Kamis, 15 April 2010

Pendakian si Mer-Mer..

Pendakian para Facebookers..

Berawal dari situs pertemanan Facebook, aku mengenal Ranu dan Ifa dari Surabaya..
seperti yang lainnya aku mengenal mereka karena mereka mengenal teman-temanku.. rantai pertemanan..

Karena kekecewaanku tidak bisa pergi ke Kerinci, aku beserta mereka memutuskan untuk pergi ke Merbabu – Merapi.. yups…

Menjelang keberangkatan, ternyata Lian dan Rory sahabatku ikut serta.. asyiiik

---

12 Maret 2010, Berangkat tepat pukul 4 sore dari stasiun Manggarai, aku, Rory dan Lian memulai perjalanan. Diawali dengan kejenuhan karena aku duduk terpisah sendiri, akhirnya kereta Brantas pun tiba di Jebres pukul 5 pg.

Selesai sholat dan bersih-bersih pagi, bertemu Ranu dan Ifa. Kami berlima melanjutkan perjalanan menuju cepogoh untuk selanjutnya menuju Selo.

(pertemuan pertama kali di stasiun Jebres, Solo)

MERBABU

Kami pun melapor ke polsek Selo untuk melaporkan pendakian kami. Dari Polsek kami menuju Base Camp menggunakan ojek dengan tarif 7rb/orang.

Di sana sudah ada Amin dan Fery, kawan-kawan Ranu yang sudah menanti.

Setelah packing ulang, pukul 09.00 kami bertujuh memulai pendakian. Hmm.. mengawali pendakian dengan sedikit keraguan, karena jalur yang tidak jelas tertutup rumput dan ilalang.. jalan pun terus naik membuat energiku benar-benar terkuras. Kondisiku sempat memburuk di awal perjalanan, membuat Ranu dan yang lainnya sedikit keteter. Berusaha menutupi rasa sakit yang menderaku, kucoba melangkah. Jalurnya benar-benar luar biasa, menurun hingga dasar lembah kemudian terus naik. Benar-benar curam… lalu kami pun terhenyak, karena sudah tidak ada jalan lagi. Jalan buntu.. wooow.. ternyata kami tersesat.. gawaaaat.. pantesan jalan begitu rumit dan hamper tidak terlihat jalurnya..

berusaha menenangkan diri tanpa berhenti bernarsis ria… berusaha menghubungi teman-teman namun gagal.. namun akhirnya Alhamdulillah kami berhasil menemukan jalan yang benar hingga kami pun menukan Pos I. wuiii lega sekali rasanya.

Alhamdulillah kondisiku terus membaik, hingga perjalanan tidak lagi terlalu meletihkan. Pukul 16:48 kami mendirikan tenda untuk bermalam. Sebenarnya waktu yang masih terlalu sore membuatku kurang berkenan, karena aku khawatir jarak yang kami tempuh esok harinya masih terlalu jauh. Tapi karena Fery dan Ranu meyakinkan bahwa ini adalah tempat teraman untuk mendirikan tenda… ya apa boleh buat.. padahal staminaku sudah pulih kembali,, kalaupun harus jalan berapa jam lagi aku siap… (lg sombong niih hehehehe..)

Udara dingin menerpa kami… ikan asin serta mie goreng sebagai menu malam ini,, sebenarnya cukup memancing selera, tapi sayangnya malam ini aku benar-benar tidak minat. Aku merasa hampa malam itu.. Api unggun pun tetap tidak cukup menghangatkanku.. akhirnya aku memilih tidur, padahal waktu baru pukul 20:00… terlaluu cepat untuk tidur, tapi lebih baik supaya bisa bangun pagi dalam keadaan segar.

Suara gaduh dan ramainya teman-temanku berbincang-bincang membuatku terbangun,. Kupikir hari sudah pagi karena mataku segar berasa, ternyataaaa baru pukl 22:05.. woooah.. alamat susah tidur kembali nih.. pfuuuh.. ada-ada aja.

Tidak lama aku terbangun, rintik-rintik hujan terdengar…. Dan byuuur hujan pun turun.. kabuuur.. semua lari masuk kedalam tenda… dalam hati aku tertawa.. xixixix.. pestanya bubaaar

Mencoba tidur kembali, namun kurang tenang karena hujan begitu deras dan aku mengkhawatirkan kondisi tenda kami.. dan ternyata benarlah kekhawatiranku,, entah rembes atau bocor, yang jelas tenda kami benar-benar basah… wuuuuh.. sibuk semua.. huhuhuhu

Tapi herannya saat itu aku masih bisa tidur, walau kepalaku cukup basah kuyup… huhahaha.. gunung dan hujan memang membuatku bahagia…

14 Maret 2010, Pukul 16:00... aku sudah bangun dan tidak bisa terpejam kembali, karena tenda kami basah kuyuuup.. wooooh.. termasuk barang-barang di dalamnya.. apa boleh buat, aku pun memaksakan diri untuk benar-benar bangun.

Memasak air hasil tadah hujan semalam untuk membuat sarapan serta minuman hangat.. hujan jadi berkah lagi untuk kami yang sudah kekurangan air bersih.. Alhamdulillah

Grasak-grusuk, ngobrol ngalor ngidul, sarapan seadanya… akhirnya kurang dari setengah tujuh, kami mulai melanjutkan perjalanan menuju Puncak hanya dengan membawa bekal air dan cemilan secukupnya, sementara itu barang-barang yang basah kami jemur dan kami tinggalkan.. ya Allah semua kepunyaanMu.

(di puncak bayangan bersama mahasiswa UNDIP)

SEMANGAT!!! Perjalanan ke puncak cukup menyenangkan, karena pemandangan yang tersaji cukup indah walau Eidelweis sedang tidak berbunga.. sejam perjalanan pun kami tiba di puncak bayangan dan puncak sejatinya kenteng songo.. Alhamdulillah sampai juga…yuhuuu..

Bernarsis ria.. foto sana foto sini… menikmati pemandangan keindahan ciptaan Allah SWT, ngobrol santai… pukul 09.15 kami pun turun kembali ke tempat kami ngecamp.

Yang basah-basah sudah kering di jemur.. sarapan agar-agar yang dimasak tadi pagi pun cukup menambah energy pagi ini.. ngobrol ngalor ngidul untuk menambah dekat hubungan.. sedikit demi sedikit kami saling mengenal karakter masing-masing.. Ifa, gadis surabaya yang berkarakter lembut dan tenang.. Ranu,, arek-arek Suroboyo yang keras, galak dan temperamen namun ternyata sangat perhatian dan bisa bersikap lembut.. apa karena dia diamanahin imeh tuk ngejaga gw ya.. hohoho.. ada-ada aja sih si imeh… Fery yang kujuluki kijang karena sanggup berlari cepat, ternyata facebooker banget dan narsis habis, ceria dan cukup care jg, Amin yang kami juluki Le' Amin, pembawaannya tenang dan sedikit bicara.. bercakap-cakap dengan si Le' membuat perasaan nyaman karena kekalemannya.. Si Fery dan Amin lah yang sangat menghibur kami selama perjalanan dengan tingkah mereka yang super latah.. kadang sampai sakit perut mentertawakan kelatahan mereka berdua,.. si Lian dan Rory, dua sahabat yang super lengket kaya amplop dan prangko (sebelum ada email dan sms hehehe) ini seperti radio yang tak ada matinya,, selalu ceria, tertawa dan hampir-hampir tak pernah terlihat lelah… saluuut buat Lian yang merupakan pendakian pertamanya.. ternyata latihan-latihan militermu benar-benar menempamu de’… iri (bukan dengki loh yaa..) gw, ngelihat tenaga dan stamina lo berdua…

Ketika asyik berbincang-bincang itulah lewat rombongan lain yang hendak turun, setelah bercakap-cakap Ranu pun memutuskan kami ikut mereka serta untuk menghindari tersesat seperti saat naik., dan kami pun bergabung dengan mereka… mengurangi resiko tersesat kembali.

“Cepetan Packing!”, Seru ranu, yang membuat kami terburu-buru dan garasak grusuk… hal itu membuat aku dan ifa sedikit menggerutu dan bersungut-sungut ria,, maklum kami berdua paling payah.. jadi kalo ada rombongan lain akan semakin ngerepotkan saja. Hahaha

Alhamdulillah turunnya tidak seberat ketika naik.. bahkan kami mampu terus berlari menuruni jalan yang cukup melipir dan lumayan curam… memang penurun gunung bukan pendaki gunung hihiihihii…

Sepanjang perjalanan kami disuguhkan banyak arbei atau murbei yang sudah masak dan lezat.. rasanya yang manis asam membuat mata kami segar..

Sekitar 3jam (13:20) kami sudah sampai di base camp... makan siang dan menikmati refleksi ala Ranu.. membut tenagaku pulih kembali. Ranu mang gahar luarnya,, tapi dy baik dan perhatian.

Mandi, beres-beres, beli cinderamata.. packing ulang.. kami pun kembali menuju Polsek Selo, dan ternyata kami harus menempuh dengan jalan kaki.. wuaaaaah.. berangkat yang naik motor saja lumayan jauh… ^&&%^$#%%%$ grrrr

Benar-benar mantabz jarak jalannya huhuhuu.. kami berangkat sore dan baru sampai ketika hari semakin mendekati senja..

Istirahat sejenak di warung.. meluruskan kaki menunggu Lian dan Rory yang sedikit berputar jalan..

Tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Base Camp Merapi.. dan itu pun jalan kaki, karena tidak ada angkot dan sejenisnya.. ampuuuuuuuuun…

Hari yang semakin gelap, jalan panjang beraspal yang terus menanjak membuat kami berkutat dengan diri kami masing-masing,, tercampur antara letih, emosi dan semangat yang tersisa.. petualang nekadz tak boleh menyerah.. Semangat!!!!

Sekitar pukul tujuh atau delapan malam, kami pun tiba di Base Camp.. Alhamdulillah.. merapikan diri, update status (masiiih aja xixixix)… menunggu masakan jadi (hehehehe.. dasar pemalasaaaaaasss).. menata hati dan emosi kembali…

disana sudah ada rombongan yang hendak turun,, dan juga yang baru akan naik seperti kami..

Makanan siap, kenyang tidur deh… karena letih, tidurku benar-benar pulas tidak terganggu apapun…

Pemandangan sepanjang langkah ke Merbabu


MERAPI

15 Maret 2010

Bangun pagi seperti biasa,. Packing ulang dan menyiapkan yang akan dibawa –hanya jas hujan, air minum dan logistic, sementara yang lain ditinggal di base camp- naik dan turun harus bisa hari ini juga.. Bismillahirrahmanirrahim… ya Allah ringankan kakiku

Kurang dari pukul tujuh pagi, setelah sarapan yang sudah dibuatkan Lek Amin, kami pun berdoa dan memulai perjalanan kami.. yeaaah Merapi….. tunggu kami…

Jalanannya menanjak teruss hikx.. namanya juga naik gunung huhuhu… pertama-tama kami melewati ladang-ladang penduduk.. dengan jalan yang sempit, dan melipir,, lalu jalur pun sedikit melebar dengan jalan bebatuan,, kadang kami harus menaiki dan menuruni batu-batu besar yang ada di tengah jalan.. secara keseluruhan perjalanannya lebih menarik dan menantang.. pemandangannya juga jauh lebih indah dibandingkan ketika ke Merbabu kemarin… banyak pohon cantigi dan kembang aneka warna.. pemandangan lembah berkabutnya juga tak kalah indah.. istirahat sesekali dan mengisi perut dengan camilan…

ditengah perjalanan kami bertemu rombongan turis jerman-swiss… pengin banyak cakap mereka punya bahasa,, sayangnya aku sudah tidak terlalu lancaar.. uugh… tapi sebagian dari mereka pun sudah sangat lancar berbahasa Indonesia.

Kurang dari pukul 12, kami sudah sampai di pasar Bubrah… (kenapa ya namanya pasar gubrah… padahal gax ada yang jualan… ???).. tempat ini merupakan kaki Merapi dengan dataran yang cukup luas dengan sedikit pohon yang hidup di sini.. entah karena banyak yang mati saat lahar Merapi turun kemarin atau memang tanaman sulit tumbuh di sini.. di tempat ini juga banyak kera yang tinggal, berlarian mencari makan..

Sayangnya Ifa tidak melanjutkan perjalanan hingga ke sini. Dia kami tinggal di salah satu Gua yang kami jumpai di tengah jalan tadi…

Cukup lama kami berada di sini, menunggu langit cerah dan kabut menipis.. hujan sesekali turun menyapa kami. Kami pun memasak bekal yang kami bawa (sebenarnya Le’ Min sih yang bawa hehehe..)

Kopi panas dan mie goreng berkuah ala Ranu (yang memasaknya tak sabaran,,, merecoki pekerjaanku… berantem lagi berantem lagi… dasar Rano Bangkong… hahaha..) ternyata dengan keadaan dingin dan berkabut seperti ini berasa nikmat dan mengenyangkan, apalagi disantap ramai-ramai… oh ya, di sana kami juga berkenalan dengan Bedul, satu teman yang menuggu rombongannya yang sedang berada di puncak..

Lewat dari pukul 1 siang, kami mulai menaiki Merapi.. dag dig dug juga melihat langit yang tak kunjung cerah, apalagi Ranu sempat berfikir untuk menunda ke atas,, kalau saja itu terjadi,, huaaah bisa gw cemberutin si Bangkong.. Tapi Alhamdulillah dy teryakinkan juga dengan semangat kita hohohoho.. sebelum kami naik kami sempat menitifkan Ifa kepada Bedul untuk diajak turun ke Base Camp..

Dengan membaca Basmallah dalam hati,, kutapaki secara perlahan lereng Merapi.. batuan rapuh dengan kanan kiri jurang.. tapi Alhamdulillah sudah ada yang membuat jalur yang aman untuk dilewatin,, ikuti saja batu yang di beri panah berwarna oranye.. semakin ke puncak kita akan menemukan lubang-lubang kecil yang menyemburkan belerang membuat nafas sedikit sesak.. pfuuh.. secara perlahan dengan diiringi istighfar akhirnya kami samapi juag di puncaknya, Puncak Garuda.. namun Puncak yang kami lihat di gambar atau foto sudah sangat berbeda karena letusan yang terjadi sekitar dua tahun lalu.

Para Facebooker dan narsis mania ini mulai beraksi.. jiaaah jepret sana jepret sini.. foto sana foto sini… yuhuuu

Dari puncak ternyata signal tidak hilang dan bisa untuk telephon atau sms… segera saja kutelephon sahabatku Rendy untuk mengabarkan kalau aku sedang berada di puncak Garuda…

Puncak garuda saat ini

Setelah cukup puas kami pun turun kembali,, berasa berat banget langkah ini.. yang ketika naik tidak terlalu sulit justru berasa berat ketika turun,, jari-jari kakiku berasa panas dan ledes semua,, jatuh bangun dah gak terhitung lagi… hanya saja ada hiburan tersendiri, disetiap jatuhku selalu ada salam yang mengiringi dari Le’ Min… Assalamualaikum!.. Walaikusalam! (latah level tinggi…. Xixixix)

Perjalanan berasa sangat panjang dan benar-benar membuat emosiku jadi negative.. berasa mau menyerah saja rasanya.. menyerah pun tidak mungkin,, semua ini memang harus dilewati,,, inilah pesan dari gunug, seberat dan seterjal apapun langkah dalam hidup kita harus tetap dilalui.. tidak ada kata menyerah.

Ifa yang kami fikir sudah ada di Base Camp, ternyata masih menuggu di goa dimana tadi Fery meninggalkannya.. untung saja Fery masih ingat untuk melihatnya.. padahal menurut cerita Bedul dan teman-temannya malam ini, mereka sudah berteriak memanggil-manggil Ifa. Lonceng yang kubawa pun sebenarnya cukup gaduh dan ribut,, tapi Ifa tetap saja tidak mendengar suara apapun,, walaupun dia tidak tidur.. Alhamdulillah tidak ada kejadian apapun yang menimpanya.

Tepat Maghrib, kami tiba di warung yang ada di pintu jalur.. Alhamdulillah… menikmati teh hangat sembari menunggu hujan berhenti..

pemandangan sepanjang jalan menuju Merapi


Tidur semalam lagi di Base Camp, sebelum esok pagi kami kembali ketempat kami masing-masing.. tubuh yang lelah membuat ku berharap dapat tidur pulas seperti malam-malam sebelumnya... tapii ternyata aku hampir tidak dapat tidur sekejappun.. pikiranku terlalu sibuk dengan rencanaku esok hari,. Yups.. aku berencana tidak langsung pulang ke rumah, tapi menghabiskan sisa cutiku ke Brebes bertemu teman-temanku di sana, dan mungkin si dia…

Makan pagi terakhir ternyata cukup ramai, banyak logistic yang baru bisa dimasak saat ini.. berkenalan dengan pendaki-pendaki di sana, dan Lingling, satu calon pendaki masa depan yang begitu semangatnya naik bersama mba Liong, ibunya.. satu lagi yang membuat mimpiku kembali timbul… hohoho

Bersama rombongan Mba Liong, kami berangkat ke terminal Boyolali.. disana aku berpisah dengan rombongan tuk melanjutkan rencanaku ke Brebes… berharap bisa berendem di Guci dan melepaskan bebanku di sana… sebuah pembuktian.. yeaaah..

----

Alhamdulillah ya Allah,,, telah kau pertemukan aku dengan sahabat-sahabat baru..

Thx Sobat.. karena kalian telah mau berpetualang bersamaku... mari kita terus belajar kehidupan dari alam.. salam lestari..

3 komentar:

  1. @ifa : cepogo mbak nung, bukan cipogol,,,, duh jadi hepi sangat dibilang lembut dan tenang,,,, hehehe.....

    BalasHapus
  2. sandian= tuh yg difoto bkn trianglate merapi, tpi masih miror na aja.....
    tuh gue tau dri tmn2 semarang yg sering kesana..........

    BalasHapus
  3. @ifa; segera diperbaiki..
    @sandian: oooh gitu ya.. jadi trianglatenya yang mana?..

    BalasHapus