Jumat, 05 Februari 2010

Istana Penantian

Kuhembuskan nafasku disini
Kujalani langkah demi langkah
Berlari mengarungi titik demi titik
Dalam bayangan kabut dan gumpalan awan

Terseok-terseok menahan perih dan letih
Terjatuh tersungkur namun mencoba tegar ku berdiri
Berpacu dengan waktu memegang teguh sebuah janji
Dalam hempasan keras kerikil tajam

Kuhembuskan nafasku di sini
Lereng demi lereng
Puncak demi puncak
Bercumbu dengan sang bintang
Menari bersama jingga di kala senja

Demi sebuah istana dengan sejuta warna
Dengan banyak pintu dan jendela
Agar ratu pelangi menari dan bercanda
Dan bocah-bocah pembawa hujan dapat bersenandung riang

Satu pintu tak berjendela, ku kunci rapat dari dalam
Akan kujaga dengan sepenuh jiwa
Kuwakafkan separuh nafasku di sana
Demi satu tujuan
Demi satu impian

Kutunggu engkau di sana wahai Tuan
Hingga nafasku di ujung jalan..

1 komentar:

  1. ich weiss nicht egentlich, was moechte ich.. manchmal bin ich sehr "trauma" auf der Liebe... manchmal habe ich gedacht, denn ich moechte nich heiraten... aber.... ich bin muslim.. in Islam sollen wir heiraten.. "menggenapkan separuh Diin"

    BalasHapus