yang ditunggu-tunggu semua.... pestanya dimulai.... yippiiii.. Sang bOla pun di belah.. Pesta Semangka.. benar-benar menarik euy.. selau ada cara tuk merayakan sebuah keberhasilan... dan aku hanya menonton buah itu luluh lantak diterjang ganasnya para pengelana.. wahahaha



pesta semangka di puncak


setelah puas bernarsis ria.. dan bola hijau pun sudah lenyap tak bersisa.. turun kembalilah kami... hal yang paling maless.. sifat manusia,, udah naik males turun hohoho.. waktu tepat tengah hari, tapi tak terlalu panas karena kabut semakin pekat.. dan hujan pun kembali turun.. weew.. nasib jemuran yang ku tinggal tadi pagi gimana yaks???

setiba di tenda,, makan siang sudah menanti ,, beginilah enaknya kalo punya rombongan yang rajin,, wkwkwkw.. siap dimanjakan.. uhuuy... isi tenda sudah rapih siap bongkar dan jalan turun..

Imeh dan Bung Karel sudah siap dengan Carrier,, sepatu dan jaket yang masih menempel.. wuiih,, hebat sekali dua sohibku ini..

tak tuk tak tuk.. menit demi menit.. hujan terus saja turun membasahi bumiku.. semua masih senyap, tak ada yang keluar, tak ada tenda yang dirubuhkan.. so??.. sementara itu Imeh dan Bung Karel meringkuk diluar tenda menunggu ada yang memulai membongkar tenda, dan nihil..

Hallloooooo,, mau turun jam berapa?? teriak kami, tapiiii... ternyata semua kembali lelap dalam tendanya,, menanti hujan yang masih saja terus menari dalam orkes raungan sang angin @-@
keputusannya,, bermalam semalam lgi di sini... ow ow ow, dengan air kritis, dan tenda yang sudah kacau.. nikmatnya petualangan.. tidur aja daaaah.

tik tik tik,, semakin basah. tak bisa tidur sekejappun!! ya sudahlah, akhirnya menghilangkan bosan dengan bertamu dari satu tenda ketenda yang lain.. ngobrol ngalor ngidul sampai ngegurizt yang enak enak.. hmmm.. panjang sekali waktu berasa,. gelap dan lembab.


semakin malam kegilaan semakin tampak.. satu persatu mengeluarkan suara sumbangnya, berlomba-lomba dengan kekonyolan demi kekonyolan.. tak sanggup lagi perut ini menahan tawa. ada-ada aja tingkah mereka.. terlihatlah karakternya satu persatu.
saatnya tidur.. tenda yang semakin basah dan miring-miring membuat tidur masih harus berolahraga.. yihaaa.. naik turun naik turun.. karena sebagian tenda tak bisa dipakai, jadi kaya pindang dehw.. anget bow.



Senin, 17 Mei 2010

Alhamdulillah,. bangunnya ga keduluan matahari. Memasak dengan tetes-tetes air yang tersisa. merapikan semua ke dalam carrier yang semakin berat dengan pakaian basah.. beuuuh,, semakin seperti keong atau kura-kura yang keberatan beban..

Semua berlari ketika turun, dan aku ya cukup pelan-pelan saja.. belum bisa menyingkirkan rasa resah kalau turun -
selalu ada cerita tambahan ketika turun,,, ups- dan seperti yang sudah-sudah,, egal egol dengan cua cowo cakep yang siap sedia menemani hingga terakhir.. wakakak.. thx tuk dobel Fe..

walau pelan-pelan saja, akhirnya lewat dari pukul 1 siang, tibalah jua aku di pondok montor, di mana teman-temanku sudah lama menanti.. dan berpetualang lagi dengan Truck yang sudah di sewa hingga Kawah Ijen..


aku mau mandiiiii.. gileee... lanjut terus,, apa pada gax lengket yaks.


terpelanting-pelanting dan harus gesit merunduk menghindari salur-salur pepohonan membuat seru suasana, ditambah lagi memandang lutung-lutung mungil yang asyik bermain dengan kawanannya.


pukul 18:20
.. tibalah jua di Pos 1 KAWAH IJEN., Yayan dan Imeh sang jubir pun beraksi, menego dan menawar., dan hasilnya kami pun bisa istirahat semalam di sana dengan membayar 10/orang.. lebih baik, daripada masih harus ngegendong Rucky hingga kawah sana.. beuuuh, makin kekar aja nih bahu.

setelah bermain kartu sebentar sembari mencoba berdamai dengan asap-asap sampah yang terus saja mengepul tak perduli dengan kondisi ruangan yang sudah pengap dengan karbon dioksida dari nafas-nafas lelah kami... yaaa resiko di sarang penyamun, yang sudah terjerat dengan candu nikotin
... kadang penasaran ingin tahu kenikmatan seperti apa yang mereka rasa, hingga kadang sebatang rokok lebih berarti dari pada sebungkus nasi.. wew.. apa rasanya lebih nikmat dari coklat dark ya? hohohoho


Selasa, 18 Mei 2010


02:00,, tim Madura sudah sibuk grabak-grubuk.. masak tuk sarapan.. rajin buanget rek..
04:00, setelah siap,kami pun mulai lagi ngetrack ke Kawah Ijen... Pfuuh.. jalanan berdebu dan terusss naik... Alhamdulillah perjalanan kurang dari 90 menit,, kalo lebih lama lagi beeeuuh,, bisa jadi buntut lagi dah.


Menikmati pagi dengan pemandangan yang luarr bisa indahnya.. Subhanallah... NikmatMu manakah yang bisa kami dustakan ya Allah..

Sepanjang jalan kita kan disuguhkan pemandangan kuli angkut yang membawa belerang-belerang dalam keranjang, setiap angkut beratnya hingga 60 kg, dan belerang itu hanya dihargai 600/kg.. ya Allah.. pengorbanan paru-paru mereka yang menerobos kepulan asap dari belerang,, punggung yang keras mengapal hanya untuk 36rb,, belum lagi jalanan yang cukup curam.. hmm.. sudahkah kita bersyukur ??

kurang dari pukul7, setelah puas mengabadikan gambar-gambar keren,, kami segera meluncur turun, berharap kereta menuju Jakarta masih bisa terkejar..
setelah Packing ulang semua,, dan mendapati Rucky gw semakin buerat.. kami pun menuju ke terminal Bondowoso dengan Pick-Up yang kami sewa 300rb. perjalanan pulang pun tidak semulus yang diharapkan,, ada-ada aja.. tuh mobil pake rusak melulu sepanjang jalan.. dan baru tiba di terminal pukul 12:10... benar-benar tak mungkin bisa ke stasiun.. jiaaaah.. tambah cuti satu hari lagi dah... memang sudah ditakdirkan untuk bersilaturahim ke keluarga si Bangkong, jadilah kami semua yang tersisa, setelah sebagian telah pulang lebih dahulu, bermalam di rumah Bangkong Kribo..


Rabu, 19 Mei 2010
hanya leyeh-leyeh menghabiskan waktu di Sidoarjo membuat aku bosan.. sayang sekali waktu dan kesempatan yang ada tidak dimanfaatkan untuk berkeliling, walau hanya untuk melongok seperti apakah lumpur yang bikin heboh itu...

12:40,, saatnya pulang menuju Jakartaku yang menjemukan itu... SEMANGAT!!!...

------------
Alhamdulillah ya Allah, telah Kau beri aku sahabat-sahabat yang unik dan menarik seperti mereka..

Tim Aung-aung kali ini:

Petualang Nekadz Imeh Mantili Jamud Albalali Bung Karel/Pinky Man Bangkong Kyibo/Ranu Baya Yayan Panjul Scooter Ocim Mate Setianingsih Geto Sam Yoi Utami Resmi Yadi Pinus Klepong / Randy Abu Meru Louis Sandian/Fery Fhellig Saloko Dede Qtink Ahmad Sagala Topan Imam Sang Penikmat Alam

11 komentar:

  1. Kereennn... sayang aQ tak bisa ikut menikmatinya,,,

    BalasHapus
  2. wah keduluan nulis euy..jiplak aja deh,hehehe...plagiat mood on.
    mantap,mantap!!
    sayang makan semangkanya blm puas,beuuh...
    semoga kita semua diberikan umur panjang dan dipertemukan kembali untuk terus melakukan petualangan nekat

    BalasHapus
  3. amiiin.. selama kang panjul masih ada kesabaran berpetualang denganku.. hajaaar..

    BalasHapus
  4. hehe...asyik tuh pesta belah semangkanya....

    BalasHapus
  5. Ini keren banget, Mbak!
    Beneran petualangan ke puncak!

    BalasHapus
  6. yupz.. inilah yang membuat semakin kecanduan..

    BalasHapus
  7. wow KK wow :berbusa
    judulnya ko bisa mirip2 dgn pny ku yah hemmmm...
    newbi seperti saya cma bisa merasakan , kapan bisa menggapai puncak yg konon "KATANYA" belum menjadi pendaki klo blm meraung raung,

    :P

    BalasHapus
  8. aduuh si om merendahnya ga ketulungan,, hanya sesepuh saja yang bisa mendaki puncak sejati raung tanpa tali.. salam takziim

    BalasHapus